https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://masjidjoglo.fikk.unesa.ac.id/assets/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/<
Resiliensi Pelaku UMKM di Masa Pandemi Tergolong Tinggi - Universitas Indonesia
id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Resiliensi Pelaku UMKM di Masa Pandemi Tergolong Tinggi

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Resiliensi Pelaku UMKM di Masa Pandemi Tergolong Tinggi

Depok, 4 Agustus 2021. Di tengah berbagai tantangan yang menekan selama masa pandemi Covid-19, para pelaku UMKM mampu mengelola mental secara baik dan resilien, “Ini suatu hal yang menarik dan tidak disangka-sangka,” kata peneliti sekaligus Ketua Tim Riset Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Indonesia (UI), Rocky A. C. Hatibie, S.Psi, Psikolog. Padahal, pandemi Covid-19 berpengaruh negatif terhadap sektor UMKM di Indonesia. Menurut hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia pada Maret 2021, sebanyak 87,5 % UMKM terdampak oleh pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, sekitar 93,2 % di antaranya terdampak negatif dari sisi penjualan dan cashflow operasional.

“Dari penelitian, ditemukan tingkat kesehatan mental pelaku UMKM tergolong tinggi, dengan kepuasan hidup atau cukup baik, dan memiliki afek positif yang tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa para wirausahawan menyadari kemampuannya, dan cukup dapat menangani stres yang dialami terkait pandemi, khususnya hingga kuartal pertama pada tahun 2021. Sementara itu, afek negatif yang mereka tampilkan tergolong rendah, yang mengindikasikan mereka cukup mampu mengelola kekhawatirannya,” ujar Rocky A. C. Hatibie.

Penelitian yang dilakukan oleh Tim Riset Dies Natalis ke-61 FPsi UI tersebut disampaikan dalam webinar berjudul “Resiliensi Pelaku UMKM di Masa Pandemi”, pada Sabtu lalu (31/7), melalui media aplikasi zoom. Pelaku UMKM menilai kehidupan mereka saat ini sudah mendekati yang mereka cita-citakan, walaupun masih banyak yang belum sesuai dengan harapan mereka. Responden penelitian ini mayoritas adalah pelaku UMKM yang tidak mengalami gangguan depresi, atau hanya mengalami gejala depresi ringan. Meskipun demikian mereka memiliki kondisi resiliensi yang berkisar antara kategori normal dan rendah. Hal ini menandakan bahwa meskipun mereka mampu mengelola mental secara baik, namun apabila menghadapi situasi yang sulit dan traumatis, mereka cenderung cemas, lebih mudah merasa terbebani dan pesimis dalam memandang masa depan.

Gus Minging D.S., MBA, Debora E. Purba, M.Si. Ph.D, dan H. Irman Yasin Limpo, S.H. merupakan penanggap terhadap penelitian tersebut. “Resiliensi yang cukup baik dari para pelaku UMKM ini berhubungan dengan beberapa karakteristik yang umumnya dimiliki pengusaha. Karakteristik ini diantaranya adalah cenderung berorientasi kepada masa depan, tidak pernah puas dalam mencari peluang, serta berani mengambil risiko, dan tidak takut terhadap konflik. Hal ini membuat para pelaku UMKM mempunyai mental untuk tidak menjadikan dirinya sendiri sebagai korban, dan cenderung mempunyai pola pikir solutif,” kata Debora E. Purba, dosen Fakultas Psikologi UI, dalam pemaparannya.

“Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan pola resiliensi yang sudah baik ini,” ujar Gus Minging, Direktur Biro Konsultasi Human Relations & Psikologi Waskita. Sebagai psikolog yang juga berkecimpung dalam dunia wirausaha dan UMKM, Gus Minging merekomendasikan untuk melakukan olah raga secara rutin, fokus kepada hal-hal yang bisa dilakukan, serta meningkatkan kegiatan positif sederhana yang menjadi hobi. Dari sisi bisnis, pengusaha harus terbuka pada tim kerjanya tentang kesulitan yang dihadapi perusahaan untuk kemudian menciptakan visi bersama agar bisa melewati masa pandemi. Selain itu, pengusaha juga harus mempunyai keyakinan bahwa keadaan sulit ini hanya bersifat temporer, bukan permanen.

Dekan Fakultas Psikologi UI, Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, M.A. menyampaikan bahwa, “UMKM tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kampus, dimana banyak pedagang di sekeliling kampus yang harus berjuang untuk menghadapi situasi pandemi di saat proses belajar-mengajar secara daring diterapkan, sehingga mereka tidak bisa berdagang di lingkungan kampus lagi. Mereka harus memikirkan peluang lain yang mungkin selama ini tidak pernah dipikirkan. Tentunya, mereka membutuhkan kemampuan dan resiliensi yang tinggi untuk dapat mengatasi kesulitan,” kata Dr. Tjut Rifameutia.

 

Selain Rocky, riset Riset Fakultas Psikologi UI dilakukan juga oleh Dr. Bagus Takwin, Dr. Dyah Triarini Indirasari, Tommy Hariman Siddiq, M.M., Linawaty Mustopoh, S.Psi., dan Isdar Andre Marwan, S.Psi., sebagai bagian dari tim riset alumni Fakultas Psikologi UI. Penelitian tersebut dilakukan pada periode 26 Mei-2 Juni 2021 terhadap 277 pelaku UMKM di 34 provinsi di Indonesia. Penelitian ini mengukur variabel kepuasan hidup, afek positif dan negatif, kesehatan mental, dan alat ukur gangguan depresi pada pelaku UMKM. Hasil penelitian itu diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM menyadari faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan mereka untuk lebih resilien dalam menghadapi berbagai tantangan di era pandemi Covid-19.

Related Posts