Organisasi pemerintah memiliki tugas yang spesifik pada bidangnya, yang memerlukan adanya koordinasi untuk pencapaian kinerja yag optimal. Pendekatan Dynamic Capabilities dan Entrepreneurship dalam menganalisis pengaruh lingkungan dan faktor organisasi diperlukan terhadap pembentukan kinerja pada organisasi pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Dr. Salusra Widya dalam sidang promosi doktornya yang berlangsung Senin (06/07/2015) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI. Lulusan doktor bidang manajemen strategi tersebut menyampaikan disertasinya yang berjudul “Dynamic Capabilities dan Entrepreneurship pada Organisasi Pemerintah”.
Salusra melakukan penelitian terhadap unit organisasi pemerintah tingkat eselon dua, atau level manajer menegah, pada sembilan kementerian yang bertugas di bidang infrastruktur, melalui survei pada bulan Juni–Juli 2014. Dalam penelitian diuji sepuluh hipotesis atas hubungan enam variabel penelitian, yaitu faktor organisasi, lingkungan, dynamic capabilities, entrepreneurial orientation, koordinasi, dan kinerja. Penelitian dilakukan terhadap unit organisasi Pemerintah tingkat eselon dua, atau level manajer menegah, pada sembilan Kementerian yang bertugas di bidang infrastruktur, melalui survei pada bulan Juni–Juli 2014.
Berdasarkan hasil analisis, penggunaan konsep Dynamic Capabilities dan Entrepreneurship dapat diterapkan pada organisasi pemerintah. Salusra dalam disertasinya menyebutkan bahwa faktor organisasi yang dimiliki berkontribusi pada kemampuan Dynamic Capabilities dan Entrepreneurship yang dapat meningkatkan kinerja unit organisasi. Selain itu, perubahan lingkungan tidak segera membuat unit organisasi dapat merubah strateginya atau merealokasi resources dan capabilities yang dimilikinya. Belum signifikan membangun koordinasi aktif dengan unit organisasi lain untuk meningkatkan kinerja.
Lebih lanjut Salusra menyarankan, agar kinerja organisasi pemerintah dapat lebih ditingkatkan diperlukan perhatian pada masalah kewenangan dan prosedur pengambilan keputusan untuk melakukan perubahan strategi pelaksanaan kegiatan. Selain itu, perlu diperhatikan mekanisme koordinasi dan perubahan strategi pelaksanaan sebagai bagian dari perencanaan kegiatan, dan masalah pengukuran kinerja organisasi.
Penulis : Humas FEB UI
