iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Guru Besar FKUI Raih Penghargaan Bosscha Medal dari Leiden-Delft-Erasmus Universities

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Kedokteran > Guru Besar FKUI Raih Penghargaan Bosscha Medal dari Leiden-Delft-Erasmus Universities
Kiri ke kanan:  Linda J Wammes (Leiden University Medical Centre) – dr. Yenny Djuardi, Ph.D (Tim Peneliti FKUI) – Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB (Dekan FKUI) – Prof. Wim van den Doel (Dekan Leiden-Delft-Erasmus Universities) – dr. Dicky Levenus Tahapary, PhD, SpPD-KEMD (Tim Peneliti FKUI)

Prof. Dr. Dra. Taniawati Supali Guru Besar Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), mendapatkan penghargaan Bosscha Medal dari Leiden-Delft-Erasmus (LDE) Universities atas sumbangsih yang luar biasa terhadap ilmu pengetahuan, pemberdayaan masyarakat, kolaborasi internasional, dan knowledge sharing. Penghargaan diberikan pada acara pembukaan BRIN-LDE Academy yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional bersama Universitas Leiden-Delft-Erasmus (BRIN-LDE Academy) di Serpong, Tangerang Selatan, pada Senin (31/10).

Tahun ini, LDE secara perdana memberikan penghargaan Medali Bosscha untuk para peneliti yang diusulkan oleh profesor dari masing-masing universitas. Pengusul Prof Taniawati dalam penghargaan ini adalah Prof. Maria Yazdanbaksh dari Leiden University Medical Centre (LUMC).

Prof Taniawati dan Prof. Maria Yazdanbaksh dari LeidenUniversity Medical Centre

Prof. Taniawati menyampaikan rasa senang dan bangga bahwa kerja sama yang telah terjalin selama lebih dari 30 tahun dengan Prof. dr. Maria Yazdanbakhsh dari LUMC mendapatkan apresiasi. “Terakhir saya ambil kutipan dari Helen Keller yang berbunyi ‘Alone we can do so little, together we can do so much’. Kerja sama ini dapat terlaksana karena adanya kontribusi dari banyak orang, baik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia maupun dari Leiden University Medical Center. Terima kasih untuk itu semua,” ujar Prof. Tania.

Prof. Taniawati merupakan guru besar Parasitologi FKUI yang memiliki kepakaran di bidang filariasis dan kecacingan. Dari beberapa riset yang telah dilakukan, Prof. Taniawati berhasil meraih berbagai penghargaan atas program penelitian dan usahanya dalam mengurangi angka penyakit filariasis (kaki gajah) di Indonesia, salah satunya dari Bill Melinda Gate Foundation (BMGF). Di tingkat nasional, Prof. Taniawati adalah anggota Gugus Tugas untuk Program Filariasis Limfatik yang berafiliasi dengan World Health Organization (WHO).

Melalui kapasitas ilmiahnya, Prof. Taniawati telah melakukan riset-riset lainnya, seperti penelitian perubahan pola penyakit dari penyakit menular (eliminasi penyakit cacingan, filariasis, malaria) ke penyakit tidak menular yang sekarang ini sedang dialami banyak negara termasuk Indonesia. Selain itu, beliau juga mampu mengumpulkan data-data ilmiah mengenai beberapa kelompok penyakit dari populasi terabaikan sebagai bentuk kontribusi terhadap kemajuan kesehatan masyarakat di kawasan terpencil di Indonesia.

Penyerahan penghargaan yang telah didapatkan ini diberikan langsung oleh Dekan Leiden-Delft-Erasmus Universities Prof. Dr. Wim van den Doel. Penerimaan penghargaan diwakili oleh kepada dr. Yenny Djuardi, Ph.D, staf pengajar Departemen Parasitologi FKUI. “Saya sangat mengapresiasi Prof. Dr. Wim van den Doel yang telah memilih saya untuk menerima penghargaan ini. Penghargaan ini tentu saja menjadi simbol long-lasting collaboration antara tim saya dari dari FKUI dan Prof. dr. Maria Yazdanbakhsh dari LUMC,” ujar Prof. Taniawati.

“Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih kepada tentu saja Prof. Maria dan Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, serta Kepala Departemen Parasitologi FKUI, Dr. dr. Anna Rozaliyani, M.Biomed., Sp.P(K) atas dukungannya selama ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada tim yang sudah bekerja keras dan atas dedikasinya dalam mewujudkan kolaborasi ini. Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada keluarga yang selalu memberikan support pada karir saya,” ujarnya lagi.

Kemitraan antara FKUI dan LUMC telah dimulai sejak tahun 1989. Saat itu, Prof. Dr. Dra. Taniawati Supali dan Prof. dr. Maria Yazdanbakhsh (Guru Besar LUMC sekaligus Ajunct Profesor FKUI) melakukan kerjasama penelitian untuk pertama kalinya di daerah Sumatera. Kemitraan ini menghasilkan banyak penelitian di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, kemitraan antara FKUI dan LUMC juga semakin meluas dengan adanya program pertukaran mahasiswa antar kedua institusi.

Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB., turut hadir pada penyerahan penghargaan tersebut. Ia mengatakan, “Saya mewakili keluarga besar FKUI mengucapkan selamat kepada Prof. Taniawati Supali atas penghargaan Boscha Medal yang berhasil diraih. Pencapaian ini tentu saja melengkapi sejumlah penghargaan yang berhasil beliau terima atas dedikasi dan pengabdiannya di bidang riset penyakit akibat parasit, khususnya kaki gajah di Indonesia. Saya berharap prestasi ini dapat menginspirasi seluruh sivitas FKUI untuk terus memberikan dampak positif bagi kemajuan kesehatan Indonesia dan dunia.”

Related Posts