id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Sri Mulyani : Indonesia Jangan Sampai Menjadi Negara Middle-Income Trap

Universitas Indonesia > Berita > Sri Mulyani : Indonesia Jangan Sampai Menjadi Negara Middle-Income Trap

Dalam rangka Dies Natalis ke-68 UI, Menteri Keuangan Indonesia , Sri Mulyani membawakan orasi ilmiah dengan tema “Era Disrupsi: Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia Serta Upaya Mencapai Cita-Cita Nasional” di Balairung Universitas Indonesia (UI) Depok pada Sabtu (3/2/2018).

Dalam pemaparannya ia mengatakan bahwa sejak tahun 1985, Indonesia telah masuk dalam kelompok negara berpendapatan menengah. Ini karena pendapatan per kapita Indonesia terus bertumbuh dan mengalami perbaikan setelah sempat jatuh di era krisis moneter.

Namun, bila ingin naik level menjadi negara berpendapatan tinggi, pertumbuhan per kapita Indonesia harus mencapai rata-rata 5,42% per tahun.Faktanya, sejak krisis ekonomi 1998, pertumbuhan per kapita Indonesia belum pernah mencapai angka setinggi itu, dan stagnan di kisaran 3,5% per tahun. Dengan kondisi ini, dapat dikatakan Indonesia mempunyai potensi untuk menjadi sebuah negara dengan kondisi middle-income trap.

Middle-income trap atau perangkap pendapatan menengah adalah sebuah istilah ekonomi yang diasosiasikan dengan kegagalan suatu negara untuk naik level dari negara berpendapatan rendah ke pendapatan tinggi.

Namun, dalam pemaparannya, Sri Mulyani mengatakan dengan adanya era disrupsi saat ini, Indonesia mempunyai beberapa faktor peluang untuk keluar dari perangkap pendapatan menengah. Pertama, adanya bonus demografi. Dengan jumlah angkatan kerja yang berkualitas dan mempunyai kemampuan, seharusnya di masa mendatang peningkatan produktivitas juga terjadi.

Peluang kedua adalah urbanisasi. Dengan jumlah penduduk yang akan terpusat di kota-kota, maka jumlah investasi dalam bidang properti dan konsumen akan meningkat dan menggerakkan perekonomian.Ketiga, harga buruh Cina yang mengalami kenaikan yang menciptakan peluang berkembangnya investasi pada sektor jasa.

Untuk mendukung peluang-peluang ini, pemerintah saat ini tengah mengedepankan beberapa program, yaitu investasi terhadap bidang sumber daya manusia dalam hal mengatasi kesenjangan keterampilan, program jaminan kesehatan, dan pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta pembangunan infrastruktur.

“Dalam hal bidang pengembangan sumber daya manusia inilah, peran perguruan tinggi menjadi sangat penting,” ujarnya. Peran perguruan tinggi sangat terasa terutama dalam menerapkan hasil-hasil penelitiannya agar menjadi suatu produk yang dapat dinikmati oleh masyarakat dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

“Saya berharap UI dapat menjadikan riset-risetnya sebagai solusi atas berbagai permasalahan bangsa, sambil tidak lupa untuk terus beradaptasi dengan perubahan jaman, terutama di era disrupsi ini,” tutupnya.

Penulis: Wanda Ayu A.

Related Posts

Leave a Reply