id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Konsisten di Bidang Konservasi, Jatna Supriatna Raih Penghargaan

Universitas Indonesia > Berita > Konsisten di Bidang Konservasi, Jatna Supriatna Raih Penghargaan

Jatna Supriatna, Ketua Research Center for Climate Change (RCCC) UI mendapatkan penghargaan  Lifetime Achievement Award and Leadership on Biodiversity Conservation oleh organisasi Conservation International pada 27 Februari yang lalu di Bali.

Selain itu, nama Jatna juga diabadikan dalam nama spesies primata baru yang ditemukan para peneliti Primate Specialist Group dari IUCN (International Union for Conservation of Nature) di Sulawesi, yaitu Tarsius Supriatnai.

Menurut Jatna, ia bisa mendapatkan penghargaan serta penghormatan dalam bidang lingkungan ini adalah karena rekam jejak dan konsistensi hidupnya dalam bidang biologi konservasi.

“Saya hampir 42 tahun bergelut dalam bidang ini, banyak penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri yang saya dapatkan. Mungkin hal-hal itu yang menjadi pertimbangan pemberian penghargaan,” jelasnya.

Jatna, yang baru saja diangkat menjadi guru besar tetap UI Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)  pada Sabtu (11/3/2017) juga mengatakan bahwa rekam jejaknya ini membuat ia sangat peduli dengan perkembangan ilmu biologi konservasi di Indonesia.

“Permasalahan utama perkembangan ilmu biologi konservasi di Indonesia adalah  bahwa para akademisi ini tidak dilibatkan dalam keputusan-keputusan strategis pembangunan pemerintah,” ungkapnya.

Keprihatinannya ini ia paparkan dalam pidato pengukuhan guru besarnya yang berjudul “Peran Biologi Konservasi Mendukung Pembangunan Berkelanjutan”  di Auditorium Djoko Soetono Fakultas Hukum UI.

Menurutnya selama ini upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan pemerintah lebih banyak dilakukan dengan pendekatan yang bersifat politis dan ad-hoc.

Padahal, pelestarian lingkungan yang dilakukan berbasis pendekatan ilmiah akan mengurangi kesalahan yang tidak perlu dalam proses pelaksanaan, walaupun memakan biaya yang relatif lebih mahal.

Dalam pemaparannya tersebut, ia mengatakan bahwa biologi konservasi dalam pembangunan mempunyai beberapa peran, yaitu melestarikan spesies, melestarikan kawasan lindung, dan meningkatkan jasa ekosistem.

Oleh karena peranannya yang sangat strategis ini, harusnya ilmu biologi konservasi mendapatkan perhatian pemerintah ketika mengambil keputusan-keputusan pembangunan yang penting.

Untuk menjembatani hal ini, menurut Jatna harusnya pemerintah sering mengadakan pertemuan-pertemuan dan konferensi-konferensi yang melibatkan para akademisi untuk membahas isu lingkungan.

Penulis: Wanda Ayu A.

Related Posts

Leave a Reply