iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Konser Kemerdekaan: Wujud Nyata Kepedulian Guru Besar UI terhadap Dunia Sastra

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Konser Kemerdekaan: Wujud Nyata Kepedulian Guru Besar UI terhadap Dunia Sastra

Berkat hasil kerja sama antara UI dan Poetry Reading and Writing Society of Indonesia (PRWSI), konser kemerdekaan bertemakan “Aku Melihat Indonesia” terselenggara dengan meriah dan bertempat di Auditorium Vokasi UI. Acara ini merupakan bentuk perayaan rutin sejak tahun 2020 dengan menampilkan deklamator puisi bertemakan kemerdekaan yang disutradarai langsung oleh dua orang sastrawan ternama, yaitu Ade Solihat dan Indy Hardono. Selain itu, para alumni UI yang tergabung dalam Iluni UI juga turut memeriahkan jalannya acara.

Acara dimulai dengan sambutan dan pembacaan puisi oleh Ketua Komite I DGB UI sekaligus Ketua PRWSI, Prof. Dr.Ir. Riri Fitri Sari, M.Sc., M.Eng. “acara ini merupakan kesempatan bagi kita untuk bersenang-senang sebelum hari senin kita mulai kehidupan baru, semangat baru, dan kerja keras baru” kata beliau. Prof. Riri menyampaikan bahwa 3 unsur pimpinan di UI akan berpartisipasi dalam konser kemerdekaan kali ini dengan membacakan puisinya masing-masing, dari mulai guru besar, senat akademik, hingga rektor UI. Adapun, puisi yang dibawakannya berjudul “Gita Cinta Merah Putih” karya Gus Nas. Puisi tersebut berisikan refleksi atas kemerdekaan pada masa disrupsi teknologi yang tentunya sesuai dengan kepakarannya yang berasal dari Fakultas Teknik

Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Sri Mulyani Indrawati, Ph.D. Kompak menampilkan puisi melalui rekaman video yang kemudian diputar pada saat acara berlangsung. Prof. Ari membacakan puisi karya Toto Sudarto Bachtiar yang berjudul “Tentang Kemerdekaan”. Sedangkan, Sri Mulyani membacakan puisi berjudul “Aku Melihat Indonesia” karya Ir. Soekarno yang juga menjadi tema konser kemerdekaan tahun ini.

Lebih lanjut Prof. Ari dalam sambutannya sebelum membacakan puisi di atas menegaskan bahwa acara ini menjadi kesempatan yang baik untuk membangun ruang yang dapat menyatukan berbagai potensi “Nilai-nilai persatuan, kerja sama, dan gotong royong telah terwujud dalam konser kemerdekaan ini” ujarnya. Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengapresiasi PRWSI serta seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan konser kemerdekaan ini, termasuk unsur mahasiswa yang berpartisipasi di dalamnya.

Salah satu pembacaan puisi yang paling menarik perhatian adalah “Kemerdekaan Itu” karya Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono yang dibawakan oleh Dra. Leila Mona Ganiem, M.Si., Dr. Adrianus L.G. Waworuntu, M.A., dan Dra. Niniek L Karim, M.Si. Puisi karya mantan Dekan Fakultas Sastra UI periode 1995-1999 itu bertemakan liris dengan mengumpamakan kemerdekaan sebagaimana kehidupan masyarakat Indonesia yang dikenal sederhana namun bahagia dengan contoh anak-anak yang menerbangkan layang-layang setinggi mungkin tanpa mempertanyakan batas langit. Dalam hal ini, Prof. Sapardi ingin mengekspresikan bahwa makna kemerdekaan dapat ditemukan melalui metafora alam.

Konser kemerdekaan ini diselingi oleh penampilan dari para sastrawan dan sivitas akademika UI. Dua buah lagu karya Guruh Sukarnoputra ditampilkan secara berturut-turut oleh Tika Bisono dan Andien masing-masih membawakan lagu “Melati Putih” dan “Damai”. Secara khusus, lagu “Melati Suci” merupakan bentuk penghormatan terhadap Fatmawati yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Adapun, pihak sivitas akademika yang turut memeriahkan konser kemerdekaan diantaranya adalah Orkes Simfoni UI Mahawaditra, Liga Tari UI, Paduan Suara Alumni UI, dan The Dancing Engineers yang masing-masing telah memberikan penampilan terbaiknya.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama seluruh pengisi acara yang kompak mengenakan busana merah putih sebagai wujud syukur atas kemerdekaan RI yang hampir mencapai dasawarsa yang ke delapan ini. Merdeka!

 

Penulis: Asep Abdurahman Hidayah | Editor: Finda Salsabila

Related Posts