id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Dies Natalies FFUI ke-7: Arah dan Perkembangan Bahan Baku Obat Tradisional di Indonesia

Universitas Indonesia > Berita > Dies Natalies FFUI ke-7: Arah dan Perkembangan Bahan Baku Obat Tradisional di Indonesia

Senin (3/12/2018), Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) memperingati Dies Natalis ke-7 di Auditorium RIK Gd. D Lt.3, Rumpun Ilmu Kesehatan UI. Pada kesempatan ini, Fakultas Farmasi mengangkat tema “Berinovasi dan Berkontribusi”, dengan membawa isu perkembangan obat tradisional di Indonesia.

Isu tersebut diangkat oleh Prof. Dr. Berna Elya, M.Si, Apt. salah satu guru besar FFUI dengan membawakan pidato orasi ilmiah yang berjudul “Arah dan Perkembagan Bahan Baku Obat Tradisional di Indonesia”. Pidato orasi ilmiah ini merupakan mata acara utama dalam Dies Natalies FF UI.

Pada awal pidatonya, Berna Elya mengatakan bahwa Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan sejarah penggunaan tumbuhan  sebagai obat tradisional di Indonesia yang telah digunakan nenek moyang kita dari berabad-abad yang lalu menjadi faktor utama dalam mengembangkan industri bahan baku obat tradisional.

Pasar obat tradisional di Indonesia dan penggunaan obat herbal di masyarakat selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jamu menjadi salah satu contoh produk obat herbal yang banyak digunakan masyarakat.

Industri jamu dan obat herbal tersebut sangat bergantung pada budidaya tanaman obat di Indonesia, sebagai bahan bakunya.Walau setiap tahun mengalami peningkatan, salah satu permasalahan jamu sebagai obat herbal di Indonesia adalah pada segi mutu yang meliputi kadar bahan aktif atau tambahan yang tidak memenuhi syarat.

Dalam mendukung pengembangan obat bahan alam, pemerintah dan pihak akademisi mengkolaborasikan program Akademisi-Bisnis-Government (ABG) dan Akademisi-Bisnis-Government-Community (ABGC) sebagai upaya mengembangkan dan meningkatkan obat tradisional yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah, dan dapat dimanfaatkan seara luas.

“Salah satu bentuk pelaksaan kolaborasi ABGC adalah hilirasi produk penelitian yang merupakan pemanfaatan hasil penelitian untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” ucap Berna Elya.

Pada akhir pidatonya, Berna Elya berharap agar pidato ilmiahnya dapat menggugah perhatian masyarakat mengenai keberadaan obat dan manfaat tanaman obat sebagai bahan baku obat tradisional untuk kemakmuran bangsa Indonesia.

Related Posts

Leave a Reply