iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

FFUI dan Prof. Teh Lay Kek dari UiTM Malaysia Bahas Konsep Metabolik untuk Membantu Diagnosis Penyakit

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Farmasi > FFUI dan Prof. Teh Lay Kek dari UiTM Malaysia Bahas Konsep Metabolik untuk Membantu Diagnosis Penyakit

Guna membekali sivitas akademika dengan wawasan dan pengetahuan yang berasal dari pakar-pakar ilmu kefarmasian dari universitas dalam negeri maupun luar negeri, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) menyelenggarakan Webinar Series yang ke-13 bertajuk “Applications of Metabolomics in Preclinical and Clinical Studies: Our Experiences”. Webinar ini menghadirkan narasumber Profesor dan Wakil Direktur Institut Farmakogenomiks Integratif, Universiti Teknologi MARA (UiTM), Malaysia, Prof. Dr. The Lay Kek.

Dalam pemaparannya, Prof. Teh Lay Kek membahas seputar penelitian yang dilakukannya dengan judul “Experimental and Clinical Pharmacogenomics and Clinical and Experimental Metabolomics”. Ia menjelaskan mengenai sejarah metabolomik yang telah ada sejak lama dan konsep metabolik yang digunakan untuk membantu diagnosis penyakit.

“Teknik pemisahan dengan kromatografi yang lebih maju baru dikembangkan pada akhir tahun 1960. Sejak saat itu, pendekatan kuantitatif lebih dikembangkan untuk menganalisis metabolit. Lebih lanjut pada tahun 1978, penelitian mengenai profil metabolisme kuantitatif berdasarkan kromatografi pertama kali dipublikasikan,” ujarnya.

Metabolomik telah digunakan pada berbagai penelitian mengenai kesehatan, tumbuhan, makanan, dan bioteknologi karena mudah digunakan untuk skrining penyakit, memahami fungsi gen, dan mengidentifikasi target terapeutik. Pada dasarnya, metabolomik merupakan jenis analisis metabolit yang dapat mengukur ratusan bahkan ribuan metabolit selular secara bersamaan.

Metabolomik terdiri dari dua jenis, yaitu non-targeted metabolomics (global) dan targeted metabolomics. “Karena non-targeted metabolomics dan targeted metabolomics memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, orang-orang jadi ingin menggabungkan kedua jenis metabolomik untuk mendapatkan yang terbaik dari kedua metode tersebut dan memastikan bahwa perhitungan metabolit sudah benar, sehingga dibuatlah metode pseudotargeted,” ujar Prof .Teh Lay Kek menjelaskan.

Metabolomik diperoleh dari sampel biologis yang dapat berupa manusia dan hewan (cairan dan jaringan), ragi, dan bakteri (kultur sel dan media biakan). Sampel kemudian melalui proses standardisasi, sampling, transportasi, dan preparasi. Proses dilanjutkan dengan memisahkan dan mendeteksi sampel. Terakhir, dilakukan perhitungan, analisis profil, serta analisis statistik dan data pada sampel biologis yang diperoleh hingga dihasilkan suatu penemuan ilmiah.

Sesi pemaparan materi diakhiri dengan penjelasan mengenai Integrative Pharmacogenomics Institute (iPROMISE). “Kami melakukan banyak pekerjaan berdasarkan precision health life,” ujar Prof. Teh Lay Kek. Presisi kesehatan yang dimaksud adalah integrasi genom dan intervensi metabolik lainnya. Di iPROMISE, metabolomik dapat digunakan untuk analisis praklinis maupun klinis. Riset yang dilakukan di sana antara lain analisis metabolomik, perakitan genom dan anotasi, docking, dan analisis mutasi.

Dekan FFUI, Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si., dalam kata sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Teh Lay Kek karena telah bersedia hadir dan membagikan ilmunya mengenai metabolomik di webinar ini. “Metabolomik adalah bidang yang berkembang dengan sangat cepat pada berbagai aplikasi. Metabolomik juga merupakan teknologi baru yang menjanjikan untuk menganalisis ratusan hingga ribuan metabolit dengan tepat. Untuk itu, memang topik ini adalah topik yang tepat untuk dibahas,” ujar Prof. Arry (21/03). Webinar yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta tersebut dipandu oleh apt. Meidi Utami P., S.Farm., M.Sc., Ph.D. (Dosen FFUI) selaku moderator.

Prof. Arry berharap peserta webinar dapat memperoleh pengetahuan mengenai penelitian yang dilakukan oleh Prof. Teh Lay Kek sehingga dapat bermanfaat dalam penelitian bidang farmasi klinis di FFUI. Selain itu, Prof. Arry juga berharap bahwa ke depannya, FFUI dapat lebih sering mengundang narasumber dari luar negeri agar lebih banyak ilmu yang dapat diperoleh bukan hanya dari skala nasional, melainkan juga skala internasional. Dengan begitu, akan lebih baragam ilmu yang dapat diperoleh para peserta webinar serta akan semakin luas ilmu yang dapat diterapkan di FFUI.

Webinar Series FFUI merupakan salah satu program Continuing Pharmacy Education untuk pembelajaran berkelanjutan dari akademisi dan mahasiswa. Tak hanya itu, webinar series yang telah dilaksanakan sejak September 2020 ini diharapkan sebagai jembatan FFUI dalam mamajukan pendidikan dan berbagi ilmu.

Related Posts