Dr.dr Yuda Turana, Sp.S meraih gelar doktor Ilmu Kedokteran pada Kamis (20/06) di Ruang Senat Akademik FKUI Salemba, Jakarta setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul Deteksi Dini Hendaya Kognitif Ringan Tipe Amnestik Pada Lansia: Peningkatan Keakuratan Melalui Kombinasi Pemeriksaan Saraf Olfaktorius, Tes Respon Pupil, Kadar Plasma Brain Derived Neurotrophic Factor dan Genotip APOE. Yuda Turana mendapat Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,86 dengan yudisium sangat memuaskan. Tim penguji sidang diketuai Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof. Dr.dr. Sarwono Waspadji, Sp.PD-KEMD dan dipromotori Guru Besar Ilmu Neurologi FKUI, Prof.dr. Teguh A S. Ranakusuma, Sp.S(K).
Dalam disertasi ini Yuda meneliti pentingnya cek otak untuk para lansia. Karena bertambahnya usia dapat menjadi faktor pemicu beberapa penyakit, diantaranya demensia. Pengobatan demensia sebenarnya akan lebih efektif bila diberikan lebih dini, namun saat ini banyak lansia yang lebih memperhatikan organ seperti jantung, hati dan paru-paru tanpa mempedulikan fungsi otak pada saat deteksi. “Lansia saat medical check up banyak yang lebih menanyakan fungsi organ seperti jantung, hati, paru-paru. Hampir tidak ada yang menanyakan fungsi otak. Padahal organ ini penting, walaupun badan sehat tetapi otak tidak maka semua sistem organ mengalami penurunan sistem kerjanya,” ujar saat diwawancarai. Latar belakang inilah yang melatarbelakangi Yuda Turana meneliti tema disertasi yang dipilihnya. “Saya berharap penelitian ini bukanlah akhir namun menjadi cakrawala baru untuk selanjutnya. Hal ini adalah tahap awal munculnya penelitian-penelitian baru di bidang kesehatan baik kesehatan syaraf dan lainnya,” ujarnya menutup pembicaraan.(WND)
