iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Belajar Tentang Kompleksitas Keberagaman Geologi Bumi di Mini Museum Parangtopo UI

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Matematika dan IPA > Belajar Tentang Kompleksitas Keberagaman Geologi Bumi di Mini Museum Parangtopo UI

Universitas Indonesia (UI) menggelar kegiatan di mini museum Laboratorium Alam Parangtopo FMIPA UI dengan tema “Rumah Belajar Ilmu Kebumian” untuk memberi edukasi tentang keragaman geologi bumi. Kegiatan edukasi sebagai bagian dari pengabdian masyarakat (pengmas) tersebut diberikan oleh sejumlah dosen Program Studi Geologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) kepada siswa SMA Negeri 1, Kota Depok, Jawa Barat.

Ketua Tim Pengmas FMIPA UI, Reza Syahputra, Ph.D., menyebut edukasi ini penting dilakukan karena segala aspek kehidupan manusia bergantung pada fenomena geologi, seperti energi, sumber daya alam, hingga kebencanaan. Dengan edukasi ini, para siswa dapat mengenal secara langsung berbagai macam batuan yang umum dan sering ditemukan di alam, serta dinamika pergerakan bumi. Para siswa tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga melihat dan menyentuh langsung beragam batuan dan mineral yang tersimpan di mini museum Laboratorium Alam Parangtopo FMIPA UI.

“Edukasi diberikan melalui permainan identifikasi batuan yang ada di mini museum Laboratorium Parangtopo. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi kesempatan bagi para siswa agar mampu memahami berbagai jenis batuan berdasarkan variasi keterbentukannya, serta mengaitkan teori ilmu kebumian dengan realitas yang ada di sekitar kita” ujar Reza.

Pada kegiatan yang berlangsung akhir November lalu (27/11), peserta diajak untuk memahami dinamika pergerakan bumi yang erat kaitannya dengan pergerakan lempeng tektonik. Menurut Reza, seluruh peristiwa bencana alam, seperti letusan gunung berapi dan gempa bumi, terjadi akibat adanya pergerakan lempeng tektonik di kerak benua dan samudera. Pergerakan lempeng tersebut memberikan dampak signifikan pada keberagaman mineral dan batuan di permukaan bumi. Hasilnya, bumi memiliki zonasi geologi yang beragam dengan komposisi batuan yang unik.

“Untuk memahami bagaimana bumi bekerja kita dapat melakukannya dengan mengamati produk dari proses geologi tersebut, salah satunya adalah batuan dan mineral,” kata Reza kepada puluhan siswa di hadapannya. Para peserta kemudian diberi kesempatan untuk melihat berbagai koleksi, serta melakukan identifikasi mineral dan batuan secara fisik. Mereka mengobservasi secara langsung dengan menggunakan mikroskop material batuan yang telah disayat. Peserta juga diajak mengenal batuan umum, seperti basal, gabbro, granit, dan batu apung; serta batuan yang memiliki nilai ekonomi, seperti batubara, dan mineral berharga, seperti kalsedon, kuarsa, dan jasper. Selain itu, beberapa jenis mineral juga diperkenalkan, seperti kecubung, pyrite, azurite, dan malachite.

Reza berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk lebih mendalami keilmuan geologi. Dengan demikian, diharapkan generasi muda semakin peduli dan termotivasi untuk memahami lebih lanjut kompleksitas keberagaman geologi bumi.

Related Posts