iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Kediri dan Wonogiri adalah Kota dan Kabupaten Berkelanjutan versi GreenCityMetric 2023

Universitas Indonesia > Berita > Kediri dan Wonogiri adalah Kota dan Kabupaten Berkelanjutan versi GreenCityMetric 2023

Depok, 1 Agustus 2023. UI GreenMetric mengumumkan UI GreenCityMetric Ranking 2023 untuk kota dan kabupaten berkelanjutan di Indonesia. Pengumuman dan pemberian anugerah ini dilaksanakan pada Selasa (1/8), di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) Kampus Depok. Dari 58 kota/kabupaten yang mengikuti pemeringkatan ini, 10 kota dinobatkan sebagai Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia dan 3 kabupaten disebut sebagai Kabupaten Paling Berkelanjutan di Indonesia. 

Sepuluh Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia berturut-turut dari peringkat teratas adalah (1) Kota Kediri, Jawa Timur (2) Kota Surabaya, Jawa Timur (3) Kota Madiun, Jawa Timur (4) Kota Blitar, Jawa Timur (5) Kota Pariaman, Sumatera Barat (6) Kota Semarang, Jawa Tengah (7) Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (8) Kota Pasuruan, Jawa Timur (9) Kota Padang, Sumatera Barat (10) Kota Mojokerto, Jawa Timur. Adapun tiga Kabupaten Paling Berkelanjutan di Indonesia secara berurutan, yaitu (1) Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah (2) Kabupaten Badung, Bali (3) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. 

Pemeringkatan kota/kabupaten pertama di Indonesia ini didasarkan pada tiga pilar, yakni Lingkungan Hidup, Ekonomi, dan Sosial-Budaya. Bobot indikator untuk penilaian mencakup beberapa aspek, antara lain Penataan Ruang dan Infrastruktur (16%), Energi dan Perubahan Iklim (19%), Tata Kelola Sampah dan Limbah (19%), Tata Kelola Air (15%), Akses dan Mobilitas (16%), serta Tata Pamong/Governance (15%).  

Ketua UI GreenMetric, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc., menyebut bahwa perkembangan di bidang keberlanjutan tidak hanya penting bagi institusi pendidikan seperti universitas, tetapi juga bagi area yang lebih luas seperti kota dan kabupaten. Oleh karena itu, UI GreenMetric sebagai pemeringkatan universitas di bidang keberlanjutan melakukan inovasi serta penyesuaian indikator agar penilaian terkait keberlanjutan dapat dilakukan bagi kota/kabupaten di Indonesia melalui UI GreenCityMetric.  

Menurut Prof. Riri, UI GreenCityMetric dapat menjadi platform untuk melihat isu-isu keberlanjutan yang ada di kota/kabupaten di Indonesia. Isu-isu keberlanjutan ini diharapkan dapat mulai diperhatikan oleh pemerintah daerah dan pusat. Tahun ini, UI GreenCityMetric diikuti oleh 58 kota/kabupaten dari 22 provinsi di Indonesia. Hal ini menandakan partisipasi yang semakin luas dalam upaya mencapai keberlanjutan.  

“Melalui UI GreenCityMetric, UI berharap dapat memberi kesadaran dan pemahaman tentang isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs) di kalangan pemerintah daerah serta memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal,” ujar Prof. Riri yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Teknik UI dengan kepakaran teknologi informasi. 

Selain menobatkan kota/kabupaten paling berkelanjutan, UI GreenMetric juga memberikan penghargaan kepada Kota Jambi, Jambi sebagai Kota dengan Peningkatan Kinerja Keberlanjutan Terbaik; serta Kota Medan, Sumatera Utara sebagai Kota Peserta Baru Terbaik dalam Upaya Keberlanjutan. 

Sementara itu, untuk masing-masing indikator penilaian, beberapa kota meraih nilai terbaik. Mereka adalah Kota Semarang, Jawa Tengah sebagai kota paling berkelanjutan dalam bidang penataan ruang dan infrastruktur; Kota Blitar, Jawa Timur sebagai kota terbaik dalam bidang energi dan perubahan iklim; Kota Madiun, Jawa Timur terbaik dalam bidang tata kelola limbah; Kota Surabaya, Jawa Timur terbaik atas upayanya dalam tata kelola air; Kota Kediri, Jawa Timur mendapatkan prestasi dalam bidang akses dan mobilitas; serta Kota Surabaya, Jawa Timur sebagai kota paling berkelanjutan dalam bidang tata pamong/governance. 

Atas capaian kota/kabupaten tersebut, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K) memberi apresiasi kepada kota/kabupaten di Indonesia yang telah berperan aktif dalam mewujudkan daerahnya sebagai wilayah yang lestari dan berkelanjutan sesuai dengan kriteria dan indikator UI GreenCityMetric. Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peran strategis untuk mendukung kota/kabupaten mencapai keberlanjutan. Perguruan tinggi dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah merancang dan mengimplementasikan program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang isu-isu SDGs.  

“Perguruan tinggi dapat berperan untuk mengembangkan kapasitas sumber daya manusia di kota/kabupaten dengan menyediakan pelatihan dan pendidikan yang relevan dalam menghadapi perubahan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Keterkaitan antara perguruan tinggi dan kota/kabupaten dalam bidang keberlanjutan dapat berfungsi sebagai sinergi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal,” ujar drg. Nurtami. 

Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri, Republik Indonesia (RI), Dr. Safrizal ZA, M.Si., mengapresiasi kinerja dari UI GreenMetric yang telah melakukan penilaian berdasarkan indikator yang dapat diterapkan bagi kota/kabupaten di Indonesia. Ia berharap hal ini bisa dikembangkan hingga ke level ASEAN, Asia, dan internasional.  

“Saya ucapkan selamat kepada peraih peringkat-peringkat terbaik. Lima puluh delapan kota/kabupaten yang mengikuti pemeringkatan ini adalah mereka yang memiliki kinerja dan perhatian terhadap data, karena saya tahu data yang dinilai oleh UI GreenMetric ini sangat detail. Oleh karena itu, saya mengapresiasi semua upaya yang telah dilakukan oleh kepala daerah bersama tim. Semoga ke depannya para akademisi, pemerintah pusat, local government, dan multilayer dapat bersinergi untuk meraih cita-cita bersama,” kata Dr. Safrizal. 

Terkait pelaksanaan UI GreenMetric, Kepala Sekretariat Nasional SDGs, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas RI, Dr. Vivi Yulaswati, M.Sc., menilai bahwa upaya yang dilakukan UI ini akan menambah kekayaan Indonesia dalam hal data SDGs, khususnya pada aspek-aspek output. Level indikator dari SDGs ada yang di tataran outcome dan output. Jadi, apa yang dilakukan oleh UI GreenMetric akan melengkapi pengukuran keberhasilan dari implementasi SDGs di Indonesia. Ia mengatakan, “Saya berharap melalui UI GreenCityMetric 2023, seluruh kota/kabupaten di Indonesia nantinya terinspirasi dan termotivasi untuk membangun wilayahnya lebih hijau, bisa menjaga keseimbangan antara daya dukung sumber daya alam dan daya tampung lingkungan hidupnya, serta terus meningkatkan kualitas hidup dari masyarakatnya.  

Related Posts