iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Peringati Hari Sumpah Pemuda, UI Gelar Seminar Rayakan Keberagaman Bangsa

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Peringati Hari Sumpah Pemuda, UI Gelar Seminar Rayakan Keberagaman Bangsa

Penulis: Vinny Shoffa

Memperingati Hari Sumpah Pemuda 2021, Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan organisasi nonprofit Harmoni Indonesia, melaksanakan diskusi publik bertema “Semangat Membangun Negeri dalam Harmoni Keberagaman Indonesia” pada Kamis (28/10). Diskusi publik tersebut menghadirkan Menteri Pemuda dan Olahraga Dr. H. Zainudin Amali dan Ketua Harmoni Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Drs. Sidarto Danusubroto, S.H., sebagai keynote speaker. Diskusi dilaksanakan secara virtual melalui kanal Youtube Universitas Indonesia dan aplikasi Zoom.

Dalam pidato sambutannya sekaligus membuka acara, Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro S.E., M.A., Ph.D., menyampaikan bahwa Sumpah Pemuda merupakan salah satu peristiwa sejarah yang sarat makna bagi bangsa Indonesia. “93 tahun yang lalu, orang-orang muda dari berbagai penjuru Nusantara bermufakat untuk bertanah air, berbangsa, dan berbahasa Indonesia. Momentum sejarah ini merupakan tonggak penting dalam lahirnya Indonesia, dan seyogia-nya menjadi inspirasi dan motivasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Pada diskusi publik tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali, turut hadir dan juga membuka diskusi publik. “Semangat Sumpah Pemuda harus kita pelihara dengan cara mengingat, dan sering mendengungkan bahwa kita ini beragam. Kita berasal dari latar belakang yang berbeda, berbeda suku, berbeda kedaerahan, berbeda agama, berbeda bahasa dan berbagai perbedaan lainnya, tetapi itu tidak membuat kita merasa berbeda satu sama lain. Kita sebagai bangsa diikat oleh perasaan bersama dan ada keinginan untuk menyatu dalam perbedaan. Itulah yang menjadi modal masih tetap eksisnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sampai dengan hari ini,” ujar Dr. Zainudin.

Senada dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Ketua Harmoni Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Drs. Sidarto Danusubroto, mengatakan bahwa Indonesia yang pluralistik, multikultural, multietnik, dan multiagama adalah suatu keniscayaan yang harus dirawat dan dijaga keharmonisannya. Ia mengatakan bahwa kemajemukan Indonesia adalah aset berharga yang dapat menjadi modal kemakmuran dan kesejahteraan bangsa, namun, jika tidak dikelola dengan bijaksana, keberagaman dapat menjadi sumber terjadinya konflik sosial di masyarakat.

Sidarto mengamati bahwa saat ini berbagai upaya dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk merusak keharmonisan di Indonesia, dengan cara mengganti ideologi negara dengan ideologi yang lain. Kondisi ini bisa terjadi karena para pemuda saat ini telah melupakan sejarah berdirinya Republik ini yang dibangun di atas keberagaman. Keadaan ini mengakibatkan dalam beberapa tahun terakhir gerakan intoleransi, radikalisme, dan terorisme semakin marak terjadi di Indonesia.

Menurutnya, pertumbuhan dan penyebaran intoleransi, radikalisme, dan terorisme, dapat dihambat jika bangsa Indonesia memiliki pondasi yang kokoh dan benteng yang kuat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang “Empat Pilar Kebangsaan” kepada generasi penerus bangsa yaitu: Pancasila sebagai Dasar Negara dan pandangan hidup Bangsa Indonesia; UUD 1945 sebagai konstitusi negara; Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara yang merupakan komitmen seluruh bangsa Indonesia; dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai sistem nilai ideal di Indonesia.

Diskusi publik tersebut berlangsung dalam dua sesi dengan format diskusi panel. Untuk diskusi panel sesi I dengan subtema “Harmoni Keberagaman menuju Indonesia Tangguh, Indonesia Mandiri” menghadirkan narasumber Menteri Agama K.H Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri M. Arsjad Rasjid P.M., Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Dr. Penny Kusumastuti Lukito, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan, Andin Hadiyanto, Ph.D., dan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Prof. Aris Junaidi, Ph.D. Sesi tersebut dimoderatori oleh Dr. Bagus Takwin, dosen Fakultas Psikologi UI.

Pada sesi pertama diskusi publik, M. Arsjad Rasjid P.M. menyampaikan bahwa ada dua perang yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, yaitu perang melawan pandemi dan perang ekonomi.

“Hampir dua tahun kita menghadapi pandemi, di mana IKADIN melihatnya adalah sebagai dua peperangan, yaitu perang melawan pandemi dan perang ekonomi. Kedua peperangan ini harus kita menangkan, dan memenangkannya secara bersama-sama dengan cara bergotong royong. Perang melawan pandemi yaitu melakukan aksi gotong royong bersama pengusaha, pemerintah, dan masyarakat untuk berjuang melawan pandemi Covid-19 melalui program vaksinasi, penyediaan oksigen, bantuan sosial, dan lainnya. Perang ekonomi yaitu melakukan dialog dan aksi nyata bersama juga (oleh) pengusaha, pemerintah, masyarakat dalam hal memulihkan ekonomi. Dengan memulihkan kesehatan, kita dapat membangkitkan ekonomi dan mewujudkan keadilan sosial,” ujar M. Rasjid.

Menurutnya, bangsa Indonesia dalam menghadapi perang ini mempunyai modal yang kuat, yaitu gotong royong. Gotong royong ini bisa dilihat pada fakta bahwa ketika pandemi COVID-19 mulai melanda Tanah Air tahun lalu, seluruh pemimpin, CEO, dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia tergerak bahu-membahu menghadapi pandemi. Nilai-nilai ASA (Authenticity, Spirituality, Agility) inilah yang akan menjadi modal bangsa nantinya dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Pada sesi kedua dari diskusi publik tersebut mengusung tema “Gotong Royong Pemuda dan Pemudi demi Indonesia Bangkit”. Sesi kedua menghadirkan berbagai narasumber profesional di bidangnya yaitu, Kusuma Ida Anjani (Direktur Pengembangan Bisnis dan Inovasi Mustika Ratu), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (National Director of Gusdurian Network Indonesia), Selwas Taborat (Diplomat RI), dan Barijani Mahesa Putra (Mahasiswa Program Pendidikan Vokasi UI, Atlet PON XX Sepatu Roda).

Related Posts