id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Doktor FIK UI Ciptakan Aplikasi Permainan Android untuk Cegah Diare

Universitas Indonesia > Berita > Doktor FIK UI Ciptakan Aplikasi Permainan Android untuk Cegah Diare

img_5336

Arbianingsih, doktor ke-49 dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menciptakan game edukasi “Arbicare” untuk meningkatkan perilaku sehat cegah diare pada anak usia prasekolah.

Penemuan Arbi ini ia presentasikan dalam disertasinya yang berjudul “Pengembangan Media Intervensi Keperawatan: Aplikasi Permainan Berbasis Android Cegah Diare (Arbicare) dan Efektifitasnya dalam Meningkatkan Perilaku Sehat Anak Prasekolah” pada Rabu (30/11/2016) di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI, Depok.

Sidang ini diketuai Dekan  FIK UI, Junaiti Sahar, Ph.D., dengan promotor Yeni Rustina, Ph.D., dan Ko-promotor Dr. drs. Tri Krianto, M.Kes. dan Dr. Dian Ayubi, SKM., MQIH.

Arbicare merupakan permainan android dengan genre Role Play Game (RPG) yang terdiri atas tokoh utama berupa anak usia prasekolah.

Tokoh utama ini akan melakukan berbagai aktifitas pencegahan diare seperti cuci tangan pakai sabun, atau praktik makan yang bersih dan gizi seimbang melalui kombinasi video yang ditampilkan.

Melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh tokoh utama ini, anak diajarkan tentang pentingnya hidup sehat dan langkah-langkah mencapai hidup sehat bagi diri mereka tanpa harus merasa digurui.

Permainan ini berdurasi 25 menit sesuai dengan penelitian tentang dosis waktu yang efektif untuk meningkatkan perilaku, namun tidak membuat anak kecanduan bermain game.

Permainan android ini dikembangkan berdasarkan karakteristik game yang disenangi anak yang merupakan hasil studi kualitatif dengan sejumlah partisipan anak prasekolah.

Hasil penelitian ini lalu diintegrasikan dengan konsep pencegahan diare melalui perilaku sehat. Saat ini game tersebut sedang dalam proses pengurusan HKI sehingga belum dapat diunduh.

Arbi tertarik untuk mengambil topik tersebut karena diare merupakan penyebab kematian terbanyak kedua pada balita di negara-negara berkembang. Hal ini terjadi karena kesadaran perilaku hidup sehat yang masih kurang di masyarakat negara-negara berkembang.

Menurut Arbi, untuk mengatasi hal ini diperlukan inovasi untuk memberikan edukasi perilaku hidup sehat, terutama bagi anak prasekolah.

Anak usia prasekolah (usia 3-6 tahun) dipilih karena merupakan kelompok kedua terbanyak yang mengalami diare dan merupakan periode dimana anak telah mampu memahami konsep yang beralasan.

Pada fase ini anak banyak belajar secara mandiri dari bermain. Oleh karena itu, integrasi konsep pendidikan kesehatan ke dalam bentuk game diharapkan dapat membuat anak tertarik serta memahami konsep hidup sehat.

 

Penulis : Wanda Ayu

Related Posts

Leave a Reply