iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Berdamai dengan Osteoporosis dan Mitos Seputar Tulang dan Sendi

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Keperawatan > Berdamai dengan Osteoporosis dan Mitos Seputar Tulang dan Sendi

Osteoporosis menjadi salah satu penyakit yang mendapat perhatian serius di Indonesia. Menurut data International  Osteoporosis Foundation, lebih dari 30% wanita di seluruh dunia mengalami risiko patah tulang akibat Osteoporosis, bahkan mendekati 40%. Sedangkan pada pria, risikonya berada pada angka 13%. Angka kejadian patah tulang (fraktur) akibat Osteoporosis di seluruh dunia mencapai angka 1,7 juta orang dan diperkirakan angka ini akan terus meningkat hingga mencapai 6,3 juta orang pada tahun 2050.

Selain mengakibatkan gangguan tulang dan sendi, osteoporosis dapat mengganggu aktivitas manusia, di antaranya adalah adanya nyeri, gangguan mobilitas, peningkatan risiko jatuh dan fraktur tulang, serta gangguan kemampuan atau ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Untuk itu, diperlukan adanya upaya dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan tulang dan sendi. Atas dasar kepedulian akan hal tersebut, Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI) melalui Departemen Keperawatan Medikal Bedah (KMB) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) berupa edukasi dan pemeriksaan kesehatan dengan tema “Tulang Sehat, Tubuh Kuat, Hidup Bermanfaat” di Tebet Ecopark, Jakarta Selatan.

Manajer Riset, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat FIK UI Sri Yona, S.Kp., MN., PhD dalam pidato pembukaannya menyampaikan, “FIK UI selalu berusaha untuk terus hadir berada di tengah masyarakat dalam kepeduliannya terhadap kesehatan tulang dan sendi. Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk kesadaran multi sektor tidak hanya dari masyarakat, namun juga industri dan perusahaan sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) mereka.”   Tim Pengmas FIK UI ini terdiri atas dosen Departemen KMB dan mahasiswa FIK UI program S1 Reguler, S2 Magister KMB, dan Spesialis KMB.

Kegiatan pengmas ini dihadiri oleh 155 peserta dari berbagai rentang usia. Rerata usia peserta adalah 53,47 tahun, peserta termuda berusia 19 tahun, dan yang tertua berusia 77 tahun. Acara diawali dengan senam kesehatan sendi dan tulang, kemudian dilanjutkan dengan bincang sehat terkait pentingnya memiliki tulang yang kuat yang disampaikan oleh Yulia, SKp., MN., PhD. Pada sesi ini, dijelaskan tentang struktur tulang serta mineral penyusun tulang. Berkurangnya kadar mineral penyusun tulang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan tulang, salah satunya adalah osteoporosis.

Selain penjelasan tersebut, dibahas juga tentang mitos dan fakta kesehatan tulang yang disampaikan langsung oleh ketua pelaksana kegiatan Dr. Debie Dahlia, SKp., MHSM. Melalui materinya, Dr. Debie mengatakan, “Osteoporosis merupakan salah satu masalah kesehatan tulang yang sering terjadi seiring dengan peningkatan usia, namun osteoporosis bukanlah bagian normal dari penuaan. Gaya hidup sehat dapat mencegah atau menunda terjadinya osteoporosis”.

Lebih lanjut, meskipun wanita memiliki risiko osteoporosis yang lebih tinggi, terutama setelah menopause, pria juga dapat mengalami osteoporosis. Pada pria, penurunan kepadatan tulang biasanya dimulai lebih lambat dibandingkan wanita, tetapi setelah usia 65 – 70 tahun, kecepatan penurunan kepadatan tulang pria akan serupa dengan wanita.

Sementara itu, selain pemberian edukasi kesehatan melalui bincang sehat, dilakukan pula pemeriksaan Kesehatan, seperti pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, asam urat dan pemeriksaan kepadatan tulang. Bagi peserta yang mengalami masalah kesehatan atau hasil pemeriksaan yang abnormal, disediakan pula meja konsultasi untuk mendapatkan solusi dari pakar kesehatan terkait masalah kesehatan yang dialami.

Bersadarkan hasil pemeriksaan kesehatan, diperoleh rerata nilai kepadatan mineral tulang sebesar -0,8. Nilai ini masuk kedalam kategori normal untuk usia dewasa. Hal yang serupa juga ditemukan pada hasil pemeriksaan kadar gula darah, mayoritas peserta memiliki nilai gula dara dalam rentang normal (rerata kadar gula darah peserta adalah 119,28 mg/dl). Berbeda dengan hasil pemeriksaan kepadatan tulang dan gula darah yang masuk dalam kategori normal, hasil pemeriksaan kadar asam urat diperoleh rerata 7,48 mg/dl, dimana nilai ini masuk dalam kategori tinggi baik untuk pria maupun wanita.

Dekan FIK UI Agus Setiawan, SKp., MN., DN., berharap melalui kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (11/11) ini, dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat. Selain itu, dengan melakukan skrining pemeriksaan kesehatan secara rutin juga menjadi upaya preventif dalam meningkatkan status kesehatan.

“FIK berkomitmen untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya masyarakat yang memiliki masalah kesehatan, namun juga masyarakat sehat yang berisiko memiliki masalah kesehatan tulang dan sendi. Ini sejalan visi dan misi FIK UI, yaitu menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bermutu dan relevan dengan tantangan perkembangan pelayanan kesehatan dan keperawatan nasional serta global,” ujar Agus.

 

Penulis: Humas FIK | Editor: Maudisha AR

Related Posts