Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2021, produksi sampah nasional adalah sekitar 29.56 juta ton/tahun. Dari data SIPSN tersebut, komposisi utamanya didominasi oleh sisa makanan (40.5%) dan sampah rumah tangga (40.8%). Selain data itu, menurut World Population Review (2022), saat ini Indonesia berada pada urutan ke-5 setelah Amerika, India, Cina, dan Brazil, sebagai negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia.
Permasalahan sampah turut mengakar sampai ke daerah, salah satunya hingga ke Kabupaten Sumedang, yang berdasarkan data SIPSN tahun 2021, sampah di Kabupaten Sumedang adalah 161.462.89 ton/tahun. Di sisi lain, pengurangan sampah dari timbulan yang ada hanya sebesar 4.11%, dengan prosentase penanganan sampah per tahun sebesar 26.72%.
Permasalahan utamanya adalah rendahnya kapasitas pengelolaan sampah, kurangnya kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah, regulasi pengelolaan sampah yang belum optimal, serta masih sedikit melibatkan tanggung jawab industri. Oleh karena itu, sangat perlu dilakukan berbagai upaya yang melibatkan masyarakat, agar lebih cepat, dan luas dampaknya bagi pengelolaan sampah yang lebih baik.
Data tentang sampah rumah tangga ini menjadi perhatian para akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), sehingga berupaya memberikan kontribusi dan peran aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Dengan berkolaborasi bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, tim pengabdian masyarakat (pengmas) FKUI yang diketuai oleh dr. Dewi Sukmawati, M.Kes., Ph.D. (Departemen Histologi), mengadakan kegiatan sosialisasi dan edukasi serta pemberdayaan terhadap ibu rumah tangga terkait kegiatan pilah sampah dari rumah dan penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle) melalui kegiatan Posyandu Balita, pada 19 September 2022. Pengmas yang didukung oleh Puskesmas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Tanjungsari, dilaksanakan di Posyandu Violet, Desa Tanjungsari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Posyandu tersebut berlokasi di RW 03 dan memberikan layanan kepada tujuh RT di sekitarnya.
Kegiatan reduce dapat dilakukan dengan mengurangi timbulan sampah, misalnya menggunakan kembali kotak bekas makanan yang dibeli untuk menyimpan atau membeli makanan berikutnya; menggunakan tas belanja ramah lingkungan (eco bag) untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.
Reuse dapat dilakukan dengan menggunakan kembali berbagai bahan atau barang yang sudah tidak terpakai untuk keperluan yang sama atau berbeda, misalnya menggunakan botol bekas minuman kemasan untuk pot bunga, hiasan rumah, dan tempat pensil; menggunakan pakaian bekas untuk lap, dan sebagainya. Sedangkan recycle dapat dilakukan dengan mengolah kembali bahan-bahan tidak terpakai, misalnya mengolah plastik bekas tempat bubuk deterjen menjadi tas belanja atau hiasan rumah, serta mengolah sampah organik menjadi kompos.
Selain itu, sosialisasi ini juga disampaikan terkait dengan jenis-jenis sampah, upaya pengelolaan sampah mulai dari rumah, peran aktif yang dapat dilakukan oleh ibu rumah tangga dalam memilah dan mengurangi timbulan sampah rumah tangga, serta dampak timbunan sampah bagi kesehatan. Dengan keterlibatan ibu-ibu rumah tangga dalam gerakan pilah sampah mulai dari rumah ini, diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan perilaku dalam masyarakat terkait membuang dan memilah sampah, serta dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh tentang pilah sampah dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah, keluarga, dan masyarakat luas.
Bersama dr. Dewi Sukmawati, ikut pula anggota tim pengmas FKUI yang terdiri atas sejumlah dosen dari berbagai departemen, yaitu Dr. Dwi Anita Suryandari, M.Biomed (Dept. Biologi Kedokteran), Dr. drg. Dwirini Retno Gunarti, MS. (Dept. Biokimia dan Biologi Molekuler), dan dr. Rahimi Syaidah, Ph.D. (Dept. Histologi).
