https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://masjidjoglo.fikk.unesa.ac.id/assets/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://estudy.unmuhjember.ac.id/question/-/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/<
Guru Besar FMIPA UI Terapkan Matematika Komputasi dan Data Science Pada Bidang Telemedicine Healthcare dan Entrepreneurship - Universitas Indonesia
iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Guru Besar FMIPA UI Terapkan Matematika Komputasi dan Data Science Pada Bidang Telemedicine Healthcare dan Entrepreneurship

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Matematika dan IPA > Guru Besar FMIPA UI Terapkan Matematika Komputasi dan Data Science Pada Bidang Telemedicine Healthcare dan Entrepreneurship

Kemajuan di era Revolusi Industri 4.0 membuat semua bidang melibatkan digitalisasi data, termasuk bidang kesehatan. Data Science yang merupakan kombinasi dari bidang ilmu matematika, komputer, dan domain expertise berperan penting dalam hal ini. Keberadaan Data Science menjadi salah satu ilmu multidisipliner yang sangat pesat perkembangan dan terapannya sebagai salah satu solusi untuk membentuk kolaborasi di bidang ilmu, industri, pemerintahan, dan bidang terkait lainnya.

Prof. Alhadi Bustamam, S. Si., M. Kom., Ph.D., dalam penelitian yang berjudul “Peran Strategis Matematika Komputasi dan Data Science dalam Era Multidisipliner Bioinformatics, Big Data dan Artificial Intelligence” melihat peranan Matematika Komputasi dan Data Science bagi penelitian di berbagai bidang. Matematika komputasi merupakan cabang ilmu untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan pengelolaan, pengolahan dan analisis data secara komputasi. Matematika Komputasi merupakan pilar utama dari Data Science dan terapannya di bidang Bioinformatics, Big Data, dan Artificial Intelligence (AI).

Bioinformatics adalah bidang interdisipliner yang berfokus pada penerapan matematika komputasi, statistic, dan life science dalam mengelola dan menafsirkan data biologis. Saat ini, Bioinformatics sedang melompat menuju era baru “big data” dengan menghasilkan data besar di kehidupan sehari-hari, seperti dalam penelitian genomicsBig Data sendiri merupakan kumpulan data yang sangat besar, kompleks, dan terus bertambah setiap waktu. Sementara itu, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakannya guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel.

Prof. Alhadi mengaplikasikan dan menerapkan Data Science, Big Data, dan AI pada bidang telemedicine healthcare dan entrepreneurship. Dalam bidang telemedicine, pengembangan diwujudkan melalui pembuatan aplikasi untuk mendeteksi penyakit melalui citra fundus mata; deteksi malaria melalui citra sel darah merah; deteksi dengue melalui citra sel darah merah dan data lab; deteksi penyakit Alzheimer dan Parkinson melalui citra MRI; dan deteksi penyakit kanker melalui data citra dan data ekspresi gen.

Selain itu, pendeteksian juga dilakukan terhadap penyakit jantung melalui sinyal EKG; kondisi stunting anak melalui data USG; penyakit Tuberculosis; serta Kandidat Obat Dibetes Type-2 melalui data senyawa molekul dengan pendekatan QSAR. Penelitian ini dikembangkan lebih lanjut melalui kolaborasi dengan UMG IdeaLab, IMERI FK UI, RSCM, RSUI, dan UI Advisory.

Pada bidang entrepreneurship, peran matematika komputasi melalui Data Science dan AI diterapkan pada beberapa penelitian, antara lain pendeteksian penyakit tanaman padi dan tanaman karet melalui citra daun; pengembangan aplikasi asuransi dalam hal pemeriksaan underwriting di administrasi rumah sakit; serta pengembangan model untuk smart city. Penelitian pendeteksian penyakit tanaman karet melalui citra daun dilakukan berkolaborasi dengan SATREP RIKEN Jepang. Tujuannya adalah untuk mencegah tanaman karet terserang penyakit atau bahkan gagal panen, dengan deteksi dini melalui citra digital yang diperoleh dari satelit.

Untuk mendeteksi penyakit pada tanaman padi penelitian berkolaborasi dengan BRIN LAPAN. Penyakit tanaman padi seperti tungro yang berasal dari virus, jamur, dan bakteri dapat menghambat produksi beras padi di Indonesia. Daun tanaman padi yang terkena serangan penyakit dapat digunakan sebagai indikator jenis penyakit karena setiap penyakit tanaman padi memiliki corak yang unik pada daun tanaman padi. Deteksi penyakit pada tanaman padi dilakukan melalui citra daun tanaman padi.

Sementara itu, di bidang entrepreneurship yang terkait asuransi dan chatbot, penelitian dilakukan bersama URIMO-Life. Asuransi yang ditawarkan URIMO-Life memuat unsur Bioinformatika, Data Science, serta AI karena selain memeriksa kondisi kesehatan tertanggung, peneliti juga memperhitungkan premi berdasarkan umur biologis pasien.

Prof. Alhadi melihat adanya prospek dalam pengembangan riset terkait Matematika Komputasi, Data Science, Bioinformatics, Big Data dan AI di era multidisipliner. Prospek pengembangan riset tersebut meliputi kerja sama riset dengan fakultas/bidang terkait, pemerintah, dan industri; Program MBKM dan pengenalan Data Science dan AI di tingkat sekolah; penguatan sumber daya manusia; serta pembentukan startup di bidang Data Science dan AI. Selain itu, bidang ilmu ini juga memiliki peran besar dalam pengembangan penelitian di bidang life science, kesehatan dan entrepreneurship melalui kolaborasi antar disiplin ilmu, seperti Matematika, Biologi, Farmasi, Kedokteran, Kimia, dan Ilmu Komputer, dan lain-lain.

Setelah pidato tersebut, Prof. Alhadi resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Matematika Komputasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Indonesia (UI). Pengukuhan guru besar dipimpin Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, Ph.D., dan disiarkan langsung secara virtual melalui kanal Youtube UI Teve.

Acara yang diadakan Sabtu (6/8) ini dihadiri tamu undangan, antara lain Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Moh. Hasan; Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial, Prof. Dr. Agus Zainal Arifin, S.Kom., M.Kom.; Ketua Tim Adhoc PAK UI, Prof. Heru Suhartanto, Drs, M.Sc., Ph.D.; Guru Besar UGM, Penasehat IndoMS, Prof. Dr. Sri Wahyuni, S.U.; CEO Global Risk Management (GRM), Rinaldi Anwar, S.Si, MM, FSAI; Ph.D. Supervisor, Professor Queensland University of Technology (QUT), Australia, Prof. Dr. Kevin Burrage; Professor Perdana University (Malaysia), Prof. Mohammad Asif Khan, Ph.D.; Guru Besar UNPAD, Penasehat IndoMS, Prof. Dr. Budi Nurani Ruchjana, MS; Ketua SAU UNAND, Prof. Dr. Syafrizal; dan Guru Besar ITB, Pehimpuanan Biomatematika Indonesia, Prof. Edy Soewono, Ph.D.

Prof. Alhadi Bustamam, S. Si., M. Kom., Ph.D. merupakan Dosen sekaligus Kepala Departemen Matematika, FMIPA UI. Ia menyelesaikan studi S1 Matematika, FMIPA UI pada 1996; studi S2 Ilmu Komputer, Fasilkom UI pada 2002; dan studi S3 Advanced Computing in Bioinformatics form School of Mathematics and Institute for Molecular Bioscience, The University of Queensland (UQ), Australia pada 2011.

Beberapa karya ilmiah terbaru yang telah dipublikasikan, antara lain Pengembangan Analisis Kecerdasan Buatan untuk Menilai Meibomian Gland Dysfunction (MGD) pada Penyakit Mata Kering Menggunakan Pencitraan Meibografi (2022); Analisis Genomic Sequence pada Covid-19 dan Penyakit Menular Lainnya menggunakan Pendekatan in Silico dan Big Data Analytics (2022); Analisis Genomics pada Multimodal Data untuk Deteksi Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Penyakit Kronis menggunakan Pendekatan Feature Selection Fusion (2022); serta Penerapan dan Aplikasi AI dan Chatbot untuk Intelligent Healtcare (2021).

Related Posts