id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Diplomasi Ekonomi Menjadi Salah Satu Prioritas Politik Luar Negeri 5 Tahun ke Depan

Universitas Indonesia > Berita > Diplomasi Ekonomi Menjadi Salah Satu Prioritas Politik Luar Negeri 5 Tahun ke Depan

Selasa (08/01) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia kembali mengadakan Pernyataan Pers Tahunan Menteri (PPTM) Luar Negeri Tahun 2020 di ruang Nusantara, Kemlu, Jakarta Pusat. Penyataan Pers Tahunan ini dibacakan langsung oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.

Acara dilaksanakan bersamaan dengan Adam Malik Awards 2020 sebagai bentuk apresiasi Kemlu terhadap pers Indonesia yang sudah berusaha memberikan informasi secara aktual, faktual, dan berimbang kepada masyarakat.

Dalam pidatonya, Menteri Retno menjelaskan bagaimana  pelaksanaan politik luar negeri Indonesia sudah berjalan di tahun-tahun sebelumnya, serta capaian dan tantangan  yang dihadapi.

Seperti masih berlangsungnya Indonesia sebagai Dewan Keamanan PBB  hingga akhir 2020 sampai perdagangan global yang terus ditingkatkan dengan asas saling menguntungkan waaupun di tahun 2019, perdaganan global dan perlambatan pertumbuhan ekonomi berada pada titik terendah sejak krisis keuangan global pada tahun 2009.

Selain itu, Menteri Retno juga membahas apa saja yang menjadi prioritas politik luar negeri di tahun ini sampai lima tahun ke depan.

Diplomasi ekonomi nantinya akan dijalankan berdasarkan 4+1, yaitu: penguatan diplomasi ekonomi, diplomasi perlindungan, diplomasi kedaulatan dan kebangsaan, dan peran Indonesia di kawasan dan global. Sementara, untuk + 1 adalah penguatan infrastruktur diplomasi.

“Dalam lima tahun ke depan, diplomasi ekonomi akan betul-betul diperkuat. Wakil Menteri Luar Negeri telah mendapatkan tugas khusus dari Presiden RI untuk memperkuat diplomasi ekonimi.” Ucap Menteri Retno di dalam pidatonya.

Demi memperkuat diplomasi ekonomi tersebut, maka Kemlu mengadakan kerja sama ke beberapa lembaga termasuk Universitas Indonesia dan LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia).

Pada hari itu, dengan ditandatangani dokumen Nota Kesepahaman Bersama (MoU) oleh Rektor Universitas Indonseia, Prof. Ari Kuncoro, S.E, M.A, Ph.D maka kerja sama resmi dilakukan.

Kerja sama ini dilakukan untuk pengembangan kapasitas negeri yang akan menunjang diplomasi ekonomi, seperti membuat kajian dan penyusunan rekomendasi kebijakan mengenai potensi kerja sama perdangangan.

Diplomasi ekonomi sangat perlu dikembangkan karena Indonesia ingin menjadi negara dengan pertumubuhan Ekonomi tinggi yang berkualitas, dan memerlukan enabling environment yang kuat. Dan untuk mencapai hal itu, diperukan perdamaian dan stabilitas dunia.

Dengan kata lain, pendeknya untuk mencapai hal itu semua Indonesia akan terus berusaha menjadi bagian dari upaya memajukan kolaborasi yang saling menguntungkan dunia, karena kolaborasi adalah kunci dari semua hal itu yang akan menciptakan peluang, menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru dan dapat menemukan solusi bagi tantangan global.

Related Posts

Leave a Reply