id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Emergency UI 2019: Kisah yang Tidak Terungkap dari Sebuah Bencana

Universitas Indonesia > Berita > Emergency UI 2019: Kisah yang Tidak Terungkap dari Sebuah Bencana

Mahasiswa Vokasi Komunikasi Hubungan Masyarakat Universitas Indonesia menyelenggarakan talkshow interaktif Emergency UI pada Senin (08/04). Bertempat di Auditorium Vokasi, Emergency UI kali ini mengangkat tema ‘The Untold Story of Disaster”.

Sebagai negara yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik, Indonesia menjadi negara yang rawan diterpa bencana. Tercatat sepanjang tahun 2018, terdapat lebih dari lima bencana alam besar yang menelan korban jiwa.

Untuk menunjukkan kepedulian terhadap bencana, Emergency UI 2019 mengajak generasi milenial untuk mengenal lebih dalam seputar seluk beluk dan proses evakuasi bencana alam. Dengan karakter Milican sebagai maskot, milenial diharapkan peduli dan tergerak untuk membantu korban bencana di Indonesia.

Terdapat tiga pembicara yang akan membagikan cerita seputar keterlibatan dalam menghadapi bencana di Indonesia. Mereka adalah I Made Oka Astawa (Kepala Seksi Operasi SAR), Jerry Aurum (Profesional Fotografer), dan Arifin Putra (Aktor dan Aktivis World Wide Fund For Nature).

I Made Oka selaku Kepala Seksi Operasi SAR membagikan pengalaman dalam menangani kasus pesaawat Lion Air yang jatuh.  “Sepanjang keterlibatan saya dalam operasi penyelamatan bencana dan kecelakaan pesawat, saya berpikir bahwa Lion ini akan sama seperti kasus Air Asia, dimana tubuh penumpang dalam keadaan utuh.

Sayangnya, untuk Lion ini sudah betul-betul hancur. Potongan tubuh terbesar yang ditemukan hanyalah potongan kepala hingga badan saja,” ujarnya. Terkait penghentian pencarian, merujuk pada UU Nomor 29 Tahun 2014, batas waktu maksimal pencarian korban adalah 7 hari. “Namun dapat diperpanjang apabila hasil evaluasi menunjukkan tanda-tanda kehidupan dan ada permintaan khusus dari keluarga korban,” ujar Oka.

Di acara ini pula hadir Jerry Aurum, seorang fotogragfer profesional mengatakan bahwa dalam dunia jurnalistik visual, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu berita dan estetika. Foto harus berperan sebagai penyampai pesan namun tidak melupakan perannya sebagai karya seni.

Jerry Aurum yang turut mengabadikan setahun pasca tsunami yang melanda Aceh pada 2004 silam turut membagikan keterlibatannya dalam menghadapi bencana di Indonesia. “Pada tahun 2005, saya berfokus pada Aceh pasca bencana karena hal ini yang kerap kali dilupakan khalayak ramai.

Hal yang perlu dicermati dari tragedi Aceh adalah konsolidasi negara sekitar dalam mendukung pemulihan Aceh. Bukan hanya soal dana saja, namun dukungan moril dari negara sekitar juga membantu mempercepat pemulihan Aceh,” ungkap Jerry.

Talkshow Emergency UI 2019 ditutup dengan pernyataan Arifin Putra selaku Aktivis World Wide Fund For Nature (WWF). Tragedi bencana alam yang terjadi harusnya mampu menjadi inspirasi bagi kita untuk peduli terhadap sesama. Entah itu berupa penggalangan dana atau turut serta menjadi relawan. “

Kita bisa turut membantu sesama. Tak harus berbentuk materi, namun bisa berupa dukungan moril bagi korban. Jadilah geneasi yang benar-benar tanggap, bukan salah tanggap,” tutup Arifin Putra.

Related Posts

Leave a Reply