iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Pustakawan UI dan Dunia Jalankan Peran Perpustakaan Akademik untuk Capai Sustainable Development Goals

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Pustakawan UI dan Dunia Jalankan Peran Perpustakaan Akademik untuk Capai Sustainable Development Goals

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda yang disusun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2015 silam. Agenda yang menjadi panduan dalam rancangan pembangunan global ini terdiri atas 17 tujuan dan 169 target yang ingin dicapai pada 2030. Universitas Indonesia (UI) memiliki keterlibatan langsung dalam pengembangan kebijakan SDG pemerintah pusat termasuk mengidentifikasi masalah dan tantangan, mengembangkan kebijakan dan strategi, serta pemodelan. Komitmen UI dalam implementasi SDGs diakui lembaga pemeringkatan perguruan tinggi internasional, seperti Times Higher Education (THE) dan UI GreenMetric. Bahkan, UI berhasil meningkatkan peringkatnya dari 85 pada 2021 menjadi 18 versi THE Impact Rankings 2022. Peningkatan ini tidak lepas dari peran perpustakaan sebagai penyedia literatur serta media publikasi.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris

Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, perguruan tinggi merupakan sektor penting yang memiliki dampak besar dalam program SDGs. Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, UI berupaya mengembangkan diri untuk mencapai SDGs, salah satunya melalui peningkatan pelayanan perpustakaan. “Kegiatan ini merupakan komitmen UI terhadap SDGs yang diharapkan dapat membuka wawasan dan menjadi sumber peluang bagi semua stakeholder serta menjadi inspirasi bagi pustakawan dan penyedia informasi di Indonesia,” kata Prof. Haris dalam webinar “The Role of Academic Libraries in the Sustainable Development Goals” yang diadakan Perpustakaan UI, pada Rabu (22/06).

Untuk mencapai SDGs, peran utama perguruan tinggi adalah meningkatkan keasrian lingkungan universitas, menggabungkan keahlian staf dan mahasiswa, serta mengaplikasi pengetahuan secara nyata. Perpustakaan UI mendukung upaya tersebut dengan mempromosikan literasi informasi, menyediakan akses terhadap informasi, memajukan inklusi digital, melestarikan dan menyediakan akses terhadap budaya dan warisan dunia, serta berfungsi sebagai pusat penelitian.

Kepala UPT Perpustakan UI, Mariyah, S.Sos., M.Hum.

Kepala UPT Perpustakan UI, Mariyah, S.Sos., M.Hum., mengatakan, target webinar internasional ini adalah implementasi aktivitas di dalam perpustakaan untuk mencapai SGDs. “Peserta webinar ini adalah mahasiswa, pustakawan, manajer di ASEAN, manajer operasional, dosen, hingga masyarakat umum. Seminar ini gratis dan peserta akan memperoleh sertifikat elektronik. Saya berharap webinar ini dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi semua,” kata Mariyah dalam sambutannya.

Menurut Pustakawan UI, Dita Garnita, S.K.M., Perpustakaan UI memberikan bantuan kepada masyarakat dengan mendukung start-up berkelanjutan, baik secara finansial maupun sosial, melalui program bimbingan, lokakarya pelatihan, serta akses terhadap fasilitas universitas. “Kami memiliki kebijakan yang memastikan bahwa akses terhadap aktivitas ini dapat diperoleh semua orang, tanpa memandang suku, agama, kondisi fisik, status imigrasi, atau jenis kelamin,” kata Dita menambahkan.

Pustakawan UI, Dita Garnita, S.K.M

Dalam mencapai SDGs, Perpustakaan UI memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata melalui penyediaan sarana yang mudah diakses. Saat ini, 70% koleksi Perpustakaan Ul tersedia dalam format digital dan dapat diakses melalui situs UI Library (lib.ui.ac.id) dan Remote Access (remote-lib.ui.ac.id). Pada masa pandemi, Perpustakaan Ul tetap mengadakan pelatihan literasi informasi secara virtual bagi dosen, mahasiswa, pustakawan, dan umum agar pengetahuan dan keterampilan para akademisi meningkat.

“Perpustakan UI juga mendukung tujuan SDGs dalam memperbarui dan merencanakan kota dan manusia berkelanjutan. Bangunan Perpustakaan UI memiliki konsep berkelanjutan dan ramah lingkungan karena menggunakan pencahayaan alami. Praktek ini mengurangi konsumsi energi dan mendukung efisiensi energi. Meski begitu, hal ini menjadi tantangan bagi Perpustakaan UI untuk menyediakan fasilitas yang dapat diakses kapan saja oleh siapa saja serta mengedepankan efisiensi ruang dan energi,” kata Kepala Biro Transformasi, Manajemen Risiko, dan Monitoring Evaluasi, Vishnu Juwono, S.E., M.I.A., Ph.D.

Terkait peran perpustakaan dalam membantu universitas untuk mencapai SDGs, universitas di Malaysia juga menerapkan hal ini. Ketua Persatuan Pustakawan Malaysia, Dr. Nor Edzan Bt. Che Natsir, menyampaikan, PBB menyatakan kepada The International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA)—badan internasional yang menaungi pelayanan perpustakaan—bahwa perpustakaan memiliki peran dalam beberapa tujuan SDGs, antara lain peningkatan kualitas edukasi pada tujuan ke-4; perdamaian, keadilan, dan institusi yang tangguh pada tujuan ke-16; serta kemitraan untuk mencapai tujuan ke-17. Dengan ini, perpustakaan dapat mendorong tercapainya agenda PBB tahun 2030.

Menurut Dr. Nor, peran yang dapat dilakukan perpustakaan untuk mencapai SDGs, antara lain mengomunikasikan, mengadvokasi, dan menginformasikan SDGs kepada universitas melalui perpustakaan; mengidentifikasi akademisi yang masuk dalam proyek yang berkaitan dengan SDGs dan membantu mereka; serta memastikan tersedianya infrastruktur untuk komunitas akademik dan peneliti di seluruh dunia.

“Perpustakaan dapat memetakan kegiatan yang berhubungan dengan SDGs dan memastikan adanya pelaporan kolektif terkait SDGs. Perpustakaan juga harus memastikan aktivitas yang terkait SDGs masuk ke Library Map of the World oleh IFLA. Aktif dalam SDGs berarti memberikan pustakawan visibilitas bahwa perpustakaan melakukan sesuatu dalam ranah regional, nasional, bahkan internasional,” kata Dr. Nor mengakhiri paparannya.

Perpustakaan akademik merupakan komponen yang esensial dan krusial dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan sarana-prasarana serta mengadakan program yang menjangkau masyarakat. Perpustakaan juga berandil dalam mengenalkan teknologi inovatif, mengembangkan konsep “perpustakaan pintar (smart library)”, serta meningkatkan dan mendorong proses penelitian. Penyediaan fasilitas untuk kegiatan belajar-mengajar, pembentukan diskusi interaktif, keterlibatan dalam kegiatan masyarakat, serta komunikasi terkait SDGs juga menjadi peran yang dijalankan perpustakaan akademik.

“Perpustakaan akademik di berbagai wilayah secara tersirat telah mengadopsi SDGs dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda. Namun, perpustakaan sebaiknya memiliki rencana yang jelas terkait tujuan SDGs yang ingin dicapai dari aktivitas mereka. Perpustakaan akademik perlu menginvestigasi rencana strategis institusionalnya untuk mengidentifikasi tujuan. Mencapai SDGs tidaklah praktis karena situasi sosial-ekonomi di berbagai negara berbeda. Akan tetapi, kita dapat memulai dari awal dan mengembangkannya lebih lanjut,” kata Senior Assistant Librarian at the Main Library, University of Colombo, Sri Lanka, Dr. Chiranthi Wijesundara.

Selengkapnya:

Related Posts