iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Bekali Mahasiswa Pascasarjana tentang Pentingnya Etika dan Integritas Akademik

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > UI Bekali Mahasiswa Pascasarjana tentang Pentingnya Etika dan Integritas Akademik

Mahasiswa baru Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) Tahun Akademik 2023/2024 telah memulai aktivitas perkuliahan pada minggu ini. Untuk membantu kelancaran proses belajar-mengajar, sebelumnya, pada Sabtu (26/8), UI mengadakan pembekalan dengan memberikan arahan kepada seluruh mahasiswa baru terkait hal-hal yang harus diperhatikan. Acara yang diikuti oleh 2.000 mahasiswa baru tersebut diadakan secara daring melalui Zoom Meeting dan ditayangkan di kanal Youtube UI.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, berpesan agar mahasiswa baru menggunakan kesempatan studi ini dengan sebaik-baiknya untuk menggapai cita-cita, memperluas wawasan, dan memperoleh prestasi dalam membangun karier. “Pembekalan ini penting untuk kesuksesan studi di masa depan. Anda adalah bagian dari komunitas akademik yang lebih matang untuk memperoleh keilmuan yang lebih mendalam,” ujar Prof. Haris.

Pembekalan untuk mahasiswa mencakup lima poin penting yang berkaitan dengan pengisian data mahasiswa, etika dan integritas akademik, kebijakan riset, fasilitas penunjang akademik, serta pendukung literasi dan perpustakaan. Poin-poin itu disampaikan oleh para narasumber dari UI, antara lain Dosen Fakultas Ilmu Komputer, Prof. Dr. Eng Wisnu Jatmiko, S.T., M.Kom.; Direktur Riset dan Pengembangan, Munawar Khalil, S.Si., M.Eng.Sc., Ph.D.; Direktur Kemahasiswaan, Dr. Badrul Munir, S.T., M.Eng.Sc.; Kasubid Registrasi Bidang Akademik, Direktorat Pendidikan, Prof. Dr. Vivi Fauzia, M.Si.; Kepala Sub-Direktorat Sumber Daya Pembelajaran, Direktorat Sumber Daya Aplikasi Pembelajaran, T. Ahmad Danial, M.Kom.; serta Koordinator Layanan Perpustakaan, Dra. Kalarensi Naibaho, M.Hum.

Pada kesempatan itu, mahasiswa diimbau untuk memastikan bahwa data yang dituliskan di laman SIAKNG valid dan akurat. Beberapa yang terpenting adalah Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta nama yang sesuai dengan KTP dan ijazah. Mahasiswa juga harus memperhatikan tahapan registrasi, status akademik, evaluasi hasil belajar, dan ketentuan kelulusan. Apabila mahasiswa baru bermaksud melakukan transfer kredit, hal itu hanya bisa dilakukan pada semester pertama dengan bobot maksimum 50 persen dari beban SKS yang sedang ditempuh.

Selain memperhatikan ketepatan data, mahasiswa diarahkan untuk memanfaatkan berbagai fasilitas yang telah disediakan. Setiap mahasiswa dibekali akun single-sign-on (SSO) untuk mengakses berbagai layanan di UI. Akun tersebut harus dijaga kerahasiaannya karena dapat dimanfaatkan untuk mengakses berbagai fasilitas, seperti Microsoft 365 yang sudah dilanggan oleh UI, atau link penting lainnya, seperti dsti.ui.ac.id, idols.ui.ac.id, dan ovis.ui.ac.id.

Dengan akun SSO tersebut, mahasiswa juga dapat mengakses koleksi dan layanan yang ada di Perpustakaan UI. “Saat ini, perpustakaan UI merupakan pelanggan terbesar di Indonesia dalam koleksi database. Koleksi UI sebagian besar berbentuk elektronik atau e-book dan jurnal. Semua buku cetak yang ada di UI merupakan enam persen dari total keseluruhan koleksi UI. Semua layanan di perpustakaan UI dilakukan secara online, kecuali dalam peminjaman buku,” ujar Kalarensi.

Beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa di Perpustakaan UI, antara lain layanan penelusuran literatur, pemerikasaan kemiripan dokumen, pelatihan literasi informasi, dan aplikasi penelitian. Fasilitas fisik lainnya yang dapat digunakan mahasiswa adalah library plaza, ruang diskusi, learning common, ruang belajar, dan ruang komputer. Khusus untuk mahasiswa doktoral, perpustakaan UI menyediakan ruang kubikus.

Keseluruhan fasilitas yang diberikan oleh UI bertujuan untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Meski demikan, UI tetap menekankan etika dan integritas akademik dari setiap karya yang dihasilkan oleh sivitas akademika UI. Prof. Wisnu memberi contoh tentang pemanfaatan ChatGPT dan implikasinya terhadap dunia pendidikan.

Ia mengatakan, “Sekarang ada generative AI yang memungkinkan pengguna dengan cepat menghasilkan konten baru berdasarkan berbagai masukan. Ini sangat berbahaya, tetapi juga sangat bermanfaat. Contoh efek negatifnya adalah munculnya deep fake.” Deep fake merupakan teknologi yang digunakan untuk manipulasi gambar atau video. Teknik manipulasi yang digunakan dalam deep fake digunakan untuk mengubah gambar, baik dari bentuk wajah, tempat, objek, atau bahkan suara.

Di sisi lain, ChatGPT memberi manfaat karena dapat menghasilkan teks berkualitas, menemukan research gap dan state of art literature, serta mampu menjawab pertanyaan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Bahkan, ChatGPT telah lulus ujian di beberapa keilmuan dan sudah mendapatkan lisensi. Oleh sebab itu, Prof. Wisnu berpesan, “Apapun teknologinya, kita mesti tetap menjaga kemampuan dasar, etika akademik, dan hati nurani. Hindari kecurangan yang dapat merugikan individu, seperti plagiat, ghostwriting, editorial misconduct, scientific fraud, fabrication, falsification, conversely, dan salami publication.”

Dalam menjaga iklim akademik yang kondusif, UI juga membuka layanan Sentral Informasi dan Pelayanan Publik (SIPP) sebagai pusat informasi, SIPDUGA UI sebagai layanan pelaporan umum, dan Satgas PPKS UI sebagai layanan pelaporan kekerasan seksual. UI juga menyediakan berbagai beasiswa bagi mahasiswa pascasarjana untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan riset.