iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Ambil Bagian dalam Forum Diskusi “EaEU and ASEAN Economic Agenda: Overlapping Interesests”

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > UI Ambil Bagian dalam Forum Diskusi “EaEU and ASEAN Economic Agenda: Overlapping Interesests”

Universitas Indonesia (UI) turut ambil bagian pada kegiatan “Round Table Discussion EaEU and ASEAN Economic Agenda: Overlapping Interests” pada Selasa (21/11) di Ruang Bagan/Ha Long Lantai 5, Tower Utara Sekretariat ASEAN, Jakarta. Kegiatan ini menandai perayaan tahun kelima hubungan antara Eurasian Economic Union (EaEU) atau Uni Ekonomi Eurasia dan ASEAN yang ditetapkan melalui Nota Kesepahaman antara European Economic Community (EEC) dan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) tentang kerja sama ekonomi pada tahun 2018.

Diskusi ini membahas tentang analisis rinci terhadap agenda ekonomi masing-masing negara yang terlibat dalam EaEU dan ASEAN serta menentukan bidang kerja sama ekonomi yang paling menjanjikan bagi keduanya. UI diwakili oleh Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, Dr. Bondan Kanumoyoso; Wakil Dekan Bidang Akademik, Penelitian dan Kemahasiswaan FIB UI, Dr. Untung Yuwono; staf pengajar Program Studi Rusia, FIB UI, Dr. Hendra Kaprisma serta Dr. Ahmad Fahruroji.

Poin-poin inti yang menjadi bahasan dalam diskusi ini diantaranya adalah strategi ekonomi setelah tahun 2025, bidang yang menjanjikan bagi kerja sama ekonomi, akumulasi pengalaman interaksi antarlembaga, poin konvergensi dalam perencanaan strategis juga bidang kerja sama EAEU-ASEAN lain yang mungkin memerlukan pelembagaan lebih lanjut.

Member of the Board, Minister for Integration and Macroeconomics of the Eurasian Economic Commission, H.E Sergey Glaziev, dalam sambutan kunci yang dikutip dari live streaming kegiatan tersebut via kanal youtube Евразийская экономическая комиссия (Komisi Ekonomi Eurasia) mengatakan, untuk memperkuat hubungan kerja sama antarkedua organisasi perlu diadakan bahasan mengenai agenda ekonomi masing-masing negara sehingga dapat menentukan target yang sama dan menggunakan mekanisme yang sama dalam prosesnya. “Statistik perdagangan dengan negara-negara wilayah ASEAN menunjukkan potensi kerja sama yang tinggi. Selain itu diperlukan perbaikan infrastruktur untuk menghadapi berbagai hambatan yang terjadi, diantaranya masalah pembayaran, kliring, asuransi, kredit, transportasi, logistik serta pertukaran informasi mengenai peluang perdagangan ekonomi dan investasi,” ujar Glaziev.

Dr. Hendra Kaprisma menyampaikan perspektifnya melalui pembahasan yang berfokus pada sosial dalam komponen Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG). Menurut Dr. Hendra, ESG penting untuk membentuk nilai jangka panjang dan ketangguhan bisnis, di sisi lain ESG juga dapat membantu perusahaan untuk mengurangi resiko juga kemungkinan krisis yang bisa menimpa perusahaan. “Komponen sosial masih menjadi isu yang kerap kali muncul di dalam dunia pekerjaan misalnya saja isu etnik, ras, suku, agama dan gender sehingga menurutnya ini perlu diperhatikan secara serius,” kata Dr. Hendra.

Ia menambahkan baik negara yang berada di ASEAN maupun EaEU harus mengedepankan penggunaan ESG dalam agenda perekonomian mereka, karena menurut data, baik Rusia maupun negara-negara ASEAN memiliki latar belakang yang cukup mendukung untuk mengedepankan pengaplikasian ESG. Misalnya saja performa regulasi, standarisasi hidup, distribusi pendapatan sampai keamanan karyawan yang masih kurang maksimal.

Lebih lanjut Dr. Hendra mengatakan ASEAN dan EaEU harus bekerjsama untuk meningkatkan pemberlakuan ESG dalam agenda ekonomi. “ASEAN dan EaEU harus berkolaborasi untuk meningkatkan penyelesaian masalah sosial, karena penyelesaian ini bisa mendukung keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang nantinya bisa menghasilkan efek positif jangka panjang untuk komunitas,” kata Dr. Hendra.

 

Penulis: Ammara

Related Posts