id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Majalah “Inside Indonesia”, Menggali Masa Lalu Indonesia

Universitas Indonesia > Berita > Majalah “Inside Indonesia”, Menggali Masa Lalu Indonesia

Peluncuran Insight Indonesia

Rabu (27/04/2016) Kedutaan Australia bersama Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia meluncurkan arsip Inside Indonesia versi digital. Bertempat di Perpustakaan UI, acara ini menghadirkan beberapa narasumber yang berperan penting atas proyek digitalisasi Inside Indonesia.

 Ketua Dewan The Australia Indonesia Intitute (AAI) Professor Tim Lindsey yang memprakarsai proyek ini, dan Danau Tanu Ph.D. selaku editor pelaksana Inside Indonesia hadir sebagai pembicara.

Di tempat yang sama, Kepala Perpustakaan UI Fuad Gani, S.S, M.A mewakili UI sebagai penyelenggara. “Saya bangga UI bisa ambil bagian dalam acara ini,” ujar Fuad.

Majalah ini didirikan pada 1983, dan berusaha mengupas kulit Indonesia dari perspektif yang belum tersentuh oleh media arus utama.

Sejarah kontemporer hubungan Australia dan Indonesia berhasil memancing keingintahuan penulis dan peneliti dari kedua negara. Era pemerintahan Soeharto adalah contoh terbaiknya.

Proyek digitalisasi Inside Indonesia sudah berjalan 6 tahun. Namun sebenarnya sejak 2007, majalah ini sudah mulai merambah ranah online.

 Alasannya sederhana, agar majalah ini bisa diakses oleh audiens yang lebih luas. Pengarsipan digital ini juga berarti melepas segel terlarang yang tersemat di edisi-edisi majalah pada masa Orde Baru.

“Ini mungkin pertama kalinya masyarakat Indonesia bisa melihat Inside Indonesia secara lengkap dan asli,” ujar Lindsey.

Semenjak kemunculannya pada 1983, Inside Indonesia konsisten membahas isu seputar hak asasi manusia, lingkungan, sosial, dan politik dalam penerbitannya setiap triwulan. Uniknya semua kru, baik editor, penulis, dan fotografer yang terlibat dalam Inside Indonesia tidak dibayar sama sekali. Sejak awal majalah ini memang tidak dirancang untuk mengejar keuntungan.

Inside Indonesia sendiri adalah media yang diproduksi oleh akademisi dan peneliti baik yang berasal dari Indonesia dan luar negeri. Dengan menetapkan standar tulisan yang tinggi, majalah ini meraih cukup banyak perhatian sejak awal penerbitannya.

Dengan meletakkan konteks pemerintahan Soeharto yang berkuasa saat itu, hadirnya Inside Indonesia sangat berharga bagi masyarakat Indonesia maupun Australia. Beragam isu sensitif yang tak tersentuh pena media arus utama adalah sajian tetap majalah ini.

Proyek digitalisasi seluruh edisi Inside Indonesia dapat sukses berkat dukungan AII, Herb Feith Foundation dari Universitas Monash dan National Library of Australia.

 

Penulis : Bintoro Agung S.

Related Posts

Leave a Reply