iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Peran Hutan Kota UI dalam Membawa Keberlanjutan Lingkungan ke Tingkat Dunia

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Peran Hutan Kota UI dalam Membawa Keberlanjutan Lingkungan ke Tingkat Dunia

Jauh sebelum isu lingkungan menjadi perhatian seperti pada tahun-tahun
belakangan ini, Universitas Indonesia (UI) sejak 1983 telah menciptakan Hutan Kota UI yang
diinisiasi oleh Prof. Dr. Ir. Sambas Wirahadikusumah, M.Sc., salah seorang pengajar di UI. Inisiasi
tersebut tertuang melalui pengenalan konsep pembangunan hutan kota pertama dengan studi
kasus “Pembangunan dan Pengembangan Hutan Kota di DKI Jakarta” pada pilot proyek
Pembangunan Mahkota Hijau Hutan Kota Kampus UI yang bekerja sama dengan Departemen
Kehutanan Republik Indonesia. Kemudian, ditetapkan lagi oleh Gubernur DKI Jakarta melalui SK
Gubernur DKI Jakarta Nomor 3487 Tahun 1999 tentang Penetapan Hutan Kota Universitas
Indonesia.
Hutan Kota UI di kampus terunggul di Indonesia ini terbagi dalam tiga area, yaitu area Wales
Barat, area Wales Timur, dan area Vegetasi Alami. Pembagian tersebut berdasarkan identitas
wilayah asal flora yang terdapat pada setiap area. Area Wales Barat didominasi oleh flora yang
berasal dari Indonesia bagian barat Garis Wallacea, sedangkan area Wales Timur didominasi oleh
flora yang berasal dari Indonesia bagian timur Garis Wallace. Sementara, Area Vegetasi Alami
didominasi oleh flora endemik yang dapat ditemukan di daerah pulau Jawa, khususnya Jawa Barat
dan DKI Jakarta.
Di area kampus yang mandiri dan inovatif ini, sampai sekarang kawasan hijau tetap dipertahankan
lebih dominan daripada kawasan bangunan, yakni 70:30. Dapat dimaklumi jika pada saat
masyarakat global memperingati Hari Hutan Sedunia, UI seakan diajak berterima kasih pada
hadirnya hutan di tengah kehidupan perkotaan Depok, yang tidak hanya berfungsi menghasilkan
oksigen, tetapi juga sebagai penyeimbang ekosistem dan penyedia berbagai kebutuhan manusia,
tumbuhan, dan hewan.
Kepala UPT Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan (K3L) UI, Prof. Dr. Ir. Sjahrul
Meizar Nasri, M.Sc., mengatakan bahwa Hutan Kota UI bukan hanya sekadar area hijau,
melainkan memiliki fungsi sebagai wahana koleksi dan konservasi plasma nutfah serta wilayah
resapan air Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Keberadaannya tidak hanya menjaga
keanekaragaman hayati, terutama flora khas di dalamnya, tetapi juga memberikan kontribusi
signifikan dalam pelestarian lingkungan dan sistem hidrologis regional.
Lebih lanjut, Prof. Sjahrul menyebutkan bahwa hutan Kota UI tidak hanya berfokus pada
konservasi, tetapi juga berperan sebagai Hutan Kota multifungsi. “Inovasi yang dilakukan
mencakup pengembangan menjadi Hutan Kota Wisata dan menjadi pusat pendidikan bagi
mahasiswa UI maupun dari luar universitas. Dengan ini, Hutan Kota UI juga mengaktifkan peran
sosial dan edukatifnya bagi masyarakat luas, mewujudkan harmoni antara konservasi alam dan
pemanfaatan yang berkelanjutan.” ujar Prof. Sjahrul.
Kontribusi Hutan Kota UI ini juga menjadi salah satu landasan UI membawa keberlanjutan
lingkungan pada tingkat dunia melalui UI GreenMetric World Univeristy Rankings. UI
GreenMetric sendiri telah berdiri sejak tahun 2010, dengan misi menginspirasi dan mendorong
universitas di seluruh dunia untuk memprioritaskan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan
dalam kebijakan dan operasional universitas. Dengan partisipasi yang terus berkembang, saat ini
terdapat 1183 universitas dari 84 negara di dunia yang terdaftar dalam jaringan UI GreenMetric
yang luas.
Ketua UI GreenMetric Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari M.M., M.Sc., mengatakan bahwa UI GreenMetric
berupaya mendorong berbagai inisiatif yang bertujuan mempromosikan tanggung jawab
lingkungan global. “UI GreenMetric bertekad memperluas jangkauannya dan meningkatkan
dampaknya, dengan terus membangun kolaborasi nasional dan internasional untuk melibatkan
lebih banyak institusi untuk perubahan yang berarti dalam pelestarian ekosistem dunia,” ujar Prof.
Riri.

Related Posts