id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Pameran Seni “Tiga Ruang Kutek” oleh Himpunan Mahasiswa Antropologi UI

Universitas Indonesia > Berita > Pameran Seni “Tiga Ruang Kutek” oleh Himpunan Mahasiswa Antropologi UI

Jumat (7/12/2018), Himpunan Antropologi Sosial Universitas Indonesia (He-Man UI) membuka pameran seni yang bernama “Tiga Ruang Kutek” di Kontrakan Bang Pandji, Jl. H.. Amat II No. 6A, Kukusan, Beji, Depok.

Pameran ini merupakan penutup dari rangkaian program STRIPVIS dari Divisi Antropologi Visual He-Man UI yang bekerja sama dengan Milisifilem Collective.Tiga Ruang Kutek sebagai nama pameran ini memiliki arti yang mencakup ruang bersama, ruang antara, dan ruang wacana yang menggambarkan persoalan antropologis di Kutek yang secara khusus dijkaji dengan kombinasi perspektif antropologi visual dan seni kontemporer.

Karya-karya yang dipamerkan dalam pameran ini yaitu, Bunyi Warung Iqbal, Kesalahan Kata yang Tak Masalah, Tidak serempak Tidak Seragam, “Ensikolpedia” Warung Burjo, Cerita dari Visual, Seri Kompilasi Video Instragram #Antropologivisual, dan Sketsa Kutek: Merekam dengan Tinta. Hal yang menarik dari pameran ini adalah pemilihan lokasi pameran yang di selenggarakan di dalam sebuah kontrakan daerah Kutek.

“Kegiatan ini bisa menjadi permulaan untuk mencoba lu mengenali sosial lu, di lingkungan lu. Kenapa tidak di kampus akhirnya karena memang kita (Divisi Antropologi Visual He-Man UI dan Milisifilem Collective) sepakat bahwa site spesifiknya Kutek maka pameran itu harus berada di Kutek biar dia tidak lepas dari kontekd lokasi dan sosialnya,” ucap Dhuha Ramadhani, salah satu fasilitator dari Milisifilem Collective.

Selanjutnya, Teuku sebagai ketua pelaksana dari program STRIPVIS ini berharap pameran ini menjadi acuan dalam membuat acara atau gerakan yang berangkat dari perspektif ilmu antropolgi visual.

“Kenapa di Kontrakan Kutek? karena kita sedang menerapkan ilmu dari antropologi visual itu sendiri, yaitu berhubungan dengan site sumber karya tersebut . Kita ingin mengeksplorasi atau membedah kutek dengan tujuan untuk melatih lebih kepekaan kita terhadap lingkungan tempat tinggal kita sendiri,” ucap Teuku.

 

Related Posts

Leave a Reply