iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

 UI Beri Pelatihan Penerapan Teknologi Biopori Guna Kurangi Sampah Organik di Pulau Panggang

Universitas Indonesia > Berita > Berita Program Vokasi >  UI Beri Pelatihan Penerapan Teknologi Biopori Guna Kurangi Sampah Organik di Pulau Panggang

Depok-Tim pengabdian masyarakat (pengmas) Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) yang diketuai Ari Nurfikri, S.K.M., M.M.R., dosen program studi Administrasi Rumah Sakit, mengadakan kegiatan pelatihan di Aula RPTRA Pulau Panggang, Kepulauan Seribu pada 18-19 Agustus 2023. Sebanyak 35 warga Pulau Panggang mengikuti kegiatan pengmas yang bertajuk “Upaya Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menggunakan Lubang Biopori”. Bersama dosen lainnya, Supriadi, S.K.M., M.A.R.S.; Nia Murniati, S.K.M., M.K.M.; Badra Al Aufa, SKM., MKM.; Debrina Vita Ferezagia, S.Si., M.Si.; dan Karin Amelia Safitri, S.Pd., M.Si.; serta mahasiswa Vokasi UI, tim pengmas tersebut berupaya mengedukasi masyarakat Pulau Panggang agar mengolah dan memanfaatkan kembali sampah rumah tangga menjadi kompos menggunakan lubang biopori.

Ketua Kesejahteraan Rakyat Pulau Panggang, Sofiyah, mengatakan bahwa sampah rumah tangga di Kabupaten Kepulauan Seribu masih menyisakan masalah. Data Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu menyebutkan bahwa sampah di daerah tersebut didominasi oleh kayu ranting serta sisa makanan yang mencapai 31,59% dan 25,50%, secara berurutan. Hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah maupun masyarakat setempat dikarenakan Kepulauan Seribu tidak hanya menjadi lokasi pemukiman, melainkan juga merupakan satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas nasional. Ia menuturkan, “Kami berterima kasih kepada tim pengmas Vokasi UI atas program yang bermanfaat dan menjawab permasalahan sampah organik di Pulau Panggang. Saya berharap agar program tersebut dapat terus berkelanjutan dan dikelola dengan baik oleh masyarakat.”

Ari mengatakan bahwa penggunaan lubang biopori dalam mengurangi volume sampah organik dapat digunakan karena biopori merupakan lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme biota tanah seperti cacing tanah, perakaran tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya. “Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Lubang ini menjadi metode alternatif untuk meresapkan air hujan dan mengolah sampah organik. Kemudian, sampah yang dimasukkan ke dalam lubang akan memancing organisme di dalam tanah untuk membuat terowongan kecil sehingga air cepat meresap,” kata Ari.

Selain itu, tim pengmas Vokasi UI juga memberikan contoh penggunaan peralatan bor biopori untuk membuat lubang berdiameter 10 cm, memasukkan pipa paralon yang sudah dimodifikasi, hingga sampah organik tersebut dimasukkan ke dalam lubang biopori. Menurut Ari, keterlibatan masyarakat diperlukan agar program ini berkelanjutan. Terutama dalam pengelolaan, perawatan, dan pengembangan lubang resapan biopori akan memberikan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap keberlanjutan program tersebut.

Ari menambahkan bahwa adaptasi teknologi sederhana dalam mengelola sampah bagi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, dalam rangka mengurangi jumlah limbah rumah tangga, seperti sampah sisa dapur, akan memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomi. Ia mengatakan, “Program ini berfokus pada pembuatan kompos dan biopori. Hal tersebut disebabkan karena dua program ini sangat sederhana dan mudah diadaptasi oleh ibu rumah tangga. Sehingga, diharapkan mereka mampu melakukannya di sela pekerjaan rumah tangga. Pengaplikasian hasil kompos dan biopori difokuskan pada tanaman agar lebih efektif dan memiliki nilai guna yang tinggi.”

Menanggapi pengmas tersebut, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D menyampaikan dukungannya. “Masalah sampah ini memang menjadi masalah nasional di Indonesia yang perlu untuk dipecahkan bersama. Pengolahan sampah, khususnya organik, melalui teknologi biopori ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi yang memberi dampak nyata di masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi upaya kami menyukseskan konservasi air dan tanah sesuai dengan program UI GreenMetric,” kata Padang.

Related Posts