iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Kembangkan Inovasi KECAK-L untuk Tingkatkan Pemahaman Mitigasi Bencana Lewat Pendidikan Kreatif

Universitas Indonesia > Berita > UI Kembangkan Inovasi KECAK-L untuk Tingkatkan Pemahaman Mitigasi Bencana Lewat Pendidikan Kreatif

Depok, 10 November 2023. Ditengah meningkatnya risiko bencana longsor di beberapa wilayah Kota Depok, Jawa Barat, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) mengembangkan inovasi kurikulum kebencanaan yang diberi nama KECAK (Kurikulum Edukasi Kebencanaan Kreatif). Kurikulum tersebut diterbitkan dalam berbagai seri, salah satunya adalah KECAK-L untuk seri bencana tanah longsor, melalui mata kuliah Geologi Lingkungan dan Kebencanaan.

Untuk itu, melalui tim pengabdian masyarakat (pengmas) Program Studi (Prodi) Geologi FMIPA, UI meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang mitigasi bencana kepada siswa SMA Negeri 1 Depok dengan menghadirkan inovasi KECAK-L. Dalam kegiatan ini, tim memberikan pengalaman pembelajaran yang tidak hanya edukatif dan inovatif, tapi juga menarik, dan kreatif, dalam simulasi tentang potensi risiko longsor.

Twin Hosea W. Kristyanto, M.T., selaku Ketua Tim Pengmas FMIPA UI mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan metode simulasi yang berfokus dalam menunjukkan peristiwa bencana longsor yang mungkin terjadi di masa mendatang. “Penguasaan kemampuan mitigasi bencana berbasis pendidikan kreatif di kalangan siswa, menurut kami sangat penting. Dengan pengetahuan kebencanaan yang mereka miliki, diharapkan kondisi psikologis, seperti cemas dan takut dalam diri mereka dapat dikendalikan ketika terjadi bencana,” ujar Twin.

Pada pelaksanaanya, tim mendemontrasikan KECAK-L dengan memberikan ilustrasi, dan simulasi role playing atau memainkan peran. Dalam tersebut, siswa terlibat aktif dalam pembuatan alat peraga bersama dengan tim pengmas FMIPA UI guna memberikan pengalaman langsung tentang potensi risiko longsor.

Alat peraga terbuat dari kardus yang dibentuk menyerupai lereng yang memiliki kemiringan curam. Kemudian di atas lereng buatan tersebut, diletakkan tanah dalam dua kondisi, yaitu kondisi tanpa vegetasi dan kondisi dengan tumbuhan atau rumput di atasnya. Kemudian, lereng dari kardus tersebut, dengan dua skenario yang berbeda, disiram dengan air sebagai simulasi air hujan. Tujuan dari peragaan ini adalah untuk menunjukkan bahwa dengan menjaga tanah penutup lereng tetap hijau oleh tanaman, maka dapat mencegah terjadinya kelongsoran.

Twin mengatakan, melalui model pembelajaran kreatif ini cara mengajar menjadi lebih menarik dan mudah dipahami peserta. Langkah-langkah mitigasi tidak hanya menitikberatkan pada manajemen bencana, tetapi juga pada pendalaman pemahaman peserta. Tujuannya adalah agar peserta lebih sigap dan tanggap dalam merespon bencana pada saat, dan setelah terjadi bencana.

Lebih lanjut ia menyampaikan, inovasi KECAK-L menjadi contoh nyata bahwa pendidikan bencana dapat menarik dan efektif. Selain itu, ini juga menjadi solusi bagi SMA Negeri 1 Depok atas permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan kapasitas siswa dalam menghadapi bencana. Ia juga berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan dampak yang lebih luas, yaitu kelompok masyarakat yang mampu beradaptasi dengan lingkungan di wilayah rawan bencana.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Agustus lalu ini, diakhiri dengan post-test untuk mengukur pemahaman siswa setelah menerima materi dan pengalaman simulasi. Dari tes tersebut didapatkan bahwa para siswa yang telah mengikuti kegiatan pengmas ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman tentang risiko bencana alam terutama bencana longsor.

Related Posts