iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

FKM UI Lakukan Penguatan Prokes di SDN Depok 2

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Kesehatan Masyarakat > FKM UI Lakukan Penguatan Prokes di SDN Depok 2

Mengingat kondisi pandemi saat ini yang mulai membaik, Kota Depok pada awal tahun 2022 akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1. Dengan penerapan PPKM ini, maka kegiatan belajar-mengajar di tingkat Sekolah Dasar di Depok akan dilakukan melalui metode Pembelajaran Tatap Muka (PTM), yang tentu saja membutuhkan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Untuk itu, tim pengabdian masyarakat (pengmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (FKM UI) menjalankan kegiatan upaya penguatan sarana protokol kesehatan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Depok 2. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu sekolah menyambut PTM yang akan segera dibuka 100%.

FKM UI membantu pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah dengan cara memberikan beberapa sarana kelengkapan protokol kesehatan seperti alat cuci tangan portable, alat cek suhu, oxymeter, disinfektan, alat semprot disinfektan, hand sanitizer untuk setiap kelas, serta media promosi kesehatan berupa poster 5M yang dipasang di seluruh ruangan kelas.

“Pemberlakuan kembali PTM tentunya menjadi harapan baru dalam proses pembelajaran siswa, meskipun disaat bersamaan kita juga memiliki kekhawatiran akan meningkatnya kembali kasus Covid-19 klaster sekolah. Oleh karena itu kami dari FKM UI ingin berkontribusi secara nyata dalam mendukung PTM di Kota Depok agar dapat berjalan dengan aman dan lancar dengan menyediakan kelengkapan protokol kesehatan bagi sekolah,” kata Doni Hikmat Ramdhan, Ph.D selaku ketua tim Pengmas FKMUI.

Hal senada disampaikan oleh anggota tim pengmas, Retnowati. “Sebagai bagian dari Kota Depok, FKM UI ingin memberikan sumbangsih nyata dengan menyediakan media promosi kesehatan yang ramah bagi anak-anak. Diharapkan dengan media promosi kesehatan ini, anak-anak akan lebih aware untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat PTM kelak,” ujarnya.

Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2021, sekolah wajib mengikuti beberapa pengaturan terkait PTM. Diantaranya adalah pembatasan kapasitas murid (maksimal 50% dalam kelas), pergantian jadwal setiap kelas, pemberian tanda antrean/larangan duduk di beberapa fasilitas sekolah, serta pemasangan spanduk sebagai pengingat protokol kesehatan.

Khusus untuk orang tua, terdapat larangan untuk menunggu anak di sekolah, serta mengingatkan anak untuk selalu menjaga kebersihan pribadi dan protokol kesehatan, serta menginformasikan kepada pihak sekolah bila anak sakit. Diharapkan, pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat membuat para guru, siswa dan orangtua merasa lebih aman dan nyaman dalam menjalani PTM di tahun 2022.

Salah seorang guru SDN 2 Depok, Hemi Eka Novianti, S.Pd. mengatakan, “PTM di sekolah adalah angin segar bagi para guru, murid dan orang tua murid yang selama pandemi Covid-19 mengalami banyak kendala dan kesulitan dari pembelajaran jarak jauh. Namun tidak seperti pembelajaran di sekolah sebelum pandemi, PTM harus dikondisikan dengan baik sesuai protokol kesehatan yang ketat bagi keamanan dan kesehatan bersama.”

Menurut Hemi, tidak hanya pihak sekolah namun juga siswa-siswi dan orang tua murid yang menunggu di lingkungan sekolah harus disiplin menerapkan 5M. “Sekolah sebagai penyelenggara PTM, bertanggung jawab dalam menyediakan sarana protokol kesehatan, skrining kesehatan warga sekolah, dan disinfektan ruangan yang baik supaya PTM dapat berlangsung tanpa kendala penularan Covid-19 dari klaster sekolah,” ujarnya.

Hemi menuturkan bahwa program penguatan kesehatan yang diberikan oleh FKM UI sangat membantu sekolah dalam mewujudkan kondisi PTM yang kondusif dan aman bagi kegiatan skrining dan PTM. “Dengan semakin banyaknya alat pengukur suhu badan, sabun, disinfektan, tempat mencuci tangan sebagai bantuan dari UI di sekolah, kegiatan skrining dan protokol kesehatan menjadi lebih lancar, mengurangi antrian dan resiko penularan Covid-19 di sekolah,” katanya.

Related Posts