iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Olah Sampah dan Limbah Minyak Jelantah Jadi Barang Bernilai Ekonomis

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Olah Sampah dan Limbah Minyak Jelantah Jadi Barang Bernilai Ekonomis

Desa Eretan Kulon yang terletak di Indramayu, Jawa Barat merupakan salah satu desa di pesisir pantai yang masyarakatnya mengandalkan hasil laut sebagai mata pencaharian utama. Hasil laut tersebut diolah dan dijadikan produk olahan pangan. Namun, proses tersebut tidak disertai dengan pengelolaan sisa olahan, seperti minyak jelantah dan sampah yang dihasilkan dalam jumlah besar. Jika dibiarkan, kondisi ini akan merusak lingkungan dan mencemari air yang berujung pada timbulnya berbagai penyakit.

Untuk mengatasi hal tersebut, tim pengabdian masyarakat (pengmas) Bina Desa Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) memberikan pelatihan kepada 50 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan warga Desa Eretan Kulon. “Pelatihan ini dilakukan untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM dan masyarakat Desa Eretan Kulon bahwa sampah dan minyak jelantah dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis,” ujar Dewi Kartika Sari, S.E., Ak., M.S.Ak., CA., selaku Ketua Tim Pengmas Bina Desa Vokasi.

Lebih lanjut ia menyampaikan, dalam pelatihan pengelolaan sampah ini menerapkan prinsip 3R, yakni Reduce, Reuse, dan Recycle. Reduce, yaitu mengurangi sampah dapat menjadi langkah awal yang perlu dilakukan. Upaya preventif ini mencegah agar sampah yang dihasilkan tidak menumpuk terlalu banyak. Cara yang dapat dilakukan adalah membawa tas belanja yang dapat dipakai secara berulang.

“Kemudian, Reuse yaitu memakai dan memanfaatkan kembali barang-barang yang tidak terpakai menjadi barang baru. Terakhir, Recycle, yaitu mendaur ulang sampah menjadi barang baru yang bernilai,” kata Ika sapaan akrab Dewi Kartika Sari.

Selain itu, Ika juga memberikan pemahaman bahwa minyak jelantah dapat diolah kembali menjadi sabun batang, sabun cair, dan lilin. Pengolahan minyak jelantah tidak memerlukan biaya yang tinggi sehingga mudah untuk diterapkan pelaku UMKM dan masyarakat Desa Eretan Kulon. Secara langsung, Ika juga mempraktikkan proses pembuatan kerajinan tangan dari bahan dasar plastik dan bahan lainnya yang mudah ditemukan di sekitar Desa Eretan Kulon, seperti kerang dengan berbagai macam ukuran.

Lebih dari sekedar pelatihan, pada kesempatan yang sama tim pengmas yang terdiri dari 11 dosen Vokasi UI juga memberikan layanan kesehatan gratis kepada masyarakat Desa Eretan Kulon berupa pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, tekanan darah, serta tinggi dan berat badan. Hal tersebut disebabkan karena prevalensi penyakit tidak menular (PTM) di wilayah tersebut cukup tinggi.

Tim pengabdi juga memberikan sejumlah peralatan penunjang pemeriksaan kesehatan dasar berupa peralatan cek gula darah, kolesterol, asam urat, timbangan badan, dan pengukur tinggi badan kepada pemerintah Desa Eretan Kulon untuk menunjang proses pemeriksaan kesehatan bagi warganya.

Kepala Desa Eretan Kulon, Suparmo, menyambut baik kehadiran tim pengabdi dari Vokasi UI. Menurutnya, kegiatan pengmas tersebut memberikan banyak manfaat kepada warga Desa Eretan Kulon. “Kami banyak menerima pengetahuan baru dari teman-teman Vokasi UI. Terutama mengenai pengelolaan sisa olahan ikan dan hasil laut yang ternyata dapat dimanfaatkan kembali. Saya harap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan terus memberikan manfaat bagi desa kami,” ujar Suparmo.

Kegiatan pengmas ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan festival rakyat hasil kolaborasi antara dosen dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Vokasi UI, pada 08 Oktober 2022. Sejumlah dosen Vokasi UI dari beragam program studi terlibat dalam pengmas ini yaitu Ari Nurfikri, SKM, MMR; Radityo Kusumo Santoso, S.I.A, MM; Besty Priyandhini, M.Si; Kuncoro Haryo Pribadi, S.Sos, M.Si; Pijar Suciati, S.Sos, M.Si; Mareta Maulidiyanti, S.Sos, MM; Gunawan Wicaksono, A.Md.OT, SKM, M.Si; Muhammad Hidayat Sahid, A.Md.OT., SKM., M.Epid; Muhammad Ridha, S.Sos, M.Si; dan Titis Wahyuni, S.Kom, M.Si. Festival tersebut juga mencakup pameran produk yang dihasilkan pelaku UMKM Desa Eretan Kulon.

 

Related Posts