id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Cengkeh Ternyata Dapat Digunakan Sebagai Antikanker Kolorektal

Universitas Indonesia > Berita > Cengkeh Ternyata Dapat Digunakan Sebagai Antikanker Kolorektal

Dr.Fadilah, M.Si, Doktor Fakultas Farmasi (FF) UI meneliti  senyawa eugenol dalam tanaman cengkeh yang ternyata dapat digunakan sebagai bahan penghambat kanker kolorektal. Hasil penelitiannya ini ia presentasikan dalam sidang promosi doktor yang berlangsung pada Jumat (12/1/2018) di Ruang Sidang Promosi Doktor FF, UI Depok.

Kanker kolokteral adalah jenis kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau rektum, biasanya berbentuk polip yang tumbuh di sepanjang dinding permukaan kolon atau rektum.

Menurut World Health Organization (WHO), kanker kolorektal menempati posisi ketiga terbesar dunia dengan jumlah penderita 1,2 juta kasus per tahun. Sedangkan di Indonesia, menurut data Kementerian Kesehatan, kanker ini juga menempati urutan kanker ke-3 terbanyak ditemui setelah kanker payudara dan paru.

Selama ini, pengobatan kanker kolorektal dilakukan dengan terapi target dengan menggunakan regorafenib dan terapi berbasis monoklonal antibodi . Namun selain itu juga dilakukan terapi bahan alam, seperti terapi dengan menggunakan taxol, gosypol, dan polifenol.

Eugenol yang ada di cengkeh adalah salah satu bahan alam yang dapat dipakai sebagai sebagai bahan antikanker kolorektal .Penelitian ini berusaha mencari senyawa baru turunan eugenol yang dapat dijadikan bahan penghambat sel kanker kolorektal HT29  secara in vitro.

In vitro adalah jenis percobaan yang melibatkan seluruh eksperimen organisme hidup dalam kondisi laboratorium yang terkontrol.Hasil percobaan yang dilakukan Fadilah pada mencit Mus Musculus menunjukkan bahwa senyawa 59 turunan eugenol mampu menghambat pertumbuhan sel HT29.

Sehingga, hasil penelitian ini membuka peluang untuk mengembangkan senyawa turunan eugenol sebagai senyawa utama antikanker dalam kasus kanker kolon.

 

Related Posts

Leave a Reply