id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Hidup Sehat & Produktif di Masa Pandemi

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Hidup Sehat & Produktif di Masa Pandemi

Penulis: Vinny Shoffa

Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Indonesia mengadakan seminar kesehatan khusus untuk pegawai Universitas Indonesia dengan mengangkat tema “Hidup Sehat dan Produktif di Masa Pandemi”. Seminar ini diadakan pada hari Senin (18/10/2021) melalui ruang virtual Zoom dan dibuka oleh Kepala Direktorat Sumber Daya Manusia UI, Bapak Abdillah Ahsan. Dalam sambutannya, Abdillah Ahsan mengajak peserta seminar untuk menjaga kesehatan, terutama dalam menjaga asupan gula, mengatur pola makan, dan rajin bergerak secara rutin (olahraga) serta mulai berhenti merokok untuk menghindari penyakit di masa pandemi seperti saat ini. Dengan menjaga pola hidup sehat, kesehatan diri akan lebih terjaga dan dalam jangka panjang dapat terhindar dari komplikasi penyakit.

Pembicara dalam seminar ini adalah Dr. Rakhmi Savitri, MKK, Sp. Ok, Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi Rumah Sakit Universitas Indonesia. Dalam sesi seminar ini, Dr. Rakhmi menyampaikan adanya perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia yang berefek pada kehidupan (sosialisasi, ekonomi, pendidikan, dan lainnya). Indonesia telah mengalami gelombang tertinggi dari pasien Covid-19 beberapa waktu lalu dan diharapkan menjadi gelombang tinggi pasien Covid-19 terakhir. Di Indonesia sendiri, positivity rate rata-rata pasien Covid-19 sebesar 0,68% dan Ibukota DKI Jakarta sebesar 1,3%. Dr. Rakhmi juga menyampaikan bahwa ada baiknya tetap berhati-hati meskipun telah divaksin, karena tidak menutup kemungkinan orang yang telah divaksin bisa terkena virus Covid-19.

Sebagai bagian dari lingkungan, terdapat beberapa hal yang dilakukan pemerintah maupun instansi perusahaan guna meminimalkan angka penularan Covid-19. Hal tersebut antara lain PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), WFO (Work From Home) atau berkerja secara daring di rumah untuk menghindari adanya kerumunan di satu tempat, dan pemberlakuan protokol kesehatan untuk menghindari kontak fisik dalam waktu lama. Protokol kesehatan yang dapat dilakukan antara lain menerapkan 3M, 5M, dan yang paling ketat adalah 6M (Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama di luar rumah).

Pemakaian masker juga harus diperhatikan karena masih banyak orang mengabaikan standar pemakaian masker yang benar. Pemakaian masker yang benar adalah memakai masker yang dapat menutupi hidung, dagu, dan pipi, ukuran masker pas atau tidak terlalu longgar, dan tidak menurunkan masker ke dagu untuk kemudian dinaikkan kembali ke atas mulut. Sebaiknya ganti masker jika sudah terkena dagu ke bawah dengan pemakaian maksimal 8 jam. Pakai juga masker dengan 3 lapis untuk memaksimalkan perlindungan dari penularan virus Covid-19.

Usahakan untuk tetap menjaga pola hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik setiap hari, menerapkan diet seimbang, istirahat yang cukup, mengelola stres serta pemeriksaan kesehatan berkala untuk mendeteksi risiko kesehatan yang bisa muncul dan dapat ditindaklanjuti sejak awal. Pemeriksaan kesehatan berkala atau MCU ini juga dapat menghindari dampak lebih besar seperti menularkan penyakit ke orang sekitar jika ternyata ada penyakit menular yang sedang diderita.

Dr. Rakhmi Savitri juga menyampaikan tentang adanya potensial hazard atau potensi bahaya  ketika bekerja langsung di tempat kerja selama masa pandemi, terutama dampaknya bagi kesehatan seperti insomnia, stres, hipertensi, dan penyakit lainnya yang dapat mengganggu metabolisme tubuh. Dalam pengendalian bahaya transmisi Covid-19 perlu adanya pengendalian teknis dalam meminimalisir penularan Covid-19 di lingkungan pekerja dan tidak kontak langsung dengan pekerja  yang bergejala atau sakit dengan memberlakukan WFH. Selain itu, syarat pekerja yang boleh bekerja secara langsung di tempat kerja yaitu tidak ada gejala masalah saluran pernapasan, memakai masker (dan face shield jika diperlukan) dan suhu tubuh kurang dari 37,3 °C.

Pekerja yang bekerja di kantor secara langsung juga perlu memperhatikan kondisi ketika dalam perjalanan. Jika memungkinkan gunakan transportasi pribadi yang dikendarai sendiri atau diantar oleh orang yang tinggal dalam satu rumah, atau menerapkan protokol kesehatan jika menggunakan transportasi umum. Saat kembali ke rumah, segera cuci tangan dan mandi untuk mengurangi risiko penularan Covid-29 serta hindari kontak langsung dengan anggota keluarga selama beberapa jam selepas tiba.

Tetap bekerja dan produktif meskipun pandemi saat ini bisa dilakukan jika hal-hal penting yang sudah disampaikan sebelumnya diterapkan dengan maksimal. Status kelaikan kerja yang terdiri dari empat tingkatan (laik kerja, laik kerja dengan catatan, sementara tidak laik kerja, dan tidak laik kerja) juga diterapkan untuk menghindari risiko kesehatan lebih besar. Identifikasi penyesuaian, kesepakatan pihak terkait, identifikasi hambatan dan dukungan, serta implementasi penyesuaian menjadi langkah yang dilakukan dalam program kembali bekerja oleh Universitas Indonesia untuk mendorong produktivitas bekerja di era pandemi seperti saat ini.

Related Posts