iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

FKG Terjun Pengabdian Masyarakat Perawatan Gigi dan Mulut di Lampung

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Kedokteran Gigi > FKG Terjun Pengabdian Masyarakat Perawatan Gigi dan Mulut di Lampung

Depok, 12 Juli 2023. Dengan jumlah penduduk sembilan juta lebih yang tersebar di 13 kabupaten dan 2 kota, Provinsi Lampung masih memiliki tantangan tersendiri dalam pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat terutama pada aspek perawatan kesehatan gigi dan mulut. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyebutkan salah satu permasalahannya, yaitu belum seimbangnya jumlah dokter gigi dengan jumlah penduduk. Hanya tersedia 2-3 dokter gigi untuk setiap 1000 penduduk. Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut juga sangat minim.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Lampung Ir. H. Arinal Djunaidi dalam sambutan tertulisnya yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Kemasyarakatan dan SDM Intizam pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI), Minggu (9/7). Kegiatan yang bertajuk “Kerja Sosial FKG UI 2023” ini merupakan kolaborasi antara FKG UI dengan Pemprov Lampung untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi Lampung.

Arinal menyampaikan, dengan reputasi yang dimiliki FKG UI sebagai salah satu kampus terbaik dalam mencetak dokter gigi profesional, tentunya akan memberikan dampak yang positif dari setiap kontribusi yang diberikan kepada pemerintah daerah. Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada FKG UI karena telah memilih Lampung sebagai target untuk pelayanan kesehatan dan edukasi bagi warga.

“Saya mengapresiasi jiwa sosial yang tinggi dari sivitas akademika FKG UI, karena dengan setulus hati mendedikasikan waktunya untuk membantu warga kami dalam bentuk edukasi dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, ke depannya diharapkan jumlah desa yang dikunjungi dapat diperluas hingga ke desa-desa terpencil,” ujar Arinal yang diwakili oleh Intizam di Gedung Pusiban, Pusat Pemerintahan Provinsi Lampung.

Kerja Sosial FKG UI diselenggarakan sebagai wujud nyata implementasi pilar ke-3 Tri Dharma, yaitu pengabdian masyarakat (pengmas) sekaligus agenda rutin setiap dua tahun sekali. Selama 20 tahun terakhir, sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2000 di Bangka, kini terdapat 10 daerah yang telah diberikan edukasi dan pelayanan kesehatan. Daerah-daerah tersebut, di antaranya Padang, Pontianak, Lombok, Banjarmasin, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Lombok-Sumbawa, Babel, dan Nusa Tenggara Timur. Pada kesempatan ini, Provinsi Lampung menjadi daerah yang ke-11 dalam pelaksanaan kegiatan pengmas Kerja Sosial FKG UI.

Dekan FKG UI, Dr. drg. Nia Ayu Ismaniati, MDSc., Sp.Ort(K)., menyampaikan, alasan dipilihnya Lampung sebagai daerah yang ke-11 adalah karena secara geografis letaknya tidak terlalu jauh dari pusat Ibu Kota Jakarta dan berdasarkan analisis dari Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)  bahwa Lampung memiliki permasalahan gigi dan mulut yang mencapai 56,23 % dengan presentase yang menerima perawatan tenaga medis gigi hanya 4,88%.

“Oleh sebab itu, kami berupaya untuk mendukung Provinsi Lampung untuk bersama-sama mengatasi permasalahan tersebut dengan harapan melalui pendekatan promotif preventif kepada masyarakat. Sehingga, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat secara mandiri untuk rutin memeriksakan kesehatan ke dokter gigi serta meningkatkan pengetahuan sejak dini tentang pentingnya merawat gigi,” kata Dr. drg. Nia.

Kegiatan ini dilaksanakan selama tujuh hari, yaitu mulai dari 9-15 Juli 2023. Pelaksanaan dilakukan di dua desa, yakni Desa Margoyoso, Kabupaten Tanggamus dan Desa Waymuli, Kabupaten Lampung Selatan. Pengmas ini melibatkan sivitas akademika FKG UI sebanyak 105 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen, residen, tendik, alumni serta dua dokter dari LADOKGI R.E Martadinata.

Kerja Sosial FKG UI ini, meliputi pengobatan sebanyak 375 tindakan terhadap anak dan dewasa, penyuluhan kesehatan gigi mulut kepada 300 anak dan dewasa, pemeriksaan darah umum kepada 200 orang. Selain itu, dilakukan juga Training on Trainers (ToT) kesehatan gigi dan mulut untuk 20 kader kesehatan, 10 guru sekolah, dan 6 dokter kecil.

Related Posts