iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222
Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Keperawatan > UI Dorong Kerja Sama Bilateral Antara Profesi Keperawatan Indonesia dan Australia

Guna meningkatkan kerja sama bilateral antara profesi keperawatan di Indonesia dan Australia, Australia-Indonesia Centre (AIC), Katalis, dan para peneliti dari Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), serta School of Nursing Monash University, Australia, menggelar loka karya atau Workshop Evaluasi Kesetaraan Kualifikasi dan Kunjungan Lapangan pada Selasa (19/3) dan Rabu (20/3). Workshop bertajuk “Supporting Increased Bilateral Cooperation Between Indonesian and Australian Nursing Professions” ini merupakan bagian dari kegiatan riset kerja sama antara lembaga-lembaga dan perguruan tinggi tersebut. Pelaksanaannya diadakan di Ruang 212, Gedung A Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), Kampus UI Depok, dan dilanjutkan dengan kunjungan ke Rumah Sakit UI (RSUI) pada hari kedua.

Dalam workshop tersebut, dibahas temuan laporan kesetaraan kualifikasi berdasarkan ruang lingkup pekerjaan yang disediakan oleh Katalis. Selain itu, Research Advisory Panel atau Panel Penasihat Penelitian yang dipimpin oleh Prof. Ascobat Gani dari UI dan Prof. Julia Morphet dari Monash University juga berdiskusi dan memberikan umpan balik bagi tim peneliti.

Dekan FIK UI sekaligus Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N mengatakan, “Workshop ini menjadi momentum penting untuk menggalang gagasan dan strategi guna meningkatkan kerja sama bilateral dan jaringan kerja yang kuat di Indonesia dan Australia dalam bidang keperawatan. Melalui diskusi yang berlangsung secara bilingual, peserta dapat saling berbagi pengalaman dan wawasan untuk kemajuan profesi keperawatan di kedua negara. Dengan demikian, langkah-langkah strategis yang diambil dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan profesi keperawatan di masa depan.”

Tim peneliti yang terlibat dalam workshop ini terdiri atas para ahli yang berasal dari berbagai fakultas di UI. Dari FIK UI, hadir Prof. Achir Yani Syuhaimie Hamid M.N., D.N.Sc.; Herni Susanti, S.Kp., M.N., Ph.D.; Yudi Ariesta Chandra, S.Kep., Ph.D; Dr Ns. Mega Hasanul Huda, S.Kep., M.A.R.S., M.Kep., Sp.Kep.An., Ph.D; dan Ns. Giur Hargiana, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J. Selanjutnya, dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, hadir Andrio Adiwibowo, S.Si., M.Sc. Sementara dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI hadir Prof. dra. Evi Fitriani, M.A., Ph.D. Selain itu, para ahli dari UGM, Monash University, serta perwakilan dari AIC dan Katalis juga terlibat.

Menyadari pentingnya kerja sama lintas negara dalam bidang kesehatan, maka workshop ini diharapkan menjadi sarana yang efektif untuk memfasilitasi diskusi dan umpan balik dari para pakar, akademisi, praktisi keperawatan, hingga badan pemerintahan dari kedua negara. Oleh karena itu, hadir pula perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Perdagangan RI, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Konsulat Jenderal RI di Perth, dan Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta.

Acara ini turut dihadiri perwakilan dari berbagai asosiasi dan institusi keperawatan Indonesia dan Australia, antara lain Dr. Pramita Iriana (Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia), Dr. Eni Nuraini Agustini (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), Dr. Amelia (Konsil Keperawatan), Prof. Elly Nurachmah (Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia), Leah Bradley (Nursing and Midwifery Board of Australia & Australian Health Practitioner Regulation Agency), Alan Merritt (Australian Nursing and Midwifery Accreditation Council), Dr Jane Douglas (Australian Nursing and Midwifery Federation), dan Karin White (Monash Health).

Related Posts