id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

PMIB FKUI Gelar Seminar Tentang Pencegahan Covid-19 dan Terapinya

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Kedokteran > PMIB FKUI Gelar Seminar Tentang Pencegahan Covid-19 dan Terapinya

Penulis: Alfin Heriagus

Program Magister Ilmu Biomedik (PMIB) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) selenggarakan seminar pengabdian masyarakat (pengmas) dengan tema “Pencegahan Covid-19 dan Terapinya”. Seminar ini dilaksanakan secara online melalui platform Zoom dan kanal Youtube Medicine UI pada hari Minggu (04/07/2021). Seminar ini terdiri dari tiga sesi narasumber yaitu dr. Theodorus Suwendi, dr. Endang Pratiwi, dan Wily Kristanto S.Si dan diakhiri dengan sesi tanya jawab. Kegiatan seminar ini dimoderatori oleh Anabel Abiyyah dan Amalina Fakhriah.

Pada awal seminar, Prof. DR.rer.physiol. dr. Septelia Inawati Wanandi (Ketua Prodi PMIB FK UI)  memberikan sambutan dengan memperkenalkan prodi PMIB FK UI. PMIB FK UI merupakan program magister tertua pada bidang Ilmu Biomedik di Indonesia. Saat ini, PMIB FK UI memiliki 15 bidang peminatan. Di tengah wabah pandemi Covid-19 masyarakat harus mendapatkan informasi yang valid seputar Covid-19 dan tidak panik. Hal itulah merupakan salah satu tanggung jawab dari PMIB FK UI yaitu memberikan informasi yang valid mengenai Covid-19 melalui seminar pengmas ini untuk meningkatkan wawasan masyarakat.

Pada sesi satu seminar, dr. Theodorus Suwendi menyampaikan materi mengenai “Mengenal Lebih Jauh Bermacam-Macam Vaksin Covid-19”. Pada saat seseorang divaksinasi Covid-19, yang disuntikkan adalah bagian kuman termodifikasi atau kuman yang yang sudah dimatikan sehingga tidak dapat menyebabkan Covid-19 dan akan memberikan perlindungan terhadap infeksi sebenarnya. Tujuan utama vaksinasi adalah dicapainya herd immunity yang dapat melindungi kelompok rentan. “Walaupun terdapat berbagai jenis vaksin yang cara kerjanya berbeda-beda dengan nilai efikasi yang berbeda pula, semua vaksin yang beredar efektif karena sudah lolos berbagai uji klinis dengan nilai efikasi >50%,” ujar dr. Theodorus.

Dr Endang Pratiwi saat menyampaikan materi sesi dua mengungkapkan bahwa plasma konvalesen adalah plasma yang berasal dari pasien yang telah sembuh dari Covid-19. Plasma tersebut mengandung antibodi (IgG) terhadap SARS-CoV2. Tujuan pemberian plasma tersebut sebagai imunisasi pasif yang diberikan lebih dari satu kali. Pemberian plasma konvalesen diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pasien Covid-19 untuk melawan virus SARS-CoV2. Syarat untuk melakukan plasma konvalesen yaitu tidak mengandung penyakit infeksi yang menular lewat transfusi darah seperti hepatitis B, hepatitis C, HIV.

Wily Kristanto S.Si pada sesi tiga menjelaskan materi mengenai “Peran Antioksidan pada Kejadian Covid-19”. Skema serangan SARS-CoV-2 masuk dalam tubuh kemudian menghambat sistem imun. Selanjutnya virus memperbanyak diri dan sistem imun merespon dengan menyerang virus yang sudah banyak dan terjadilah kerusakan organ didalamnya. Stress Oksidatif adalah salah satu istilah yang menggambarkan bahwa di dalam tubuh kita terdapat radikal bebas dibandingkan dengan antioksidan di dalam tubuh kita. Antioksidan terbagi menjadi dua jenis yaitu endogen (bersifat enzimatik & non enzimatik) dan eksogen bersifat vitamin serta flavanoid. Vitamin dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan imun, mencegah masuknya virus, dan menekan radikal bebas.

Di akhir seminar para narasumber mengajak para peserta untuk melakukan vaksinasi dan cegah infeksi Covid-19 melalui pola hidup bersih dan sehat serta menerapkan 5 M yaitu Menggunakan masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Membatasi mobilitas, dan Menghindari kerumunan. PMIB FK UI mengajak masyarakat agar pandai memilah informasi valid dan hoaks, pastikan informasi yang didapat mengenai Covid-19 adalah akurat dengan membuktikan kebenarannya pada website resmi dan terpercaya.

Related Posts