Universitas Indonesia bekerja sama dengan Polda Metro Jaya mengadakan perhelatan “Police Goes to Campus” pada Selasa (26/9/2017) pagi.
Terdapat sejumlah layanan dan acara yang disuguhkan di Balairung UI, salah satunya kuliah umum oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Kepolisian RI, Irjen. Pol. Drs. Royke Lumowa, M.M.
Kuliah umum mengambil tema “Keselamatan untuk Kemanusiaan: Menuju Polantas yang Profesional, Modern, dan Terpercaya”.
Royke Lumowa secara khusus menyoroti masalah ketertiban berlalu lintas di berbagai kota yang dinilai belum baik.
“Ketertiban berlalu lintas mencerminkan budaya masyarakat di kota tersebut. Semakin semrawut, pasti masyarakat dan pemerintahannya juga tidak rapi,” ujar polisi jebolan Akademi Polisi tahun 1987 itu.
Menurut Royke, persoalan ketertiban lalu lintas kadang disebabkan hal sepele, namun dampaknya tidak main-main.
Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang acapkali terjadi bukan diakibatkan oleh kelalaian individu belaka, tetapi juga persoalan sistemik terkait pelanggaran aturan.
“Sebanyak 25-30 ribu jiwa melayang setiap tahun akibat lakalantas. Angka sebesar itu luar biasa di negara-negara maju; di Indonesia malah dianggap takdir,” kata Royke berseloroh.
Ia juga menyayangkan, Polri masih belum dapat mengoptimalkan cara-cara canggih untuk memitigasi lakalantas, seperti di kebanyakan negara maju.
Pria kelahiran Ujungpandang ini memaparkan, bahwa nyaris setiap kali lakalantas pasti didahului oleh pelanggaran aturan.
Pelanggaran yang kerap terjadi di antaranya pengabaian rambu-rambu lalu lintas, tidak dipatuhinya standar atribut berkendara, dan malfungsi bagian kendaraan.
Meski demikian, Royke menegaskan bahwa Polri tak akan bosan berkampanye soal ketertiban dan keselamatan berlalu lintas.
Berbagai cara akan ditempuh, termasuk memberikan shock therapy bagi pengendara di areal-areal yang kerap terjadi pelanggaran dan kecelakaan.
Di samping kuliah umum, penyelenggaraan Police Goes to Campus juga menjadi ajang peluncuran akbar Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) UI.
Selain itu, terdapat pula layanan Samsat Keliling, yang salah satu layanannya berupa kesempatan perpanjangan surat izin mengemudi (SIM) A maupun C kepada sebanyak 140 pendaftar.
Penulis: Vitorio Mantalean
