iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Rektor Soroti Pentingnya Keahlian Baru Guna Hadapi Perubahan Pascapandemi

Universitas Indonesia > Berita > Rektor Soroti Pentingnya Keahlian Baru Guna Hadapi Perubahan Pascapandemi

Depok, 29 Agustus 2023. Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., hadir sebagai pembicara dalam rangkaian ASEAN Higher Education Conference (AHEC) 2023. Pada Jumat (25/8), di Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, pada panel diskusi bertajuk “The Role of Higher Education in Building Resilient Society and Promoting Environmental Sustainability”, Prof. Ari menyampaikan materi tentang “Resiliency and Adaptation in Higher Education”.

Dalam pemaparannya, Prof. Ari menyinggung fenomena Covid-19 yang memiliki efek masif, termasuk bagi universitas. “Saat ini kita masih mendapatkan efek yang tersisa dari Covid-19, kita memiliki konflik global dan konflik politik. Hal itu memiliki pengaruh terhadap Perguruan Tinggi di seluruh dunia,” ujarnya.

Menurut Prof. Ari, setelah pandemi Covid-19, banyak tantangan dan perubahan yang tidak dapat diprediksi, sehingga dibutuhkan keahlian yang lebih untuk menghadapinya, keahlian yang berbeda dari 10 tahun lalu. Oleh karena itu, setiap elemen di perguruan tinggi, baik pendidik maupun mahasiswa, harus berusaha mengatasinya dengan meningkatkan kemampuan dan keahlian yang semakin kompleks.

Ia menyebutkan ada empat strategi bertahan dan beradaptasi setelah pandemi. Pertama adalah improvisasi. Hal ini terkait relevansi dan kualitas pendidikan tinggi, yang menegaskan perlunya improvisasi oleh Perguruan Tinggi untuk menekan ketidakmampuan beradaptasi. Kedua, diperlukan pusat penelitian yang baik untuk menghasilkan publikasi ilmiah yang berguna bagi pendidikan. Dalam hal ini, Prof. Ari menyinggung pentingnya kolaborasi dengan mitra nasional dan internasional. Selain dua strategi tersebut, diperlukan pula partisipasi terhadap permasalahan nasional dan global, serta dukungan pemerintah dalam menyokong upaya tersebut.

Pada AHEC 2023, UI berpartisipasi dalam diskusi panel, serta mengisi pameran pendidikan dan inovasi AHEC 2023 yang berlangsung pada 23–26 Agustus 2023. Pameran tersebut bertujuan untuk menampilkan keunggulan tiap universitas, mendorong terciptanya kolaborasi dari tiap perguruan tinggi.

Menurut Ketua Pelaksana AHEC 2023, Dr.med. Setiawan, dr., AHEC menjadi acara konferensi yang berkaitan dengan pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara. Tujuan dari diadakannya konferensi ini adalah untuk membahas isu-isu, inovasi, dan perkembangan dalam bidang pendidikan tinggi di negara ASEAN.

Tahun ini, AHEC diselenggarakan di Bandung dengan mengusung tiga rangkaian acara, yakni pre-event, main-event, dan post-event. Acara dimulai sejak 23 Agustus dengan mengadakan forum mahasiswa dan alumni untuk menghasilkan deklarasi komitmen. Hasil kerja dari kegiatan pre-event tersebut disusun oleh 38 Perguruan Tinggi dalam bentuk buku yang selanjutnya dibahas pada konferensi di main-event untuk menentukan action plan.

Seluruh rangkaian AHEC 2023 ditutup dengan Green ASEAN Culture Festival, pada Sabtu (26/8). Festival tersebut merupakan pengenalan budaya dan alam hijau di wilayah ASEAN. Setiawan menyebut bahwa konsep growth ini bukan hanya bersifat sains dan teknologi, melainkan juga culture yang kuat dari ASEAN. Hal tersebut harus bisa menjadi keunggulan dan kekhasan yang harus dipelihara.

Selain menggelar konferensi tahunan, tahun ini muncul gagasan baru mengenai komunitas dalam AHEC. “Ada gagasan AHEC sebagai community. Karena community prinsipnya adalah kita ingin closing the gap mengurangi disparitas antarperguruan tinggi di ASEAN. Dengan adanya komunitas, konsep AHEC selanjutnya menjadi lebih terarah. Komunitas ini diharapkan akan memperluas gagasan mengenai kolaborasi di perguruan tinggi. Harapannya, komunitas ini dapat tumbuh dan tidak eksklusif, jadi siapa pun bisa nyaman,” ujar Dr.med Setiawan.

Related Posts