iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Fenomena Perbedaan Pola antara Yang Pernah Merantau dan Yang Belum Pernah

Universitas Indonesia > Berita > Berita Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia > Fenomena Perbedaan Pola antara Yang Pernah Merantau dan Yang Belum Pernah

Depok, 31 Juli 2023. Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.Si., M.M., Psikolog, Ketua Klaster Riset Studi Islam, Pendidikan, Psikologi, dan Sosial Budaya, bersama anggota timnya Gary Collins Brata Winardy, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dan Hasna Hafizhah Salwa, S.Psi., M.Psi., Psikolog, melakukan riset “Adaptabilitas Karier Remaja di Pulau Untung Jawa”. Kegiatan ini mereka lakukan bersama tim lain dari Sekolah Kajian Strategis dan Global (SKSG), sebagai bagian dari Archipelagic Joy Sailing dan Riset 2023, hasil kolaborasi bersama TNI AL.

Riset tersebut mendapat dukungan dari Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL, IKAL XXI Lemhannas RI) berserta jajarannya. Kerja sama riset ini diharapkan menandai kolaborasi penelitian berkelanjutan di antara kedua belah pihak. Sumbangan pemikiran, gagasan, pembelajaran, serta praktik baik dari kegiatan ini akan mendorong terwujudnya sumber daya yang kuat untuk Maritim Indonesia 2045. Riset ini adalah bagian dari upaya nyata guna menjiwai tanah dan air Indonesia sebagai negara kepulauan, meningkatkan kesadaran terhadap potensi dan dinamika permasalahan maritim, serta meningkatkan kepedulian terhadap laut dan pesisir.

Ada delapan perwakilan SKSG yang ikut ambil bagian dalam riset ini. Tim lainnya di bawah pimpinan Dr. S. Prisca Delima dengan anggota Dr. Rahmi Yetri Kasri, S.Sos., M.Phil dan Patrick Demario, S.Si. melakukan riset dengan topik “Kualitas Hidup dan Ketahanan Pangan Pasca-Pandemi COVID-19”. Selain itu, Klaster Riset Multilateralisme dan Migrasi melaksanak riset awal dengan topik “Tingkat Keamanan Insani di Pulau Untung Jawa: Evaluasi atas Kebutuhan Penduduk terhadap Sistem Keamanan Pangan, Air, dan Energi berikut Implikasinya pada Mobilitas Penduduk”, diketuai oleh Henny Saptatia Drajati Nugraheni, S.S., M.A., Ph.D dengan anggota Febi Rosseva Amalinda, S.Sos.

Pembelajaran yang dapat dipetik dari riset SKSG-TNI AL ini adalah adalah adanya pola berbeda di antara penduduk yang pernah merantau dengan yang tidak pernah merantau terkait pandangan terhadap karier, optimisme, dan kesempatan untuk mengembangkan pulaunya sendiri. Di sisi lain, kualitas hidup penduduk secara umum baik, dengan ketahanan air sangat baik yang berketahanan iklim, dan adanya perubahan ketahanan pangan pascapandemi COVID-19. Selain itu, intervensi dari berbagai pemangku kepentingan untuk ikut membangun masyarakat dan infrastruktur pulau diperlukan agar dapat lebih dapat menciptakan berbagai kesempatan baru agar transformasi pembangunan maritim dapat terjadi.

Kesadaran untuk melakukan pembangunan dan penguatan karakter bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim perlu dilakukan bersama-sama secara lintas sektor dan berkelanjutan. Pemahaman yang lebih baik terhadap laut serta berbagai aspek pengelolaannya tentu berimbas pada strategi pembangunan nasional yang mengusung visi maritim, sehingga Indonesia dapat secara proaktif dan dinamis melindungi kepentingan nasional, serta melakukan terobosan yang diperlukan untuk meraih cita-cita Indonesia 2045 dan sebagai Poros Maritim Dunia.

Related Posts