id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Antigalau Isoman Terpantau di Era Covid Varian

Penulis: Alfin Heriagus

Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) berikan edukasi kepada masyarakat melalui kanal instagram @RS.UI secara live dengan tema “Antigalau Isoman Terpantau di Era Covid Varian”. Kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis (01/07/2021) dengan host dr. Wahyu Ika Wardhani, M.Biomed, M.Gizi, Sp. GK (Dokter Spesialis Gizi Klinik RS UI). Acara tersebut menghadirkan narasumber dr. Muhammad Hafiz Aini, Sp.PD (Dokter Spesialis Dalam RS UI).

Hal utama yang perlu dilakukan ketika melakukan isolasi mandiri (isoman) adalah bahwa kita harus memastikan bahwa diri kita hanya memiliki gejala ringan Covid-19 atau tidak bergejala sama sekali. “Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh orang-orang adalah masyarakat langsung berinisiatif membeli obat tanpa konsultasi atau lapor terlebih dahulu ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat mengenai kondisinya. Hal ini sangat fatal apabila penderita Covid memiliki tanda atau gejala yang berat dan dapat berisiko baik untuk kesehatan diri sendiri maupun untuk keluarga di rumah,” ujar dr. Muhammad.

Isoman bukan berarti melakukan segala sesuatu dengan sendiri, melainkan kita tetap harus menerlibatkan keluarga untuk memantau kondisi kesehatan. Hal lain yang harus diperhatikan selama isoman adalah pastikan ventilasi, dan pencahayaan di tempat tersebut bisa dilakukan untuk aktivitas. Apabila keterbatasan fasilitas kamar mandi harus bergantian dengan keluarga, pastikan lakukan desinfektan secara rutin. Persiapkan obat-obatan khusus apabila penderita memiliki penyakit lain seperti diabetes, atau lainnya.

Kita harus meminimalisir kontak dengan keluarga di rumah dengan jarak yang efektif, hal ini dilakukan guna menghindari adanya penularan virus Covid-19 pada keluarga. Selain itu, gunakan masker ketika berbicara dengan keluarga di rumah. Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga perlu diterapkan dengan baik selama melakukan isoman. Selama melakukan isoman, perhatikan perubahan suhu dan saturasi oksigen, apabila mengalami perburukan segera lapor kepada pihak keluarga, agar keluarga menindaklanjuti kepada pihak pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

“Bagi yang menjalani isoman sebaiknya melakukan senam pagi atau berjemur selama 15 menit, pada rentang pukul 10.00-11.00 WIB. Hal ini akan mendatangkan manfaat yang luar biasa, seperti vitamin D. Selain itu, konsumsi multivitamin secara beraturan, tidak kekurangan juga berlebihan,” ujarnya. Diakhir, dr. Muhammad mengingatkan bahwa infeksi Covid-19 memiliki mortalitas yang tinggi bagi penderita diabetes. Maka dari itu, penderita diabetes perlu memperhatikan pola makan dengan baik selama isoman. Beliau juga menambahkan bahwa lakukan isoman 10-14 hari. Namun, apabila tanda dan gejala tidak kunjung membaik waktu isoman ditambah setiap tiga hari. Protokol kesehatan perlu dilakukan dengan baik selama melakukan isoman seperti mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas, menghindari kerumunan dan menggunakan masker.

Related Posts