iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Wakil Rektor UI Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris Dilantik sebagai Direktur Jenderal Diktiristek

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Matematika dan IPA > Wakil Rektor UI Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris Dilantik sebagai Direktur Jenderal Diktiristek

Depok, 15 Maret 2024. Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia (UI), sore ini (Jumat, 15/03/2024) dilantik sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) menggantikan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, ASEAN.Eng. Acara Pisah Sambut yang dihadiri antara lain oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, Rektor IPB University Prof. Arif Satria, S.P., M.Si., Ph.D, para wakil rektor, sekretaris universitas, dan para dekan dari UI, Saleh Husin (Mantan Menteri Perindustrian RI Periode 2014–2016), serta undangan lainnya, berlangsung di Graha Diktiristek, Komplek Kemendikbudristek Gedung D, Lantai 2, Jakarta. Pelantikan tersebut dipimpin secara langsung oleh Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A.

Dalam sambutannya, Menteri Nadiem mengatakan bahwa pelantikan hari ini berkaitan erat dengan upaya transformasi sistem pendidikan Indonesia yang dilakukan melalui program Merdeka Belajar. Berkat terobosan Kampus Merdeka, Indonesia berhasil mengirimkan ribuan mahasiswa untuk belajar di luar kampus guna menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang berdaya saing global. Memasuki tahun kelima program tersebut, ia berharap gotong royong dan kolaborasi yang telah terjalin dapat semakin kuat untuk memastikan keberlanjutan gerakan ini.

“Kepada Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris yang hari ini dilantik sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, saya harap Bapak senantiasa meningkatkan kinerja dan profesionalitas untuk mengakselerasi peningkatan mutu pendidikan tinggi kita. Besar harapan saya agar Bapak dapat mendukung, memfasilitasi, dan memastikan keberlanjutan implementasi Kampus Merdeka. Terus dorong kampus-kampus di seluruh Indonesia mencapai delapan indikator kinerja utama agar perguruan tinggi kita dapat masuk jajaran World Top Universities,” ujar Menteri Nadiem.

Ia juga menyampaikan bahwa pada 2024, Ditjen Diktiristek akan menyelenggarakan Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri untuk mendorong peningkatan kualitas perguruan tinggi dan mengakselerasi trasnformasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan PTN Berbadan Hukum (BH). Oleh karena itu, ia berharap Prof. Haris selaku Dirjen Diktiristek dapat memimpin penyelenggaran program prioritas tersebut dengan sebaik mungkin.

Prof. Haris ditetapkan sebagai Dirjen Diktiristek berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/TPA Tahun 2024 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Ia menggantikan Prof. Ir. Nizam yang sebelumnya menjabat sebagai Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Sebelum dilantik sebagai Dirjen Diktiristek, Prof. Haris menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI dari tahun 2019. Selama dua periode, yakni 2014–2017 dan 2018–2019, ia juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI.

Selain mengemban jabatan struktural, Prof. Haris juga aktif menghasilkan berbagai produk riset inovasi. Beberapa karyanya bahkan telah memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI), di antaranya Software Pemetaan Volume Pori Reservoir Tipis dalam Eksplorasi Migas; Program Komputer (Software) Konversi Citra Seismik Hard Copy Menjadi Data Seismik; Aplikasi Geofisika untuk Karakterisasi Reservoir Migas; Aplikasi Komputasi Geofisika; dan Program Komputer (Software) Pengolahan Data Seismik Mikrotremor. Ilmu-ilmu yang dikembangkannya tersebut merupakan hasil implemetasi dari pendidikan yang ditempuhnya selama ini, yakni S1 dan S2 Fisika UI, serta S3 Geofisika di University of Kiel, Germany. Sementara itu, gelar guru besarnya dalam Bidang Ilmu Geofisika diperoleh dari FMIPA UI pada 2019 lalu.

Related Posts