id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Memahami Pemikiran Politik Ekonomi Sumitro Djojohadikusumo

Universitas Indonesia > Berita > Memahami Pemikiran Politik Ekonomi Sumitro Djojohadikusumo

Senin (18/9/2017) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) mengadakan Bedah Buku “Nasionalisme, Sosialisme, dan Pragmatisme Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo” di Ruang Auditorium Soeria Atmadja FEB UI.

Dalam acara ini hadir Prabowo Subianto Djojohadikusumo yang merupakan anak ketiga dari Sumitro.

Tak hanyai tu, bedah buku ini menghadirkan dua pembahas lain yaitu Prof. Dorodjatun Kuntjoro-jakti, Ph.D dan Faisal Basri, S.E.

Dorodjatun mengatakan bahwa buku yang direkonstruksi oleh Prof. M. Dawan Rahardjo ini patut mendapat perhatian khusus.

Menurutnya, meski sudah 30 tahun yang lalu, namun buku ini berhasil menganalisa secara tajam pemikiran dan kebijakan ekonomi-politik Sumitro yang masih relevan dengan masa kini.

Hal ini juga disetujui oleh Prabowo, yang menyatakan bahwa pemikiran ayahnya tersebut masih bisa sedikit banyak menghasilkan solusi bagi permasalahan bangsa, terutama di bidang ekonomi.

“Banyak permasalaham ekonomi di Indonesia yang secara tidak sadar didalamnya ikut mengandung suatu permasalahan lain”, ucap Prabowo yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.

Keduanya sepakat mengatakan bahwa natural resources Indonesia belum dimaksimalkan dan saat ini masih banyak dijajah oleh bangsa asing.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, pemikiran seperti Sumitro dan cendekiawan lainnya dibutuhkan guna menyusun kebijakan ekonomi dan sistem ekonomi yang ideal di masa datang.

Namun, dalam penyusunan tersebut penting untuk melibatkan perspektif sejarah agar solusi yang dicapai memiliki jangka waktu yang tidak pragmatis.

Permasalahan pembangunan ekonomi di Indonesia pun harus dipahami dari berbagai segi selain politik, seperti modernisasi. Dorodjatun menambahkan,

“Tidak mungkin mempelajari pembangunan ekonomi tanpa modernisasi, dimana hal tersebut tidak terpisahkan dari proses cultural  transformation  yang lebih komprehensif,” ujarnya.

Menurutnya, pembangunan ekonomi juga dapat digiatkan dengan berbagai strategi salah satunya industrialisasi yang tidak terlepas dari teknologi.

Sumitro Djojohadikusumo adalah  ekonom Indonesia pertama dan termuda (26 tahun) yang menyandang gelar doktor ekonomi dari universitas ternama di Eropa.

Ia juga menjadi figur publik karena pernah menjabat sebagai menteri bidang ekonomi lima kali berturut-turut dalam lima kabinet dan dua jaman yang berbeda.

 

Penulis: Raden Dimas Aryo Adiningrat

Related Posts

Leave a Reply