id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Literasi Media Daring yang Kian Penting

Universitas Indonesia > Berita > Literasi Media Daring yang Kian Penting

Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih mendatangkan ekses-ekses negatif yang cukup meresahkan. Salah satunya berupa berita palsu (fake news).

Hal ini disampaikan dalam seminar literasi media daring yang diselenggarakan Pusat Kajian Eropa Universitas Indonesia (PKE-UI) pada Kamis (28/9), di Perpustakaan Pusat UI.

Dalam menghadapi persebaran berita palsu, Dr. Hendriyani, peneliti Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI menekankan pentingnya kemampuan literasi media daring.

“Media bisa memilih cara pandang dalam membingkai peristiwa. Bahkan, isu-isu yang kita anggap penting pun merupakan bagian agenda setting, kita pun sering tidak sadar mengapa penting,” ungkap Hendriyani.

Menurut Hendriyani, literasi media meliputi kemampuan mengakses, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media.

Setiap orang perlu mengetahui cara-cara pesan diproduksi dan kemungkinan dampaknya serta sanggup menyeleksi pesan media, agar dapat meminimalisasi ekses negatif yang ditimbulkan .

“Kita acap kali terkecoh oleh judul link yang sensasional, kemudian dengan segera menyebarkannya ke grup-grup kita. Padahal, membaca keseluruhan isi berita pun belum,” jelasnya.

Cek dan crosscheck kebenaran isi berita sangat krusial dalam meredam sebaran berita palsu.

Lebih lanjut ia menambahkan, ada sejumlah ciri-ciri untuk mengidentifikasi berita palsu.

“Kata-kata seperti ‘sebarkanlah’; judul provokatif; mengandung banyak opini; atau rujukan ke peristiwa yang tak jelas tanggalnya,” terang aktivis Yayasan Pengembangan Media Anak itu.

Seminar ini juga membahas tantangan-tantangan terkait keterpaparan anak-anak terhadap media daring, khususnya anak-anak usia 10-12 tahun.

Selain Hendriyani, hadir pula peneliti Fakultas Psikologi UI, Sekar Larasati, Ph. D, dan Prof. Dr. Njaju Jenny Malik, Ketua PKE-UI.

Seminar ini merupakan puncak program Pengabdian Masyarakat PKE-UI yang telah berlangsung selama empat bulan dengan dukungan Direktorat Riset and PEngabdian Masyarakat UI.

Penulis: Vitorio Mantalean

Related Posts

Leave a Reply