id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Academic Health Center, Kolaborasi untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Universitas Indonesia > Berita > Academic Health Center, Kolaborasi untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Health CenterPengembangan kualitas pelayanan kesehatan dapat terwujud dengan kerja sama yang baik antara institusi pendidikan kedokteran dengan institusi pelayanan kesehatan, dalam hal ini adalah fakultas kedokteran dan rumah sakit. Kerja sama dari kedua belah pihak tersebut dapat dicapai melalui proses pendidikan dokter, dokter spesialis, dan tenaga kesehatan lainnya. Selain itu, perlu adanya integrasi tata kelola sumber daya, penelitian, dan pelayanan kesehatan. Hal-hal tersebut dapat terbentuk dalam kesatuan Academic Health Center (AHC).

Bertempat di Aula Fakultas Kedokteran, Kampus UI Salemba, Sabtu (17/5/2014), Fakultas Kedokteran menggandeng Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengadakan acara bertajuk “Seminar on Academic Health Center”. Di samping itu, FK UI juga mengajak serta Kementerian Kesehatan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional untuk membahas gagasan terkait AHC ini.

Apa AHC sebenarnya? AHC adalah suatu pusat pelayanan kesehatan yang merupakan kolaborasi dari rumah sakit pendidikan dengan fakultas kedokteran. AHC diarahkan pada integrasi riset biomedik dengan riset translasional dengan pendidikan kedokteran untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Dekan FK UI, Dr. dr. Ratna Sitompul, Sp.M(K),menyampaikan sambutan dalam seminar tersebut. Ratna menuturkan bahwa kolaborasi teaching hospital dan fakultas kedokteran dapat menunjang peningkatan layanan kesehatan di Indonesia. Kolaborasi antara Fakultas Kedokteran UI dan RSCM, lanjutnya, diharapkan dapat menginisiasi terbentuknya AHC lain di fakultas kedokteran di Indonesia. “Penting bagaimana kita bekerja sama dengan rumah sakit pendidikan dan fakultas kedokteran lainnya,” ucap Ratna.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian pidato pembukaan oleh Direktur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. C.H. Soejono, Sp.PD-K.Ger., M.Epid., FACP, FINASIM. Ia berbicara tentang rencana-rencana strategis dalam kolaborasi FK UI dan RSCM. Menurutnya, AHC dapat diwujudkan antara lain dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan tata kelola.

Peningkatan kualitas tersebut tidak lepas dari peranan fakultas dalam rumpun ilmu kesehatan seperti Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran Gigi, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. “Fakultas-fakultas tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kebutuhan kerja sama tersebut,” ucap Soejono.

Dari perspektif universitas, Pejabat Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met., turut memaparkan gagasannya. Terkait AHC, kata Anis, menjadi tantangan bagi universitas untuk mengembangkan kualitas dosen dan staf yang ada. Tujuan besar AHC tak lain adalah mewujudkan integrasi demi pelayanan kesehatan untuk pasien.

Dalam seminar tersebut, hadir pula Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. dan Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, Sp.U(K) dari Kementerian Kesehatan. Akmal Taher secara singkat menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan sangat membutuhkan AHC. “Rumah sakit yang tidak punya hubungan dengan fakultas kedokteran sangat sulit mempertahankan kualitas,” pungkasnya.

Selain pembicara-pembicara tersebut, dari negara tetangga turut hadir Prof. dr. John Eu Li Wong, Ph.D. dari National University Health System (NUHS) dan Prof. dr. Lokman Saim dari Universiti Kebangsaan Malaysia. Dalam seminar tersebut, keduanya membagi pengalaman soal pengembangan AHC di negaranya masing-masing. Dari universitas dalam negeri, hadir Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D. dari Universitas Hasanuddin yang menjelaskan bagaimana pengorganisasian dan manajemen Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin. (KHN)

Related Posts

Leave a Reply