iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Utamakan Keselamatan Pengguna UI, Beam Hadirkan Penyuluhan Keamanan Berkendara

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Utamakan Keselamatan Pengguna UI, Beam Hadirkan Penyuluhan Keamanan Berkendara

Setelah resmi diluncurkan pada bulan Mei lalu, Beam Rover menjadi sepeda listrik andalan para mahasiswa yang digunakan untuk mengakses tempat dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Ratusan unit sepeda listrik yang tersedia di berbagai titik yang tersebar di seluruh kawasan kampus, menjadikan Beam Rover pilihan utama saat ingin berkendara dengan aman dan nyaman. Namun, tidak jarang ditemukan pengendara Beam Rover yang bertindak sembarangan di jalan dan berpotensi untuk mencelakai dirinya sendiri dan pengendara lain.

Berangkat dari permasalahan tersebut dan untuk mencapai lingkungan kampus dengan zero accident, PT. Beam Mobility Indonesia mengadakan Beam Safety Academy yang diadakan di Taman Lingkar Perpustakaan UI (26/7). Pada pembukaan acara, Koordinator Manajemen Keselamatan Kerja UPT Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Universitas Indonesia (UI), Yuni Kusminanti, S.K.M., M.Si. menyampaikan bahwa Beam telah memberikan dampak baik pada kondisi lingkungan kampus. “Kehadiran Beam di lingkungan UI membantu universitas dalam mencapai salah satu tujuannya, yaitu menjadi green campus. Agar tetap aman saat berkendara, tetap harus diperhatikan aspek keselamatannya. Saat berkendara, harus dalam kondisi fit dan tetap memedulikan pengendara jalan yang lain,” ujar Yuni.

Beam Safety Academy menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Ken, Operation Specialist Beam dan Indra, Penggiat komunitas sepeda OlahGaya, untuk memberikan materi seputar keamanan sepeda listrik sekaligus keamanan pengendara. Safety riding merupakan istilah yang sering diucapkan saat menjelaskan bagaimana cara yang baik untuk berkendara. Indra menjelaskan bahwa makna dari safety riding adalah saat pengendara memerhatikan dua aspek, yaitu aspek yang datang dari diri sendiri dan aspek dari kendaraan yang akan dikendarai. Saat ingin berkendara, pastikan kondisi tubuh sehat agar dapat berkendara secara optimal. Tidak hanya berhenti di kondisi tubuh pengendara saja, pengendara juga harus memeriksa kesiapan moda transportasi yang akan digunakan. “Harus ada persiapan dari segi fisik pengendara dan segi sepedanya harus siap. Tekanan ban menjadi salah satu yang diperhatikan. Saat mengendarai sepeda juga harus dilengkapi dengan perangkat keselamatan, seperti helm dan jangan lupa membawa toolkit yang berisi peralatan untuk keadaan darurat di jalan,” ujar Indra.

Sebagai penggiat komunitas sepeda, Indra mengonfirmasi bahwa unit sepeda listrik Beam sudah cukup aman. Unit-unit sepeda listrik yang tersebar di seluruh area UI juga dirawat setiap hari untuk dipastikan keamanannya. “Menurut saya, sudah oke. Dari segi keamanan, setiap unit sudah dilengkapi helm dan rak yang berguna untuk storage guna menaruh barang-barang pengendara. Lampu belakang juga ada untuk memberikan sinyal ke pengendara lain. Secara keamanan, Beam ini sudah baik,” ujar Indra. Pada saat berkendara di jalan, tata krama harus dijaga untuk menjaga keamanan dan keselamatan diri dan pengendara lain. Tata krama dasar seperti menggunakan jalur khusus sepeda yang sudah disediakan dan memberikan sinyal jika ingin berbelok atau memutar harus diterapkan di manapun pengendara berkendara agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Satu pertanyaan datang dari jajaran peserta sosialisasi Beam Safety Academy yang juga menjadi perhatian sebagian besar peserta, yaitu terkait pengendara sepeda listrik yang masih di bawah umur. Ken menyatakan bahwa terdapat batasan usia untuk mengakses aplikasi Beam, yaitu untuk 17 tahun ke atas. Pihak Beam menganjurkan bahwa hanya yang sudah berumur 17 tahun ke atas yang dapat mengendarai Beam, tetapi jika pengendara Beam masih berada di bawah umur, Ken kembali menegaskan bahwa diperlukan pengawasan dari orang dewasa. Namun, dengan banyaknya anak di bawah umur yang sudah menggunakan ponsel pintar tanpa pengawasan ketat dari orang tua berakibat bebasnya anak-anak di bawah umur dalam mengakses Beam. Ken dan Indra berpesan kepada seluruh mahasiswa maupun masyarakat umum yang mengendarai sepeda listrik untuk terus menjaga tata krama di jalan dan memerhatikan keselamatan diri sendiri serta pengendara lain.

Gunakan alat-alat penunjang keselamatan pengendara dengan baik. Ken menegaskan bahwa helm Beam sudah memiliki teknologi anti-bau, sehingga tidak ada lagi alasan untuk enggan menggunakan helm karena takut akan baunya yang tidak sedap. Posisikan diri sebagai pengendara sepeda, bukan sebagai pengendara sepeda motor. Maka dari itu, hormati pengendara lain dengan berkendara di jalur yang telah disediakan khusus untuk sepeda. Berkendaralah dengan bijak, ikuti peraturan yang berlaku demi keamanan bersama. “Have a safe ride. Hargai pengendara di jalan dan pejalan kaki, itu mutlak,” ujar Ken.

Related Posts