id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Gagasan FAKTA untuk Hadapi Perubahan Lingkungan dan Kesehatan Global

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Kesehatan Masyarakat > Gagasan FAKTA untuk Hadapi Perubahan Lingkungan dan Kesehatan Global

GURU BESAR FKM UI LAHIRKAN GAGASAN FAKTA UNTUK HADAPI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN GLOBAL

Aspek kesehatan lingkungan menjadi sebuah keharusan dalam sebuah kebijakan pemerintah dalam upaya pembangunan ekonomi dan pembangunan manusia. Dengan memerhatikan hal tersebut, produktivitas manusia dapat dijauhkan dari penyakit-penyakit yang bersumber dari lingkungan. Kesehatan lingkungan tidak hanya sebatas membuat lingkungan yang bersih, melainkan dengan pemahaman yang meluas dan saling berhubungan antar disiplin ilmu.

Lingkungan yang tidak baik dapat memicu perburukan kualitas hidup manusia terlebih dengan manusia yang tidak sehat. Hal ini secara tidak langsung juga dapat memicu instabilitas politik dan kesatuan, sehingga berpotensi menimbulkan konflik. Jika hal itu terjadi, akan kontraproduktif terhadap pembangunan (Hendrix and Salehyan, 2012; Kelley et al., 2015; Watts et al., 2015).

“Globalisasi dan berbagai tantangan kesehatan global menuntut pengembangan keilmuan kesehatan lingkungan. Salah satunya mewujudkan paradigma baru kesehatan lingkungan sesuai kondisi global yang dibuktikan dengan isu kesehatan lingkungan saat ini,” demikian disampaikan oleh Prof. Drs. Bambang Wispriyono, Apt. Ph.D., sewaktu menyampaikan pidato pengukuhannya menjadi Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), pada Rabu (30/11), di Kampus UI Depok.

Melihat kondisi berbagai tantangan kesehatan global tersebut, Prof. Bambang melahirkan buah pemikiran berupa gagasan FAKTA (Fokus, Arah, Kebutuhan, Tantangan, dan Aksi) untuk merangkum paradigma kesehatan lingkungan yang baru, dalam menghadapi perubahan lingkungan dan kesehatan global. Poin pertama dalam gagasan tesebut adalah fokus, yang meliputi keilmuan kesehatan lingkungan. Pada konsep kesehatan lingkungan yang harus dijaga kualitas kesehatannya adalah manusia, dengan menjaga faktor-faktor yang berasal dari lingkungan. Pentingnya kesehatan manusia menjadi kunci akan produktivitas yang dijalankannya, karena seseorang dapat berkontribusi dalam pembangunan yang ada di sekitarnya.

Katanya, kesehatan lingkungan juga harus sesuai dengan arah kesehatan lingkungan dalam paradigma global. Kesehatan lingkungan memiliki kebutuhan dalam penilaian aspek kesehatan lingkungan dan kompetensi tenaga kesehatan lingkungan yang mumpuni. Selain itu, kesehatan lingkungan juga menghadapi tantangan terkait dengan pelibatan pemeran kunci untuk menginternalisasi paradigma baru, dengan penekanan dalam memperkuat hubungan kerja sama antara asosiasi profesi kesehatan lingkungan dan asosiasi institusi pendidikan kesehatan lingkungan.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Prof. Bambang menegaskan dibutuhkan aksi berupa langkah strategis, yakni penguatan dan pembaruan regulasi dan kebijakan, penguatan tata kelola sumber daya, dan penguatan tata kelola digitalisasi data. Di akhir pidatonya, Prof. Bambang juga turut mengharapkan pembangunan kesehatan lingkungan di Indonesia kedepannya mengalami perbaikan ke arah yang lebih baik. Lingkungan yang terjaga dengan baik dapat menjaga kesehatan masyarakat dan kemudian menjaga kestabilan politik, keamanan dan kesatuan bangsa.

Prosesi pengukuhan Prof. Bambang dipimpin Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., secara langsung di Balai Sidang, Kampus UI, Depok, dan disiarkan secara virtual melalui kanal Youtube UI Teve. Di antara tamu undangan tampak Rektor Universitas Respati Indonesia, Prof. Dr. drg. Tri Budi Wahyuni Raharjo, MS.; Dekan FKM Universitas Hasanuddin, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc. PH, Ph.D.; JICA Expert on Environmental Policy, Ministry of Environment, Prof. Koji Arizono, Ph.D.; Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali, S.TP, MS, Ph.D.; Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg. Usman Sumantri M.Sc.; Direktur Utama PT Tirta Asasta Depok, Muhammad Olik Abdul Holik, Ak., M.Si.; Ketua Umum IKKESINDO Dr. Suprijantoro, Sp.P, MARS.; dan Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Dr. KH. Hasanudin, M.Ag.

Prof. Bambang merupakan anggota Senat Akademik UI dan Ketua Senat Akademik FKM UI yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan Industri FKM UI. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Dekan FKM UI pada 2008-2013. Ia menyelesaikan pendidikan S1 Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di Universitas Indonesia pada 1991.

Masih di fakultas dan kampus yang sama, ia lulus program profesi Apoteker pada 1992. Prof. Bambang berhasil mendapatkan gelar Ph.D dalam bidang Toksilogi Lingkungan dari Dept. of Environmental Toxicology, Institute of Industrial and Ecologica Science, University of Occupational and Environmental Health, Kitakyushu, Japan.

Beberapa judul karya ilmiah dalam wilayah kajian ilmu kesehatan masyarakat, diantaranya Made Djaja, Instrument Development to Measure the Medical Waste Management Performance in Healthcare Centers Bandung (2022), The Role of Hygiene and Sanitation to The Escherichia coli Contamination in Drinking Water in Depok City (2021), The Human Health Risk od Cadmium (Cd), Mercury (Hg), and Lead (Pb) Exposure in The Upper Citarum River Basin, West Java, Indonesia (2021), Glutathione (GSH) and Superoxide Dismutase (SOD) Levels Among Junior High School Students Induced by Indoor Particulate matter 2.5 (PM2.5) and Nitrogen dioxide (NO2) Exposure (2021), dan The Distributions of Microplastics (MPs) in The Citarum River Basin, West Jawa, Indonesia (2021).

Related Posts