Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, menyampaikan kuliah umum di Auditorium Juwono Sudarsono, Rabu (10/04). Bertajuk “Diplomasi Indonesia: Tantangan dan Peluang”, Retno turut membahas pentingnya multilateralisme bagi dunia.
Mulai 1 Januari 2019, Indonesia duduk sebagai anggota tidak tetap dewan keamanan PBB hingga 31 Desember 2020. Itu menandakan bahwa kesibukan diplomasi Indonesia akan terus berjalan.
Prinsip politik luar negeri Indonesia yang mengusung politik bebas aktif menyebabkan Indonesia diizinkan untuk memperjuangkan kepentingan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Beliau menyampaikan tiga hal yang menjadi prioritas dalam kepentingan nasional yaitu masalah perlindungan NKRI, Masalah diplomasi WNI, dan diplomasi untuk kepentingan ekonomi Indonesia.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi juga menyampaikan mengenai pentingnya multilateralisme bagi antar negara, dimana tiap negara diharapkan mampu memberikan solusi mementingkan kebutuhan kedua belah pihak.
“Sebelum kita sampai pada aturan yang telah disepakati bersama, tentunya ada negosiasi yang cukup panjang. Setelah aturan tersebut telah disepakati, diharapkan mampu memenuhi kepentingan banyak pihak,” ujar Retno Marsudi.
Menlu Retno menutup kuliah umumnya dengan menerima pertanyaan dari mahasiswa mengenai pandangan dari Menteri Luar Negeri mengenai isu diplomasi. Diharapkan kehadiran Menlu RI dalam kuliah umum ini dapat memotivasi mahasiswa, calon diplomat masa depan untuk berkontribusi bagi Bangsa Indonesia.
