iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Humas UI dan ITB Bertukar Pengalaman demi Tingkatkan Peran dan Strategi Kehumasan

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Humas UI dan ITB Bertukar Pengalaman demi Tingkatkan Peran dan Strategi Kehumasan

Tim Biro Hubungan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi Publik Universitas Indonesia (Humas dan KIP UI) beserta perwakilan humas fakultas adakan studi banding ke Institut Teknologi Bandung (ITB), pada Selasa (12/7) lalu. Pertemuan yang diadakan di Kantor Humas ITB ini membahas struktur, peran, serta strategi dari masing-masing humas dalam mengatasi tantangan yang muncul di lapangan.

Menurut Kepala Biro Humas dan KIP UI, Dra. Amelita Lusia, M.Si. CPR, esensi dari kunjungan ini adalah agar Tim Humas UI memperoleh studi perbandingan terkait tugas-tugas kehumasan. “Melalui kunjungan ini, kami berharap dapat belajar dari teman-teman yang lain terkait hal-hal baru yang mungkin dapat diadopsi dalam menjalankan tugas kehumasan,” kata Dra. Amelita.

Pada awal pertemuan, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Dr. Naomi Haswanto, M.Sn., menjelaskan struktur organisasi Biro Humas yang ada di ITB. Sebagaimana UI yang terdiri atas dua kampus (Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba), ITB juga dikembangkan di beberapa kampus, yaitu ITB Kampus Ganesha, ITB Kampus Jatinangor, dan ITB Kampus Cirebon. Oleh karena itu, perlu ada strategi dalam pengelolaan hal-hal terkait administrasi dan kehumasan di multikampus ini.

Berbeda dengan UI yang memiliki tim humas di masing-masing fakultas, Humas ITB terpusat hanya di satu titik. Hal ini dimaksudkan agar adanya kesamaan informasi yang dibagikan kepada masyarakat. Sementara itu, terkait sumber pemberitaan fakultas, Kepala Bagian di masing-masing fakultas bertanggung jawab atas hal tersebut. Para Kepala Bagian dibantu 50 reporter mahasiswa yang tersebar di seluruh fakultas.

Berdasarkan data yang dipaparkan Dr. Naomi, ITB memiliki 12 fakultas dan sekolah dengan 130 program studi yang diisi 24.000 mahasiswa. Jumlah ini merupakan sepertiga dari jumlah mahasiswa di UI karena ITB lebih berfokus pada rumpun sains. Yang menarik, dosen pengajar di ITB tidak berada di bawah payung program studi atau fakultas, tetapi berada di bawah 110 kelompok keahlian. Sistem ini memungkinkan para dosen untuk mengajar di lintas program studi sebagai salah satu bentuk relasi yang dijalin antarfakultas.

Selain relasi antarfakultas, jalinan kerja sama juga dibangun ITB dengan pihak-pihak luar, baik dengan kampus nasional dan internasional, pemerintah, maupun industri. Yang bertanggung jawab menangani kerja sama ini adalah Biro Kemitraan ITB yang di dalamnya mencakup International Relation Office (IRO). Berbeda dari UI, Biro Kemitraan di ITB terpisah dari Biro Komunikasi dan Humas.

“Saat ini kami terus mengembangkan media komunikasi yang digemari generasi muda, seperti Instagram, Youtube, Twitter, dan sebagainya. Kami juga sedang mengembangkan ITB Talks yang merupakan forum untuk bertukar pikir antara Rektor, Wakil Rektor, pejabat ITB dengan para mahasiswa untuk sama-sama menciptakan inovasi demi kemajuan kampus. Tayangan ITB Talks dilengkapi dengan Juru Bahasa Isyarat (JBI) untuk memfasilitasi teman-teman disabilitas,” kata Dr. Naomi menutup pemaparannya.

Penulis: Sasa

Related Posts