id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Terpilih Sebagai Piloting Program “Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara”

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > UI Terpilih Sebagai Piloting Program “Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara”

UI TERPILIH SEBAGAI PILOTING PROGRAM “GRIYA MODERASI BERAGAMA DAN BELA NEGARA” GAGASAN TIGA KEMENTERIAN

Indonesia memerlukan pengembangan wawasan dan sikap moderasi beragama, sehingga terbangun sikap saling pengertian, memahami keragaman, dan memperkuat persatuan antara umat beragama. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan RI, Mayor Jenderal TNI Dadang Hendra Yudha, yang diwakilkan oleh Direktur Bela Negara, Ditjen Potensi Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI Sarwono, B.Sc., S.I.P, PSC. Program “Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara pada Perguruan Tinggi Umum” yang diluncurkan kemarin (29/11) dinilai sebagai langkah strategis guna membentengi mahasiswa dan masyarakat dari intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme. Ia mengatakan, untuk memproteksi anak bangsa dari radikalisme dan intoleran, khususnya di lingkungan pendidikan tinggi dan sekolah, moderasi beragama merupakan upaya strategis.

Brigadir Jenderal TNI Sarwono, B.Sc., S.I.P, PSC

Peluncuran Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara pada Perguruan Tinggi Umum diselenggarakan di Makara Art Center (MAC), dengan memilih UI menjadi 1 dari 9 universitas yang berperan sebagai piloting untuk program yang digagas oleh Kementerian Agama, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (RI) tersebut.

Ada lima komitmen yang dideklarasikan dalam Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara pada Perguruan Tinggi Umum. Pertama, meneguhkan dan mengembangkan Islam Rahmatan Lil ’Alamin. Kedua, menguatkan komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya lokal. Ketiga, menanamkan rasa cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban bagi bangsa dan bernegara, memiliki kemampuan awal bela negara. Keempat, mendiseminasikan dan menggerakkan nilai-nilai moderasi beragama dan bela negara pada perguruan tinggi umum. Terakhir, siap menjadi garda terdepan, melaksanakan moderasi beragama dan bela negara. Lima komitmen yang dideklarasikan akan dijalankan oleh sembilan perguruan tinggi yang terpilih untuk piloting program ini, yakni UI,  Universitas Gadjah Mada, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Makassar, Universitas Islam Malang, Universitas Islam Nusantara, Universitas Wahid Hasyim, dan Universitas Garut.

Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D.

Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., mengatakan bahwa  program yang diluncurkan pemerintah ini sejalan dengan tujuan dan cita-cita UI dalam membentuk karakter sivitas akademika yang toleran, moderat, serta memiliki komitmen pada Pancasila sebagai konsesus dalam berbangsa dan bernegara. UI berkomitmen untuk mendukung agenda pemerintah dalam menjaga kesatuan dan keutuhan negara Indonesia dengan menjadi perguruan tinggi yang inklusif, bermartabat, dan humanis.

“Yang dipentingkan di sini adalah interaksi dari orang yang memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara ini dapat menjadi laboratorium kehidupan agar sivitas akademika dapat memperoleh pengalaman dari pengamalan Pancasila. Semoga program ini dapat membawa manfaat, menjadi inspirasi, serta menumbuhkan motivasi bagi adik-adik semua untuk menjadi insan akademika yang berbudi luhur,” kata Prof. Ari.

Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si., menyebutkan bahwa program ini terwujud karena bela negara merupakan tekad, sikap, perilaku, serta tindakan warga negara, baik secara perorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa dan negara. Bela negara dijiwai dengan kecintaan terhadap NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dari berbagai ancaman.

“Salah satu ajaran dari Hadratussyaikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari adalah meletakkan kewajiban bela negara sebagai bagian dari keimanan dan kecintaan terhadap negara. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh Rektor yang hadir dalam kesempatan ini untuk membangun konsep bersama terkait bela negara yang dapat dijadikan sebagai pegangan seluruh mahasiswa dan dosen di lingkungan perguruan tinggi masing-masing,” kata  Dr. Zainut Tauhid.

Dirjen Pendidikan Islam, H.M. Ali Ramdhani

Dirjen Pendidikan Islam, H.M. Ali Ramdhani mengatakan bahwa banyak yang memandang bahwa moderasi beragama adalah pendangkalan agama. Padahal, dalam konsep utuhnya, moderasi beragama justru memperkokoh nilai-nilai keagamaan sebab orang yang memahami agama secara utuh, ia akan tampil menjadi insan-insan berbudi. “Insan berbudi itu yang memiliki wajah yang ramah tidak marah, dia yang mengajak tidak mengejek, dia yang membina tidak menghina, dia yang mencinta tidak mencerca. Hal ini karena sesungguhnya agama masuk dalam ruang hati manusia dengan tanpa adanya kekerasan,” kata Ali.

Pada peluncuran Griya Moderasi Beragama, hadir para rektor dan yang mewakili, yaitu Rektor Universitas Wahid Hasyim, Prof. Dr. KH. Mudzakkir Ali, M.A.; Wakil Rektor Universitas Islam Malang, Dr. Ir. H. Badat Muwakhid, M.P.; Wakil Rektor 4 Universitas Garut, Dr. Irfan Nabhani, M.T.; Wakil Rektor 3 Universitas Islam Nusantara, Achmad Muhammad Saeful Hikmat, S.Sos., S.H., M.H.; Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Muhammad Turhan Yani, M.A.; Dekan Fakultas Filsafat/Penanggung Jawab MKWK Universitas Gadjah Mada, Dr. RR. Siti Murtingsih, M.Hum.; dan Ketua Prodi IPAI, Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. Udin Supriadi, M.Pd.

Dari pihak UI, turut hadir Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris; Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA; para pejabat Pusat Administrasi UI, serta para dekan dan direktur dari fakultas dan sekolah UI. Hadir pula segenap jajaran dari kementerian dan perwakilan mahasiswa dari universitas terkait.

Related Posts