iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Indonesia Negara Kedua Kasus TBC Tertinggi, Tim Pengabdi UI Luncurkan Aplikasi Android Untuk Cegah Penyebaran TBC di NTB

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Keperawatan > Indonesia Negara Kedua Kasus TBC Tertinggi, Tim Pengabdi UI Luncurkan Aplikasi Android Untuk Cegah Penyebaran TBC di NTB

Penyakit Tuberkulosis (TBC) saat ini menjadi target penanganan prioritas pemerintah Indonesia setelah pandemi COVID-19 mereda. Berdasarkan Global TB Report 2022 yang dirilis World Health Organization (WHO), Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu penyumbang kasus TBC yang cukup banyak, mencapai 20.830 kasus pada 2022.

Guna menekan laju penyebaran TBC di NTB, Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI) mengadakan program penyuluhan, pemberdayaan, dan literasi digital bertajuk “Peningkatan Pengetahuan dan Peran Kader dalam Melakukan Skrining Awal Tuberkulosis Melalui Teknologi Berbasis Android TENDANGAN SI CATUR (Tekan Kasus dengan Sistem Informasi Cegah Tuberkulosis)”. Kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) tersebut diadakan pada 7-8 Agustus 2023 di Aula Puskesmas Kota Mataram, NTB.

Tim pengabdi diketuai oleh Ns. Rizky Rachmatullah, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom dengan Dr. Astuti Yuni Nursasih, S.Kp., MN sebagai dosen pendamping lapangan, dan beranggotakan

Ns. Indah Permata Sari, M.Kep., Sp.Kep.Kom, Ns. Utami Rachmawati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom, Ns. Wiwik Handayani, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom, Ns. Syifa Kusuma Hanindita, S.Kep, dan Ns. Maria Ulfa, S.Kep.

Dalam kesempatan tersebut, tim pengabdi meluncurkan aplikasi inovatif berbasis Android “TENDANGAN SI CATUR” yang dirancang untuk memudahkan akses ke informasi yang akurat mengenai TBC, mulai dari gejala, penyebaran, pencegahan, hingga langkah-langkah yang harus diambil jika seseorang mencurigai dirinya atau orang lain tertular penyakit tersebut. Selain itu, “TENDANGAN SI CATUR” dilengkapi dengan fitur konsultasi dan skrining awal TBC yang terintegrasi dalam satu aplikasi.

Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kota Mataram berkomitmen untuk melindungi masyarakat terutama pasien TBC di NTB dengan menggunakan aplikasi TENDANGAN SI CATUR. “Kami sangat mengapresiasi program yang diselenggarakan oleh FIK UI ini. Terlebih, program ini merealisasikan harapan kami dalam pemanfaatan teknologi digital berupa aplikasi berbasis Android untuk skrining awal TBC. Kami berharap agar stigma terkait TBC yang beredar di masyarakat tidak meluas dan masyarakat bisa melakukan skirining kesehatan secara mandiri,” kata perwakilan Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kota Mataram, Chairul Sohib, SKM.

Sementara itu, Ns. Lina Yusiani., S.Kep. selaku Penanggung Jawab TBC Puskesmas Mataram mengatakan, “Aplikasi yang dibuat oleh Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia sangat mudah digunakan sehingga memudahkan kegiatan skrining awal. Pasien hanya perlu membawa handphone Android saja tanpa perlu menyiapkan berkas lainnya.”

Selain peluncuran aplikasi, tim pengabdi juga memberikan penyuluhan dan workshop menarik seputar TBC kepada 20 kader Puskesmas Mataram yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Salah satu materinya ialah teknik berkomunikasi secara efektif kepada masyarakat guna mencegah stigma yang berkembang terkait penyakit TBC. Penyuluhan yang dipenuhi interaksi dan pertanyaan dari para kader tersebut dipaparkan oleh Ns. Wiwik Handayani., M.Kep., Sp.Kep.K selaku anggota tim pengabdi.

Salah satu peserta workshop yang merupakan kader Puskesmas Mataram, Eka, mengatakan dirinya sangat senang mengikuti penyuluhan dan workshop yang pertama kalinya mengambil tema teknologi digital untuk para kader dan tenaga kesehatan. Ia berharap, kegiatan seperti ini terus dilakukan ke depannya secara berkelanjutan supaya dapat meningkatkan pengetahuan para kader Puskesmas Mataram.

Dosen Program Studi Keperawatan FIK UI, Dr. Astuti Yuni Nursasi, S.Kp., M.N, menyampaikan kesan mendalam yang diperoleh selama melaksanakan kegiatan pengmas ini. “Saya merasa takjub dan terharu dengan dedikasi serta komitmen para kader untuk menjalankan perannya dalam pelacakan kasus TBC dan pendampingan pasien TBC. Saya berharap “Kader Berdaya TB Tiada” Puskesmas Mataram selalu bahagia, sehat, dilimpahi berkah, dan semakin solid dalam menjalankan upaya End TB,” ujar Yuni.

FIK UI senantiasa mendukung pengembangan aplikasi yang mendorong peningkatan literasi kesehatan dengan informasi yang akurat, mudah digunakan, dan dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. Selain itu, kerja sama dengan pihak berwenang dan penyedia layanan kesehatan lokal juga dapat membantu mencapai tujuan edukasi dan pencegahan TBC yang lebih baik.

Related Posts