id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Dapatkah Uang Membeli Kebahagiaan? : Sebuah Analisa

Universitas Indonesia > Berita > Dapatkah Uang Membeli Kebahagiaan? : Sebuah Analisa

Ternyata pendapatan berhubungan positif dengan kebahagiaan, baik untuk orang Indonesia pada umumnya maupun masyarakat etnis tertentu. Artinya, penghasilan tetap menjadi faktor penting bagi kebahagiaan orang Indonesia

Kesimpulan ini didapatkan oleh Theresia Puji Rahayu, Doktor dari Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI pada sidang terbuka Promosi Doktor  yang berlangsung Senin (15/1/2018) di ruang Auditorium Kelas Khusus Internasional.

Judul disertasi yang diangkat oleh Theresia adalah “Dapatkah Uang Membeli Kebahagiaan? : Suatu Analisis Hubungan Pendapatan dan Kebahagiaan di Indonesia”.

Dalam disertasinya ini ia memaparkan adanya indikasi bahwa Easterlin Paradox terjadi di Indonesia, meski dalam jangka pendek. Easterlin Paradox adalah suatu fenomena dimana tingkat kebahagiaan di suatu negara tidak mengalami peningkatan, meskipun tingkat pendapatan di negara tersebut meningkat.

Hal lain yang ia dapatkan adalah tidak adanya perbedaan tingkat kebahagiaan antara kelompok-kelompok etnis di Indonesia. Tingkat penghasilan mempengaruhi secara positif tingkat kebahagiaan orang Jawa, Sunda dan Bali.

Variabel penting lainnya adalah kepercayaan etnik dan kepercayaan sesama. Orang yang lebih percaya pada etnis yang sama, rata-rata akan lebih cenderung bahagia, sementara orang yang lebih percaya kepada tetangga akan mendapatkan penurunan kebahagiaan.

Sedangkan dari karakteristik demografis, diketahui bahwa umur dan kebahagiaan memiliki hubungan kurva berbentuk U. Dalam artian, tingkat kebahagiaan ternyata tidak berbeda antara pria dan wanita, dan juga status sebagai kepala rumah tangga ternyata tidak terlalu mempengaruhi tingkat kebahagiaan seseorang. Namun, didapatkan data bahwa orang yang sudah menikah cenderung lebih bahagia.

Pada akhir pemaparan, Theresia menyarankan pemerintah untuk melakukan penerapan kebijakan inklusif untuk meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat. “Karena ternyata penghasilan adalah hal yang penting bagi kebahagiaan orang Indonesia,” tutupnya.

Related Posts

Leave a Reply