iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Tingkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, UI Berikan Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan Kepada Santri di Depok

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Kedokteran > Tingkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, UI Berikan Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan Kepada Santri di Depok

Pesantren dengan konsep asrama merupakan lingkungan yang padat sehingga memiliki potensi penyebaran penyakit menular, seperti skabies. Pencegahan penyakit ini salah satunya dapat dilakukan melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Untuk itu, Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Kedokteran (FK) melakukan kegiatan penyuluhan PHBS sekaligus pemeriksaan kesehatan kepada para santri dan pengurus Pondok Pesantren Al-Wutsqo, Depok, Jawa Barat.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diketuai oleh Sasanthy Kusumaningtyas, S.Si., M.Biomed yang merupakan Ketua Departemen Anatomi FKUI. Kegiatan tersebut melibatkan dosen, tenaga kependidikan (tendik), dan mahasiswa FKUI. Dosen terdiri atas dr. Isabella Kurnia Liem, Ph.D., PA.; Deswaty Furqonita, M.Biomed; dan drg. Haamid Hasan Haikal, M.Sc. Tendik meliputi Dini Fitriyanti, M.Si.; Aldila Amini Nasrul, S.Si.; Amaliatu Rosyidah, S.K.M.; dan Rafika Bunga Sofia Aruan, S.K.M. Sementara, mahasiswa terdiri dari Firda Asma’ul Husna, M.Biomed dan Milya Urfa Ahmad, S.Si.

Menurut Sasanthy, upaya peningkatan PHBS di lingkungan pesantren tidak bisa dilakukan hanya dengan satu kali penyuluhan, tetapi harus berkesinambungan. Hal itu dimaksudkan agar permasalahan kesehatan yang mengancam atau sedang dihadapi para santri dapat ditanggulangi. Oleh karena itu, kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan dilaksanakan secara berkelanjutan sejak bulan Agustus hingga November 2023.

“Pada bulan Agustus, Tim Pengabdi melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan pertama. Lalu, di bulan September, kami kembali melakukan penyuluhan yang disertai dengan pemantauan perkembangan program dan pembentukan kader kesehatan. Hingga akhir November, kami melakukan penyuluhan sekaligus evaluasi dan pemeriksaan kesehatan kepada para santri,” ujar Sasanthy.

Dari hasil evaluasi program tersebut, ditemukan adanya penurunan 66,7% kasus skabies dan 72,7% kasus kutu rambut pada santri perempuan jika dibandingkan dengan angka awal. Namun, meski terdapat kemajuan, tim mengaku kesulitan untuk mencapai penurunan 100%. Hal tersebut karena beberapa faktor, antara lain masih kurangnya kesadaran akan PHBS, faktor kebiasaan, dan faktor fasilitas.

Salah seorang anggota Tim Pengabdi, Deswaty, mengatakan bahwa kesadaran akan pentingnya menjaga PHBS di lingkungan pesantren perlu ditingkatkan guna mencegah penyebaran penyakit. “Menjaga PHBS bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri, seperti mandi dua kali sehari dengan sabun, mengganti pakaian setiap hari, menjemur handuk setelah dipakai, dan tidak meminjam barang pribadi seperti sisir. Selain itu, para santri sebaiknya tidur di kasur terpisah. Ventilasi dan sinar matahari di ruangan juga harus diperhatikan. Para santri perlu menjaga kebersihan asrama dan lingkungan demi mencegah penyakit menular,” kata Deswaty.

Atas pelaksanaan kegiatan tersebut, perwakilan dari Pondok Pesantren Al-Wutsqo, Topik Muntaka, mengatakan, “Kami berterima kasih kepada Tim UI yang berkolaborasi dengan Pesantren Al-Wutsqo dalam mencegah infeksi skabies. Berkat program ini, anak-anak yang sebelumnya merasakan gatal-gatal mendapatkan obat secara gratis, termasuk obat kutu dan obat kulit. Kami juga menghargai bantuan sembako yang diberikan. Semoga kerja sama Al-Wutsqo dengan UI tidak berhenti sampai di sini,” ujarnya.

Kegiatan pengmas ini didukung oleh dana hibah dari Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) UI tahun 2023, nomor: 84/UN2.PPM/HKP.05.00/2023, serta dukungan dari JT Clinic. Melalui kegiatan ini, diharapkan pengetahuan santri di Kota Depok tentang PHBS dapat meningkat, sehingga para santri mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan pesantren.

Related Posts