iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Peduli Keselamatan Pasien, UI dan RSUI Rayakan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI dengan Simulasi Vertical Rescue

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Peduli Keselamatan Pasien, UI dan RSUI Rayakan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI dengan Simulasi Vertical Rescue

Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Universitas Indonesia (UI) dan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) mengadakan simulasi vertical rescue guna kesiapsiagaan evakuasi pasien saat kondisi darurat. Acara yang diadakan pada Rabu (17/8), di Gedung IGD RSUI ini dihadiri Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D.; Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA; Direktur Umum dan Operasional RSUI, dr. Hermawan, Sp.JP(K)-FIHA; Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUI, dr. M. Arza Putra, Sp.BTKV (K); dan Direktur Administrasi Keuangan RSUI, Wibowo, S.E., Ak.

Direktur Utama RSUI, Dr. dr. Astuti Giantini, Sp.PK (K), MPH, menyampaikan, perayaan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI dapat menjadikan RSUI sebagai pusat layanan kesehatan yang berperan dalam membangun Indonesia yang sehat. “Kami berharap dalam momentum ini kita dapat membangun sinergisitas untuk Indonesia karena sinergitas adalah kunci membangun SDM yang unggul, berkembang, dan mampu dalam kesiapsiagaan. RSUI sebagai pusat layanan kesehatan memiliki peran dalam membangun masyarakat yang sehat agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat,” kata dr. Astuti.

Simulasi evakuasi pasien dengan teknik vertical rescue ini merupakan bentuk kerja sama antara Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) RSUI dan Unit Pelaksana Teknis Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (UPT K3L) UI. Proses evakuasi dilakukan dari lantai 5 gedung rumah sakit menuju lantai dasar di area samping Unit Radiologi dengan ketinggian kurang lebih 40 meter.

Tim komando bencana RSUI sebelumnya melaksanakan pelatihan dan simulasi secara berkala. Latihan atau simulasi evakuasi keadaan darurat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan tim tanggap darurat dalam pemindahan staf, pengunjung, ataupun pasien secara tepat. Latihan dan simulasi evakuasi ini melatih kesiapsiagaan serta memastikan kesiapan prosedur dan peralatan tanggap darurat yang telah dimiliki pihak rumah sakit.

“Dalam penanganan keadaan darurat, keterlibatan semua pihak, baik internal maupun eksternal, sangat diperlukan untuk mendukung proses penyelamatan dan evakuasi serta mengevaluasi peran dan tanggung jawab dalam penanggulangan keadaan darurat,” kata dr. Astuti menambahkan.

Terkait prosedur vertical rescue, sebelum melakukan evakuasi, regu penyelamat RSUI yang merupakan tim keperawatan melakukan triase, yaitu kategorisasi pasien berdasarkan tingkat keparahan kondisinya, untuk memutuskan pasien mana yang membutuhkan evakuasi segera. Menurut Kepala Unit K3L RSUI, Meilisa Rahmadani, SKM, M.KKK, hasil penilaian tersebut akan diberikan melalui pemberian pita sebagai tanda dengan warna yang berbeda.

“Pita dengan kode warna merah untuk pasien kondisi kritis, artinya butuh pertolongan segera. Kode warna kuning untuk pasien kondisi serius, artinya kondisi tidak mengancam nyawa dan pertolongan dapat ditunda. Kode pita berwarna hijau untuk pasien yang dapat berjalan sehingga cedera dapat diatasi dengan pertolongan minor. Sementara itu, pita hitam diberikan pada pasien yang denyut nadinya tidak teraba dan sudah tidak bernapas,” kata Meilisa menjelaskan.

Teknik Vertical Rescue Evacuation dipilih sebagai alternatif terakhir jika kondisi sarana jalur evakuasi keadaan darurat di rumah sakit tidak dapat digunakan dalam proses penyelamatan dan evakuasi korban. Teknik ini dilakukan oleh petugas UPT K3L UI yang terlatih dengan menggunakan alat pelindung diri, peralatan vertical rescue, dan tali-temali yang sesuai standar serta dilakukan manajemen tandu untuk mengamankan posisi korban dalam proses evakuasi korban.

Kepala UPT K3L UI, Dr. Ir. Sjahrul M. Nasri, M.Sc, menjelaskan terkait proses penyelamatan pasien dengan vertical rescue oleh tim komando bencana K3L UI. “Penyelamatan pasien menggunakan teknik lowering, yaitu teknik Vertical Rescue Evacuation yang dilakukan dengan cara memindahkan korban atau pasien dari medan terjal (high angle vertical) atau dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah dengan menggunakan basket stretcher,” kata Dr. Sjahrul.

Semangat patriotisme menjadi nilai yang diusung RSUI dan UPT K3L UI pada kegiatan ini. RSUI tidak hanya berfokus pada pelayanan, tetapi juga pada antisipasi jika kondisi darurat dan bencana terjadi. Hal ini sejalan dengan tagline RSUI “We Provide Outstanding Care”. Selain acara simulasi vertical rescue, peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI juga dimeriahkan dengan rangkaian kegiatan lomba lainnya, seperti fashion show, tarik tambang, “menuntun si dia”, dan lomba bakiak yang diikuti staf internal RSUI.

Related Posts